Keadaan kota yang sangat padat dengan banyaknya kendaraan, langit sudah gelap gulita namun tak mengurangi manusia yang berlalu lalang disetiap sudut jalan.
Supermarket 24 jam ramai karna turunnya hujan, banyak orang berteduh dan beberapa ada yang memesan coffe hangat atau ramen siap saji.
'Telah di temukan sebuah mayat yang di ketahui bunuh diri di sebuah apartemen klasta, belum di ketahui motif korban, namun tidak di temukan bukti pembunuhan, setelah di selidiki polisi kasus bunuh diri ini motifnya mirip dengan beberapa khasus belakangan ini, karna di temukannya flashdisk berisikan gambar animasi tidak jelas yang ternyata adalah sebuah virus, tapi sampai saat ini team penyelidikan polisi belum menemukan adanya bukti lebih jelas motif pembunuhan ini, namun pemerintah sudah mengumumkan agar kita tetap waspada karna bisa jadi ini adalah pembunuhan berantai, selama penyelidikan di minta kerjasamanya untuk saling menjaga dan tetap hati hati, sekian laporan terkini dari saya kurang lebihnya mohon maaf dan terimakasih.'
Dengan seksama beberapa orang menyaksikan siaran berita itu lewat tv di dalam supermarket.
"Wahh ... Yang benar saja, dengan jumlah polisi di negara ini masih bisa kecolongan pembunuhan berantai, makin mengerikan untuk keluar rumah."
"Memang polisi kita kerjaannya hanya tidur dan memakan gaji buta, andai saja film superman, Ironman, benar ada di dunia nyata, pahlawan seperti mereka yang bisa menjaga negara ini dengan aman."
Perbincangan kecil dari beberapa orang yang sekilas mendengar berita itu, membuat satu orang tersenyum miring, dan mengepalkan satu tangannya.
"Sabotase macam apa ini? Keterlaluan... Membuat nama tampanku tercemar," ujarnya dalam hati saat itu.
Ia meneruskan menghabiskan minumannya lalu menuju kasir.
Ia melepas topinya, "sebenarnya ada manusia pahlawan semacam ironmen dan supermen, hanya belum keluar dari kandangnya, sebut saja ia manusia serigala berdarah dingin."
Beberapa mata tertuju padanya...
"Hahahahaha, saya hanya bercanda, di dunia ini mana ada hal semacam di dongeng, tetaplah jaga keselamatan kalian, saya detektif Vach."
"Woahhh detektif, akan kah kau menangani kasus ini, sungguh aku sangat resah karna anak perempuanku bekerja larut malam saat pulang," kasir supermarket paruh baya berbicara kepada detektif Vach dengan wajah cemasnya.
"Mungkin akan di pegang oleh saya atau pun team yang lain, semua sama tenang saja, kita akan segera mengusut semua ini agar kalian tetap aman dan nyaman."
Vachirawit segera meninggalkan supermarket dan masuk kesebuah wc umum di pinggir jalan.
"Jangan panggil serigala jika tidak mau ada pertumbahan darah."
...
Seseorang merebahkan dirinya di sebuah kasur empuk miliknya, ia belum melepaskan bajunya, dan masih bercucuran keringat.
"Huft... Aku ingin segera kembali ke posisiku."
Tiba tiba bunyi sebuah sirine pemadam kebakaran, membuat ia terlonjak kaget dan mencari sumber api yang membuat sirine itu berbunyi.
"Ahh sial... Phi!!! Bisa kau tidak mengangetkanku? Hampir saja aku membuat seluruh rumah banjir," ia melihat tv besar miliknya mengeluarkan gambar animasi buruk rupa seperti biasanya.
"Mengerjai kau sungguh hal yang sangat bisa membuatku tertawa keras," terdengar suara wanita dari tv besar itu.
"Cepat katakan ada apa kali ini," ucap Abrisam sambil mengambil handuk untuk segera membersihkan diri.
"Ada sebuah tugas unik untukmu, yang ku pikir sebaiknya kau full bergabung denganku dari pada memikirkan pekerjaanmu."
"Jangan harap aku akan full bergabung dengan wanita tua seperti mu."
"HEI SIAPA YANG KAU BILANG TUA, SIALAN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rebel [Brightwin]
Misterio / SuspensoBaginya tiada yang cuma-cuma. Ketika semesta berani menaruh percaya, 2 diantara fakta dan Fatamorgana adalah bagian paling sulit untuk di pecahkan. Bukan dengan rumus Fisika atau pun perhitungan Matematika namun dengan segenap jiwa yang kau kumpulka...