#10

1.6K 228 75
                                    

Jungwoo menelan ludahnya kasar lalu mencoba berdiri dengan kedua kakinya, rasa kencang diantara kakinya benar-benar membuatnya tidak bisa berpikir jernih. Ia mencoba mengabaikan Lucas di belakangnya dan segera mengambil langkah namun langkahnya terkesan lucu karena ia terlihat mirip seperti pinguin, kaku sangat kaku dan keras di sana sehingga membuatnya sulit berjalan normal.

Jungwoo bergidik ngeri ketika tak sengaja melihat selangkangannya, itu menakutkan karena menggembung seperti itu juga rasanya cukup mengerikan. Jungwoo sebenarnya tak ingin melepas celananya dan melakukan sesuatu pada kelaminnya yang ereksi, ia berkutat lama dengan lantai keramik. Semakin sakit di sana dan ia benar-benar panik dan tak tahan lagi, dan akhirnya ia menurunkan celananya lalu disambut oleh penisnya.

"Eungh..." Lenguhnya ketika ia berhasil menggenggam dan meremas miliknya.

Jungwoo reflek mendongak ketika apa yang tangannya lakukan diluar kehendaknya, tangannya seolah bergerak sendiri memberikan sesuatu yang ia inginkan. "Mmh... mmh... nggh!" Ia kehilangan kekuatannya ketika cairan miliknya keluar mengotori dinding kamar mandi, ia tanpa sadar melangkah mundur karena telah mencapainya dan terkulai lemas sembari menikmati itu.

"Anak nakal," Jungwoo menegang seketika ketika ia sadar seseorang telah menangkap tubuhnya yang tak sadar melangkah mundur ke belakang akibat mendapat orgasme.

Jungwoo menahan nafasnya ketika Lucas menggigit cuping telinganya, membuatnya merasakan sengatan disekujur tubuhnya karena itu, mengulum dan tangan itu merayap pada paha dalamnya lalu akhirnya menyentuh testisnya. "Ngh senior..." Desah Jungwoo karena Lucas berhasil membuatnya kembali mengeras dengan menggelitik testisnya.

"Aku bertanya padamu apa yang kau inginkan, bukan? Kenapa kau tak menjawabku dan pergi begitu saja?" Tanya Lucas sembari tangan mahirnya menyentuh dan memanjakan milik Jungwoo sehingga si empunya tak mampu mengatakan sesuatu selain mendesah.

Tak disadari Jungwoo bersandar pada bahu Lucas dengan tangan kanan meraih leher Lucas untuk dijadikan pegangan dan tangan kiri mencengkram erat lengan Lucas yang tengah membuatnya hilang akal sekarang. "Ahh senior... ngh senior Lucas!" Jeritnya ketika ia mendapatkan orgasme dan rasanya ini lebih dari yang pertama.

Lucas menggerakan pinggulnya, menggesekan miliknya yang mengeras pada pantat telanjang Jungwoo dan itu jelas membuat si empunya tersentak. "Giliranku," Ujarnya dan Jungwoo mencoba menjauh dari Lucas namun ia terhuyung ke depan dan hendak menabrak kramik, membuat kedua tangannya dengan cepat menahan agar wajahnya tak berbenturan dengan kramik ditembok ketika ia terjatuh setelah melepaskan diri. 

Itu membuatnya berposisi berlutut dengan kedua kakinya, membelakangi Lucas dan pemuda tinggi di belakangnya segera memanfaatkan itu, menarik pinggul Jungwoo untuk menungging dan ia mulai menurunkan celananya. Jungwoo panik, tubuhnya menggigil dan ia tak tahu lagi hal buruk apa yang akan dilakukan Lucas padanya. "Tidak!" Jeritnya ketika ia merasakan benda panjang keras berada diantara paha dalamnya.

"Senior aku mohon..." Ia menoleh pada Lucas dengan lelehan air mata yang mengalir deras dan bibir ranumnya bergetar ketika melantunkan kata.

Lucas mendesis selain karena wajah Jungwoo, pemuda manis itu merapatkan pahanya dengan tak sengaja sehingga memijat dan menekan penisnya. "Kau mohon apa?" Tanyanya lalu pinggulnya bergerak dan ia menggeram untuk penis kerasnya yang bergesekan dan diapit oleh paha dalam Jungwoo.

"Ahh!" Jungwoo terkejut dengan penis Lucas di sana, ia menggeleng keras dan isakan keluar dari bibir bergetarnya.

"Tidak... senior Lucas jangan lakukan itu..." Isaknya memohon namun itu jelas tidak membantu.

"Jadi apa yang harus aku lakukan?" Tanyanya dan lagi menggerakan pinggulnya.

Jungwoo tak bisa menjawab Lucas karena bibirnya hanya menyuarakan tangis. Lucas menarik penisnya dari paha Jungwoo lalu membalikan posisi tubuh Jungwoo, berlutut di depannya dengan ia menahan bahu pemuda yang tengah menangis itu. "Aku akan melakukan ini jika aku tidak boleh melakukan itu." Ucapnya lalu mengarahkan penisnya pada wajah Jungwoo

When Jungwoo Cry  [LUWOO/CASWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang