in LOVE?

264 14 0
                                    

Yeoja yang berteriak itu tak lain hanyalah Sulli sahabat Luhan. Sehun sejak awal sudah membangunkan Luhan, tapi bagaimana lagi? Bukan Luhan namanya jika tidak susah dibangunkan. Dan jurus satu-satunya hanyalah diteriaki, tak peduli sepi atau ramai keadaannya.
"yak! Choi Sulli! Mengagetkanku saja!"
" siapa suruh tidur pulas, padahal kelas sudah kosong"
"kosong katamu tapi kok-" Luhan melihat kearah samping bingung
".."
"lalu kenapa kau masih di sini? Sehun?"
"a-aku tidak tega meninggalkanmu sendirian, tapi Sulli sudah datang jadi kupikir aku akan pulang."
"t-terima kasih sudah mau menungguiku di sini"
"ne, terimakasih Sehun, bocah satu ini memang menyusahkan" ucap Sulli melirik Luhan, yang dilirik hanya mendengus kesal
'imut' batin Sehun 'apa? apa yang baru saja aku katakan?' Sehun menggelengkan kepalanya.
"Sehun, kau kenapa?"
"ah, tidak, aku pulang dul-"
"Sehun-ah! apa kau masih di kelas?" teriak seorang yeoja
"ne! tunggu aku!" teriak Sehun menjawab, tak lupa ia melambaikan tangan isyarat mengakhiri pertemuan mereka sambil berlari keluar kelas.
"..." tanpa sadar Luhan terus tersenyum dalam hening, memandangi pintu dimana Sehun keluar tadi.
"Lu?" dahi Sulli berkerut sambil melihat kearah Luhan dan pintu secara bergantian
"..."
"Luhan? kau kenapa?"
"apa? kenapa?"
"kau ini bagaimana? aku yang bertanya, kau malah balik bertanya" Sulli menggembungkan pipinya kesal
"ah, yasudahlah, ayo kita pulang. Mana Taemin?"
"sejak kapan kau peduli dengan Taemin? Dia pulang dengan teman-temannya tadi"
"aku? Peduli dengan orang itu? Cih, " cercah Luhan sambil melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah dengan Sulli mengekor dibelakangnya. Ada satu hal yang mengganggu pikiran Luhan sejak tadi, tapi apa? Dia sendiri bingung.
Tak terasa mereka sudah sampai di depan tempat tinggal mereka. Luhan dan Sulli memang tinggal di bangunan yang sama, tetapi berbeda ruang tentu saja. Apartement mereka berada di satu tingkat yang sama, tapi tidak jarang Sulli main ke tempat Luhan.
"Lu, aku ke tempat mu dulu ya?"
"mm.. Ada apa? Sepertinya besok tidak ada tugas"
"kaukan sudah janji akan menceritakan kejadian tadi pagi padaku" Sulli cemberut temannya lupa dengan janjinya
"kejadian apa? Ah, itu.. Apa sepenting itu sampai harus kuceritakan"
"tentu saja, aku ini sahabatmu"
"baiklah..hh~" Luhan menghempaskan dirinya sambil membuang napas lelah. Namun tiba-tiba saja ia teringat mimpinya tadi saat di sekolah. Lalu tiba-tiba ia menggelengkan kepalanya sambil berbisik tidak, tidak mungkin.
"Luhan! Kau kenapa sih sejak tadi melamun terus! Di sekolah, di rumah, di.." ucap Sulli kesal sambil duduk di kursi belajar Luhan
"hey, hey, tenanglah~"
"habisnya.. Kau ini kenapa?"
"a-aku, a-apa kau percaya ci-cinta pada pandangan pertama?"
"..."
"..."
Tbc
SH: Lu, benarkah kau sedang jatuh cinta?
LH: ah, kau ini bisa saja. Kata siapa?
SH: bukankah kau sendiri yang mengatakannya?
LH: ..

we are just... friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang