[1] Dewi Bereinkarnasi itu Galak

Bab 3: Menyelamatkan Kehidupan

Setelah menahannya, Xia Xibei ingin menampar dirinya sendiri.

Refleks yang luar biasa!

Dia memang punya standar tentang menyelamatkan orang!

"Maaf telah merepotkanmu. Kau bisa pergi, " kata Qiao Yanjue dengan wajah pucat. Sebenarnya ada ekspresi menyedihkan di wajahnya yang biasanya kuat.

Wajah Xia Xibei menjadi gelap. Tentu saja dia ingin pergi.

Tapi melihat bagaimana penampilan Qiao Yanjue, dan darah yang terus mengalir, pikirannya campur aduk. Pada akhirnya, dia menjadi serius dan menyuruhnya duduk di tanah.

Sebelum Qiao Yanjue sempat bereaksi, jaketnya sudah dilepas dan atasannya ditarik. Dia ditekan ke tanah.

Mungkin Qiao Yanjue tidak memiliki kekuatan yang tersisa atau sesuatu yang membiarkan wanita itu memindahkannya.

Pakaiannya ditarik terpisah, memperlihatkan perutnya yang terpahat. Bekas peluru di atasnya sangat menakutkan, dan masih ada darah yang keluar.

Jika ini terus berlanjut, dalam sepuluh menit, dia akan mati karena kehilangan banyak darah.

Xia Xibei tidak bereaksi saat wanita itu mengulurkan tangannya untuk menekan lukanya.

Yang mengejutkan Qiao Yanjue adalah pendarahannya benar-benar berhenti!

"Punya pisau dan korek api?"

Qiao Yanjue terkejut sesaat, "Aku menyimpannya di saku."

Xia Xibei merogoh sakunya dan dengan cepat mengeluarkan pisau tentara, korek api, dan sebungkus rokok.

Dia melemparkan bungkus rokok ke tempat sampah dengan sedikit ekspresi jijik dan membakar pisaunya.

"Cobalah untuk bertahan."

Setelah memegang pisaunya, dia berkata dengan wajah dingin. Sebelum Qiao Yanjue sempat bereaksi, pisau itu menusuk lukanya.

"Ah!" Qiao Yanjue langsung berkeringat dingin. Dia mengertakkan gigi, tubuhnya tiba-tiba menegang.

Sakit! Sakit yang sangat luar biasa!

Tanpa anestesi, dan dalam lingkungan yang kasar, Qiao Yanjue merasa dia gila. Dan gadis ini juga gila!

Jika bukan karena harga diri maskulinnya, dia mungkin akan berteriak.

Gerakan Xia Xibei sangat rapi. Peluru itu tidak dalam, jadi segera digali.

Kemudian Xia Xibei merawat lukanya sebentar. Dia merobek mantelnya dengan pisau, dan membalutnya dengan sederhana.

"Baik. Kau tidak akan mati."

Xia Xibei berdiri dengan ekspresi tenang, tetapi matanya menunjukkan rasa jijik.

Wajah Qiao Yanjue pucat. Dia bertanya-tanya apakah dia pernah menyinggung gadis ini sebelumnya. Kenapa lagi dia bersikap seperti itu?

Tapi dia belum pernah ke tempat ini sebelumnya; bagaimana dia bisa mengenalnya?

Xia Xibei mengambil pisau dan korek api. "Ini adalah upahku karena telah menyelamatkanmu. Aku tidak akan melihatmu di masa depan."

Kemudian dia pergi tanpa menunggu jawaban Qiao Yanjue.

Melihat adegan ini, Qiao Yanjue menjadi lebih bingung.

Setelah sadar kembali, senyuman tertarik muncul di sudut mulutnya.

Gadis ini cukup menarik.

Tidak melihatnya di masa depan? Mustahil!

Setelah beberapa menit, ada pergerakan di gang lagi, tapi kali ini orang-orang Qiao Yanjue yang datang.

"Master, maafkan kami, kami datang terlambat!"

Beberapa pengawal melihat ke arah Qiao Yanjue, yang terbaring di tanah, dan wajah mereka menjadi pucat.

Apalagi setelah melihat "perban" di perutnya - detak jantung mereka hampir berhenti.

Qiao Yanjue tidak berbicara, dan membiarkan mereka membantunya berdiri.

Ketika dia masuk ke dalam mobil, dia akhirnya berbicara. "Cari tahu semuanya."

Suaranya datar, tapi semua orang begitu ketakutan sampai-sampai rambut mereka berdiri tegak.

"Iya!"

Sementara itu, menganggap penampilan Qiao Yanjue sebagai kecelakaan, Xia Xibei mencuci darah dari tangannya dan berjalan kembali ke restoran kecil tempat dia bekerja.

Untungnya, dia mengenakan pakaian hitam hari ini, jadi noda darah di atasnya tidak mudah dilihat dan tidak membuat orang takut.

Kembali ke restoran kecil, segera terdengar teriakan. "Kau mau pergi kemana? Di mana makanan yang kau kirim?! Pelanggan telah menelepon untuk mengeluh!"

Menghadapi wajah yang tampaknya jujur ​​itu, Xia Xibei melengkungkan sudut mulutnya. "Aku berhenti."