Chapter 7 : Terrible and good day

1.2K 218 32
                                    

yoooo ngab jan lupa ya pencet bintang kebanggaan kita! biar authornya terhura dan semangat ngetik.

.

.

Esoknya seluruh anak anak Hogwarts pulang, termasuk saudara saudara Anne.

"Katakan pada ibu Ron, aku tak bisa pulang untuk beberapa bulan." Anne menitipkan pesan pada Ron. Ron hanya mengangguk sok iya, karena dirinya sudah ditunggu oleh 2 sahabatnya di dalam kereta. Fred dan George berdiri memandang Anne.

"Apa?" Anne menyedekapkan tangannya menunjukan wajah sombong.

"Tidak." Fred menyaut kesal, berbalik hendak berjalan.

"Lupakan." George segera berbalik juga. Anne terkekeh berjalan maju memeluk kedua pinggang pria itu yang tak muat di dekapannya.

"Oh ayolah, aku akan merindukan kalian guys." Anne memejamkan matanya.

"Kami juga." Dua pria itu langsung balik memeluk Anne. Anne melonggarkan pelukannya memberi tempat agar dirinya bisa berjinjit dan mengecup pipi Fred dan George.

"Aku akan sangat merindukan tempat tidur kita." sebagai pengalihan Anne menenggelamkan wajah nya jauh ke dalam pelukan Fred dan George. Anne tidak bisa menampakan muka nya yang semerah tomat didepan mereka, bisa bisa dia kena ejek. Sementara dua pria itu saling berhadapan lalu tersenyum penuh rencana jahat (bayangkan muka taehyung yang jadi meme/bah ngakak banar aku ni). Anne segera melepas pelukannya ketika Ron memanggil duo kembar. Sebelum pergi Fred dan George membalas kecupan Anne.

"KAMI BERJANJI AKAN SERING BERKUNJUNG ANNE!!" duo itu melambaikan tangan lalu pergi.

"Bodoh." Anne tersipu malu sambil mengucap kata sakral bangsa tsundere dalam hati.

Setelah semua anak hilang dari peron Anne kembali ke kastil. Tentu saja kastil menjadi begitu sepi tanpa adanya anak anak. Anne baru pertama kali ini merasakan kesunyian seperti ini. Anne menyusuri setiap ruangan, lorong, hall, lapangan yang sangat sunyi. Anne pun duduk dibawah pohon yang rindang. Disana Anne memejamkan mata dan mengatur nafas. Dia mulai membayangkan banyak hal. Mulai dari lelucon ayah, masakan ibunya dirumah, tema teman Ron yang sering datang menginap, Erol yang selalu nabrak jendela, hingga kelakuan jahil Fred dan George. Dia juga mulai memikirkan kenapa dirinya tadi mengecup pipi duo nakal itu. Entah kapan perasaan itu mulai tumbuh. Anne merenungkan segalanya, hingga hampir terlelap tidur. Namun sebelum sempat bermimpi sebuah suara membangunkannya. 

"Kau ditinggal disini bukan untuk tidur Anne." Suara serak khas itu menyapanya.

"Aku tahu itu Professor." Anne memposisikan duduk badannya. Prof.Dumbledore sudah berdiri di depannya dengan seorang pria lain. Pria itu terlihat sudah cukup berumur namun karisma masa muda nya masih cukup terlihat jelas. Wajahnya sangat menyegarkan dengan rambut coklat muda dibalut dengan kumis dan jenggot tipis (yang menggoda bhaks).

"Kalau boleh aku tanya..siapa dia Professor?" Anne langsung bertanya menunjuk sopan pria itu.

"Ah..Prof. Remus Lupin. Dia akan sedikit mengajarimu cara mengendalikan kekuatanmu." Prof. Dumbledore menyuruh Anne berjabat tangan dengan Prof. Lupin.

"Annelyn Weasley."

"Remus Lupin, senang bertemu denganmu."

