Chapter 10 : First meeting

1K 183 4
                                    

Hay para pembaca, kembali lagi bersama saya. pertama saya mau mengucapakan.....TERIMAKASIH ATAS 1 K VIEW NYA. Karena kalian spertinya terlihat antusias dengan cerita ini akan saya usahakan untuk sering upload deh hihi. Tanpa basa basi lagi cuss ke ceritanya.

.

.

Malam itu turun hujan lebat dengan petir yang saling balap untuk menyambar. Walaupun sudah lama tak takut akan petir, Anne masih cukup sering terbangun kalau mendengar gelegar suara petir. Ditambah beberapa hari ini dia sering mimpi buruk. Anne terbangun kaget, keringat bercucuran di dahinya. Mungkin karena lelah kembar tak terbangun karena Anne. Anne bernafas cepat, jantungnya berdetak kencang, dia memikirkan apa yang baru saja di mimpikannya.

"Aku tak lagi membawa bayi itu Tom!"

"Jangan bohongi aku Elaine!"

"Terserah Tom! Aku tak mau memberikan bayi kita untuk kau didik menjadi penyihir seperti mu!"

"Berikan dia!"

"Aku sudah berikan dia pada Dumbledore, orang yang paling kau takuti!"

"ELAINE!"

Siapa Elaine? Apakah itu ibuku? Anne bertanya tanya dalam benaknya. Karena rasa penasarannya itu, Anne pergi mencari benda yang diberikan Prof.Dumbledore dulu. Benda itu adalah sebuah buku yang kosong, namun jika kau mengucapkan suatu mantra kau akan mengetahui apa yang ingin kamu ketahui. Anne menemukannya, buku tebal dengan judul "Scientia Terra".

"Inveniet Hominum!" Anne menyebut lirih mantranya. Buku itu membuka mengeluarkan cahaya.

"Elaine." Anne melanjutkan dengan hal yang dicarinya. Tak hanya satu orang didunia ini yang memiliki nama Elaine, namun untungnya dengan mengetahui bahwa tanggal kematian wanita yang dicarinya itu mungkin pada hari ulang tahunnya. Anne dapat menemukan sebuah hasil.

"Elaine Angelus Ignis.." Anne membaca nama yang ditemukannya dengan suara yang sangat halus dan nyaris tak bersuara.

Elaine Angelus Ignis.
Status: Tak Bernyawa
Masa Hidup: 1926 - 1980
Penyebab kematian: Kutukan Tak Termaafkan

Sejarah
Sekolah: Hogwarts
Kriminal: Pernah mencoba untuk membuat Horcrux dengan menyakiti seorang siswa
Tertangkap sedang mempelajari sihir hitam
Hubungan: Tom Riddle Marvolo -- Sahabat selama tinggal di Hogwarts, setelah itu tidak lagi diketahui
Keberadaan terakhir: Tidak diketahui

----bzzz---

Anne terkejut melihat setengah halaman yang hitam pekat. Anne menyentuhnya.

"Sihir Hitam..."

Anne terkejut ketika dia menyadari sesuatu.

"Masih baru--"

Ctarr! Sambaran mengenai sedikit bahu Anne.

"WELL..HELLO DEAR~~" Seorang wanita, yang jelas sudah kita ketahui namanya. Bellatrix Lestrange, keluar dari kegelapan pojokan. Sialnya tongkat sihir Anne ada di samping ranjang, sedangkan dirinya ada di ruang rahasia yang sudah lama dibuat.

"Siapa kau?"

"Tenang sayang~ Kita bisa bicarakan ini baik baik, kau tak mau dua orang yang ada di atas kasur itu mendengarnya bukan?" Bellatrix tertawa.

"Aku bertanya siapa kau!?" Anne berteriak tertahan.

"Kau yang membuat hal ini menjadi susah Dear.." Bellatrix menjilat tongkatnya lalu mengayunkan tongkat itu dengan ramah.

"Bombarda~~"

Anne berhasil menghindar sambil memegang tangannya yang terluka.

"Ups..,maaf hihihi aku hanya ingin kau dengan baik memberikan dirimu untuk kami, namun sepertinya kau benar benar harus diberi pelajaran dulu." Bellatrix kembali mengayun tongkatnya.

"Con...fringo~~" Ledakan demi ledakan terus terjadi. Anne tahu Kembar tak akan bangun karena Anne sendiri telah membuktikan bahwa ruangan ini kedap suara. Sementar sibuk menghindari serangan, Anne memusatkan pikirannya agar potensi kekuatannya bisa keluar. Sebenarnya sejak Anne mengetahui sejarah kelahirannya, Anne melatih dirinya agar bisa menyihir tanpa tongkat. Latihannya berhasil, namun itu hanya bisa dilakukannya jika Anne memusatkan pikiran.

"Tak ada tempat lari lagi sayang~~"

Tepat pada saat dia menemukan ingatan tentang Fred yang terbaring pingsan Anne menunjuk Bellatrix dan melancarkan serangan.

"Crucio!" Serangan Anne tidak meleset, namun sebelum sempat sepenuhnya menyentuh Bellatrix. Wanita gila itu hilang dalam asap hitam khas, membuat wujud fisiknya tak dapat disentuh. Anne tersungkur menghela nafas lega setelah Bellatrix pergi. Sekarang dia benar benar yakin bahwa para Pelahap Maut tak sedang main main dengannya.

.

.

anddd that is, bau bau udha mau perang aja nih ya. Tunggu deh kita liat bakal sampai chapter berapa.

I am Weasley ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang