#18

996 177 52
                                    

Jungwoo terbelalak dan tersentak ketika tiba-tiba saja seseorang menariknya saat ia tengah berjalan menyusuri koridor untuk pulang hari ini. Orang itu menghentakan punggungnya pada tembok cukup keras lalu mengunci kedua tangannya di atas kepala dan mencengkram wajahnya, dan saat itu juga ia tahu bahwa ia dalam masalah.

Lucas, pemuda itu menyeringai dengan sinis ketika netra manis Jungwoo begitu terkejut melihatnya. "Jungwoo apa kau sadar kau telah membuat kapten ini marah kemarin?" Tanya Lucas.

"Kau suka membuatku marah huh?" Lanjutnya.

Tubuh Jungwoo rasanya melemas, getaran yang semula hanya terasa dihatinya bak merembes keseluruh tubuh.

"Katakan padaku Kim Jungwoo, katakan padaku apakah kau suka membuatku marah?" Jungwoo memejamkan matanya, ia menggeleng dengan tetesan yang keluar dari matanya.

"Ti-tidak senior..." Lirihnya.

"Bukan itu yang ingin kudengar dari bibirmu," Lucas semakin mengeratkan cengkramannya pada wajah Jungwoo.

"A-aku, aku, aku tidak suka membuatmu marah..."

"Lalu apa yang telah kau lakukan? Apa menurutmu aku tidak akan marah?" Lucas sedikit membungkuk, meraih bibir Jungwoo untuk diciumnya namun tak lama ia menggigit bibir bawah Jungwoo hingga berdarah.

"A-akh!" Rasanya sakit berdenyut-denyut di bibir bagian bawahnya, ia dapat merasakan sesuatu yang amis terecap lidahnya karena merembes keluar.

Lucas menegakan tubuhnya, melepaskan cengkraman pada wajah Jungwoo namun tidak melepaskan kunci tangannya. Kepala Jungwoo terkulai menunduk, isakan lolos dan tubuhnya bergetar, Lucas berdecih.

"Ka-kapten," Lucas menoleh dan menemukan seorang junior dengan tubuh menjulang yang sedikit melampauinya itu tengah mencoba menjadi seorang pemberani meski suaranya sempat bergetar ketika memanggilnya.

"Ka-kau tidak inginkan bahwa laporan terhadap kasus kekerasanmu menjadi kenyataan?" Ujar Sungchan setelah mengeluarkan ponselnya guna mengancam sang kapten.

Lucas menatap juniornya itu tanpa ekspresi lalu melepaskan tangan Jungwoo dan mencondong pada telinga si pemuda manis itu. "Kau tahu aku sudah cukup baik padamu jadi jangan membuat aku menarik kebaikanku padamu, aku memberimu satu kesempatan lagi." Katanya lalu mengecup cuping telinga itu dan menjauhkan tubuh besarnya dari hadapan Jungwoo.

Lucas berhenti saat ia berada tepat di samping Sungchan, menepuk pundak itu lalu berucap kentara sentimen. "Aku menyukaimu Jung."

Sungchan memberikan kantung es pada Jungwoo untuk mengompres luka dibibirnya, pemuda jangkung ini bertanya namun Jungwoo hanya menjawab bahwa ia jatuh terantuk dan tentu saja Sungchan menaruh curiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungchan memberikan kantung es pada Jungwoo untuk mengompres luka dibibirnya, pemuda jangkung ini bertanya namun Jungwoo hanya menjawab bahwa ia jatuh terantuk dan tentu saja Sungchan menaruh curiga. Ia memperhatikan Jungwoo dari samping, pemuda berparas lembut juga manis itu tampak tertekan oleh sesuatu, jejak merah dikedua matanya pertanda si empunya habis menangis membuatnya semakin curiga bahwa Lucas memang melakukan sesuatu diluar alasan yang sang kapten berikan pada pelatih.

When Jungwoo Cry  [LUWOO/CASWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang