Chapter 2 : Strange habit

2K 303 31
                                    

hay balik lagi kita lanjut chapter sebelumnya

.

.

"Hey Harry!" Ron berbisik menarik Harry.

"Apa Ron?" Harry yang di tarik menjawab dengan nada yang sedikit naik.

"Sssst! kau mau tahu bagaimana keluargaku tidur?" Ron menyuruh Harry menurunkan nadanya.

"Apa? Kau gila Ron!" Harry menurunkan tangan Ron dari tangannya.

"Itu menyenangkan Harry! Biasanya aku, Fred, George, dan Anne melakukannya!" Ron meyakinkan Harry. Mendengar hal begitu Harry menyetujui ide Ron

"O..oke.." Harry mengangguk.

Harry dan Ron sepanjang malam berjalan mondar mandir dari satu kamar ke kamar lainnya.

"Seperti yang diduga Hermione tidur memeluk buku." Harry terkikik bersama Ron.

"Kamar siapa sekarang Ron?" Harry dan Ron berjalan ke kamar berikutnya.
"Fred, George, dan Anne." Ron berjalan hati hati ke pintu selanjutnya.

Ron dengan hati hati membuka pintu. Terlihat pemandangan kamar yang ukurannya agak sedikit lebih besar dari kamar yang lain. Terdapat meja di pojok kamar, dengan berbagai buku dan benda benda eksperimen. Di tembok ada rak dengan macam macam barang lain. Ada sebuah 1 kasur double yang ditiduri 3 orang. George yang memeluk Anne dengan gaya spoon, dan Anne memeluk erat tubuh Fred dengan kepalanya yang tenggelam di leher Fred. Ada banyak hal hal lain yang berserakan di sana sini.

"Cukup menarik bukan?" Ron menatap Harry..

"Yeah.." Harry agak speechless dengan yang dilihatnya.

"Sepertinya ada seseorang yang bangun, kita harus kembali ke kamar." Ron menarik Harry kembali ke kamar mereka.

Di Kamar Ron dan Harry belum bisa tidur, mereka sedang menggosipkan hal yang bisa di gosipkan.

"Hei Ron, kenapa Anne tidur bersama Fred dan George ? bukan kah ada kamar kosong lain?" Harry nyeletuk.

"Itu karena Anne tidak bisa tidur tanpa memeluk seseorang terutama Fred dan George, pernah sekali dia tidur di suatu kamar sendirian besoknya juga dia lagi lagi sudah ditemukan di pelukan George." Ron entah bagaimana sudah dapat satu kantong penuh popcorn.

"Tapi kau bilang tidak harus mereka kan?" Harry menceburkan tangannya ke kantong popcorn.

"Ya, aku pernah mencobanya dan akan kukatakan bahwa kau tidak akan menyukai nya." INi adalah terjemahan bahasa mulut Ron.

"Hm?" Harry menaikkan alis.

"Dia tidak akan melepaskan pelukannya jika dia belum bangun dengan sendirinya! bahkan gempa tidak bisa membangunkannya." Ron masih dengan mulutnya yang penuh.

"..." Harry hanya bisa membelalakan matanya.

Esoknya

Setelah menyiapkan diri, Harry turun ke bawah untuk makan. Ini masih agak pagi jadi belum banyak yang bangun. Harry segera berjalan ke dapur untuk minum dan cuci tangan. Setelah beberapa saat Ron turun dengan Hermione.

"Selamat pagi Harry." Ron menyapa.

"Ya Ron selamat pagi." Harry telah siap duduk di meja makan.

"Karena kalian bertiga sudah disini, ini ku berikan surat dari sekolah kalian." Ibu Ron menyerahkan 3 buah surat. Mereka bertiga membaca dengan seksama.

"Wow, sekarang kita punya beberapa tugas di rumah." Hermione berkata.

"Seluruh siswa diharap datang ke Hogwart untuk penyampaian tugas selama liburan." Harry dengan baik hati membacakan surat itu untuk kalian.

"Ini tidak lebih baik, kenapa mereka sangat jahat :(." Ron sedang lebay jadi biarkan saja.

"Selamat Pagi..." Seseorang menyapa.

Suara itu familiar, 3 orang di meja makan langsung menoleh. Ternyata itu Fred yang berdiri dengan Anne di gendongannya.

"Dia belum bangun?" Ron bertanya.

"Kau bisa lihat sendiri." Fred melepaskan tangannya dan Anne bergantung sendiri.

"Yah..selamat bekerja Fred." Ron memberikan lambaian tangan pada Fred.

Fred menempatkan dirinya dengan hati hati ke tempat duduk.
"Ngomong ngomong surat apa itu?" Fred menunjuk surat di tangan Harry.
"Ini surat sekolah biasa, menyuruh kita berangkat." Harry yang ditanya tapi yang menjawab Ron.

"Ya, tapi milikku..." Harry menaikan kacamatanya. Semua orang membalikan pandangan pada Harry.

"Ada pesan untuk membawa Anne pergi ke Hogwarts juga." Harry berkata. Entah mungkin karena kebetulan atau mendengar namanya disebut Anne bangun. Hampir saja kepala Anne tercebur ke sup Fred, untungnya Fred sudah lebih dulu memegang kepala Anne.

"Selamat pagi Anne." Fred tersenyum."Uh..pagi..." Anne memegang kepalanya lalu turun dari pangkuan Fred dan duduk di kursinya sendiri.

"Ada yang memanggil namaku?" Anne bicara setengah bangun.

"Em..ya...Anne?" Harry menjawab ragu ragu.
"Bacakan lanjutannya Harry." George tiba tiba saja berkata dari belakang Harry.

"Baiklah..Ekhem..Teruntuk Harry Potter, tolong kau ajak juga Anne ke Hogwarts. Tentunya kau kenal dia kan? Ya bawa satu yang menjengkelkan. Terimakasih." Harry membaca pesan di akhir surat. Fred, George, dan Ron tertawa cekikan karena akhir surat itu.

"Apa? Ke Hogwarts? oh luar biasa..." Anne memakan makanannya.

Karena surat Harry, Anne pun setelah itu ikut bersiap siap untuk pergi ke Hogwarts. 

"Hey Fred apakah kau kira Anne akan disuruh kembali bersekolah?" George bercanda sambil melihat Anne mengepak barang barang.

"Yah mungkin Prof. Dumbledore menyesali keputusannya membuat Anne lulus." Fred tertawa menjawab pertanyaan George.

"Kalian lebih baik berkemas atau mau ku sihir menjadi ferret ha?" Anne mengancam.

"Ahahaha lari kabur ada yang marah." Fred dan George kabur.

Anne selalu senang berada di dekat Fred dan George. Sebenarnya dia sangat senang berada di rumah ini. Dia selalu berharap agar dia selalu ada disini, dia berharap walaupun keluarga ini mengetahui orangtua aslinya...dia adalah tetap putri keluarga ini.

.

.

selanjutnya mungkin akan lama up nya jadi tungguin deh

I am Weasley ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang