Lucas mempelototi teman sebangkunya, anak itu tengah menangis dan ia merasa tidak nyaman dengan tangis anak itu. "Jangan menangis!" Lucas membentak dan memukul meja sehingga anak itu segera bungkam.
Anak perempuan ini tak mau sebangku dengan Lucas sebenarnya, mereka sekarang telah naik ke kelas empat sekolah dasar namun nahasnya anak ini harus satu bangku dengan anak laki-laki yang sudah terkenal aneh juga menakutkan sejak setahun yang lalu itu. Lucas beraura menyeramkan sejak kelas tiga secara tiba-tiba, saat awal masuk sekolah Lucas adalah anak yang manis dan sangat ceria namun sesuatu merubahnya secara drastis.
Sebuah tragedi mengerikan menimpa anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar ini, Rumah Lucas kecil mengalami kebakaran hebat dengan keadaan yang sangat misterius. Lucas terduduk dikursi dengan keadaan diikat di halaman belakang, menyaksikan bagaimana lidah api menjilat habis Rumah beserta kedua orang tuanya.
Setelah tragedi itu Lucas tinggal di Rumah pamannya, beberapa bulan tak masuk sekolah karena masih syok dengan kejadian malam itu dan perubahan sifat yang amat drastis, paman dan bibinya tak mengetahui perbedaan antara Lucas kecil yang dulu dan yang sekarang karena jarang bertemu, keluarga Lucas menjadi cukup tertutup setelah kebangkrutan.
"Aku bilang jangan menangis!" Anak perempuan itu gemetar ketika Lucas mencengkram wajah mungilnya begitu kasar.
"Huee..." Rengekan anak perempuan ini membuat Lucas emosi, ia lantas melepaskan wajah itu sekaligus mendorong anak itu beserta tempat duduknya ke belakang, dan anak itu terjengkang.
"AKU SUDAH BILANG JANGAN MENANGIS! KENAPA KAU TETAP MENANGIS!?"
"Demi tuhan, apa yang kau lakukan?!"
Lucas menoleh pada seorang yang baru saja masuk ke dalam kelasnya, itu gurunya. "Tidak ada bu, aku hanya menyuruh Mina untuk tidak menangis." Jawabnya dengan wajah yang sama sekali tak menunjukan bahwa ia melakukan suatu kesalahan, Lucas memang berbicara jujur namun perlakuannya pada teman sebangkunya itu tidak benar.
Lucas sudah mampu membuat teman-temannya takut diusianya yang masih sangat muda, ia di Sekolah dibully tentu saja namun ia tidak masalah dengan itu, ia bisa melawan balik orang-orang yang membully-nya namun ia akan lebih marah daripada dihina macam apapun jika melihat seseorang menangis. Sebenarnya Lucas terlihat normal di Sekolah, anak yang cukup pendiam dan menyukai olahraga—terutama pada sepak bola, ia mampu bergaul dengan baik hanya saja banyak dari teman-temannya yang tak ingin bermain dengannya karena perubahan sifat drastisnya ketika melihat seseorang menangis.
Lucas akan sangat temperamen ketika melihat tangisan.
Guru wanita itu mengedarkan pandangannya pada seluruh kelas. "Apa yang dilakukan Lucas? Jujurlah pada ibu, anak-anak." Ujar guru mengintrograsi seluruh kelas.
Karena pada dasarnya Lucas memang benar menyuruh Mina; anak perempuan yang menjadi teman sebangkunya untuk berhenti menangis, dan jawaban semua teman kelasnya pun sama sehingga membuat guru percaya bahkan Mina juga mengatakan demikian, masalah pun selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Jungwoo Cry [LUWOO/CASWOO]
FanfictionJungwoo terlalu cengeng sehingga menarik perhatian Lucas dan fetish-nya. [!]WARN : Typo(s), BoyxBoy, Boyslove, BL, Homo, Gay, Yaoi, explicit, bullying, submissive Jungwoo! Mengandung pelecehan dan bully terhadap baby uwu! Bijaklah dalam membaca! Sta...