"Silahkan kau ikuti dia Anne, pelatihan mu tak perlu lama lama ditunda." Prof. Dumbledore tersenyum.

Sekarang Anne dan Prof. Lupin sudah berjalan di lorong menunju ruang kelas PTIH.

"Kau seorang Weasley?" basa basi dimulai.

"Ya." Anne sedang sibuk membuka bungkus coklat, Anne adalah penggila manis dia tidak bisa sehari tanpa makan satu permen atau coklat (anjim author teringat video sakral si david).

"Kau seharusnya tahu kan kenapa kau harus mengajar diriku." Anne sekarang melahap coklat itu.

"Ya, aku tak heran kenapa kau berbeda." Prof. Lupin berkata. Percakapan itu berakhir dan sekarang Anne sudah ada didepan lemari Boggart. Entah apa yang akan dilakukan Anne dengan mahluk itu.

"Kau tentunya sudah pernah diajarkan tentang Boggart kan?" Prof. Lupin bertanya.

"Ya, dulu aku sangat takut pada petir. Tapi sekarang aku tidak tahu apa yang aku takutkan." Anne menjawab. Yah..dulu sebelum dia tahu tentang 'ayahnya' Anne tidak takut pada apapun.

"Baiklah sekarang mungkin kau akan menghadapi ketakutanmu dulu, akan kubuka lemari ini dan kau akan katakan mantranya. Kau tahu kan yang harus kau lakukan?"

"Yeah, Riddikulus." Anne mengayun tongkatnya lemah sedikit mempraktekan.

"Baiklah." Prof. Lupin membuka kunci lemari, lalu agak berjalan minggir sedikit.

Boggart itu bereaksi didepan Anne, mencoba mengubah bentuk tubuhnya. Boggart itu sedikit demi sedikit mulai memperjelas bentuknya. Lengan, Kaki, Pinggul, Perut, Boggart itu berubah menjadi...Anne sendiri. Anne jelas tidak langsung menyebut mantra, dia menatap dirinya yang lain itu. Mata kembaran Anne hanya memiliki warna hitam pekat.

"Apa..?" Anne berkata.

"Kemarilah Anne." Anne 2 memanggil Anne untuk maju. Dari depan Anne 2 tak menunjukan apapun, Namun siapa sangka di belakang punggungnya Anne 2 memegang pisau. Prof. Lupin belum menyadari adanya hal itu. Anne terus maju mendekati Anne 2, sedangkan Anne 2 terus berkata lirih kemarilah. Hingga ketika Anne sudah didepan mata Anne 2 tersenyum.

"Selamat tinggal..Anne..." Anne 2 menunjukan gigi giginya yang tajam. Dalam sepersekian detik Prof. Lupin menyadari keberadaan pisau yang sudah hendak diayunkan oleh Anne 2. Segera dia mendorong mundur Anne.

"Riddikulus!!" Prof. Lupin sontak mengucapkan mantra. Anne 2 pun menghilang. Pisau tadi tak berhasil mengenai Anne, tapi bahu Prof. Lupin sedikit tergores. Anne melihat tetesan darah, segera siap sedia membacakan sedikit mantra penyembuh.

"Maafkan aku Professor." Anne meminta maaf karena keteledorannya yang tak segera mengucap mantra untuk Boggart.

"Yah tak apa Anne." Prof. Lupin menyeka dahinya. Setelah kejadian itu, Anne langsung dibolehkan pulang ke Asrama. Anne pun pulang untuk beristirahat sambil membayangkan hal hal seperti saat dia ada di bawah pohon. Anne sangat santai sampai tak menyadari sejak awal ada seseorang yang memperhatikannya.

.

.

Asoy digeboy udah jam 23:08 disini jan lupa pencet bintang kebanggan! Author udah ngantuk2 begini buat nulis cerita! jadi pencet ya sayang2 kuu!

I am Weasley ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang