" Kau tertarik dengan Wendy, Chan?"Chanyeol yang tadi sedang sibuk mencuri-curi pandang pada Wendy, bergegas kembali menatap Sehun dengan mata membulat.
" Ba.. Bagaimana kau.." Gugup Chanyeol terlihat makin salah tingkah. Telinganya memerah.
Ah Shit! Umpat Sehun dalam hati.
***
" Sejak kapan kau menyukainya?" Tanya Sehun lagi.
" Hmm.." Chanyeol terlihat ragu ingin bercerita..
" Ck. Aku tidak akan mengatakannya pada siapapun.." Kesal Sehun karena Chanyeol meragukannya.
Telinga Chanyeol semakin memerah. Tapi dia mulai bercerita. " Aku sudah lama tertarik dengan Wendy.. Aku sempat sekelas dengannya saat di tingkat dua.. Wanita itu terlihat begitu manis saat sedang tersenyum atau tertawa.. Mungkin karena itu aku merasa tertarik padanya.." Chanyeol menjelaskan dengan suara yang begitu pelan, takut ada yang mendengar.
" Ah.." Hanya itu respon Sehun, wajahnya terlihat sendu sejenak..
" Tapi.." Chanyeol rupanya belum selesai bercerita. Sehun berusaha tetap mendengarkan dengan memasang kembali wajah datarnya. " Sayangnya, Wendy sepertinya tidak pernah menyadari keberadaanku.." Ujar Chanyeol dengan wajah sedih.
Sehun menaikkan sebelah alisnya. " Kenapa? Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?"
Chanyeol menghela napasnya. " Aku rasa bukan hanya Wendy. Hampir semua penghuni sekolah ini sepertinya tidak pernah menyadari keberadaan ku.."
Sehun mendengus. " Aku menyadari keberadaan mu.." Bantah Sehun. Chanyeol merotasi matanya.
" Jangan bercanda.." Dengus Chanyeol tidak mempercayai ucapan Sehun. " Aku serius, Hun.. Wendy tidak pernah sekalipun menoleh ke arahku atau bertegur sapa denganku, padahal kami sekelas selama setahun.." Chanyeol terkekeh hambar. " Sebenarnya aku ingin sekali menyapanya terlebih dahulu, tapi.. Aku takut di abaikan.. Aku merasa seperti kami dari golongan yang berbeda.."
" Lalu? Apa yang akan kau lakukan? Kenapa tidak cari orang lain saja, yang perduli dan menyadari keberadaan mu.."
Chanyeol menghela napasnya. " Entahlah.. Rasanya tidak semudah itu untuk jatuh hati lagi pada orang lain.." Chanyeol kembali melirik ke arah Wendy. Wanita itu kini terlihat sedang tertawa dan bercengkrama dengan beberapa anggota klub basket. Siswa-siswa keren dan cukup populer di sekolah.
" Aku rasa.." Chanyeol terlihat ragu. " Sepertinya Wendy hanya akan tertarik dengan pria-pria keren. Andai aku juga sekeren pria-pria itu.." Gumam Chanyeol putus asa. Sehun mendengus.
Chanyeol terdiam sejenak. Kemudian menoleh ke arah Sehun. " Oh Sehun.."
"Hm?" Sehun menatap Chanyeol, lalu dia memicingkan matanya pada pria bermata bulat itu, merasa ada yang aneh. " Ada apa? Kenapa menatapku seperti itu?"
" Maukah kau membantuku?" Pinta Chanyeol dengan wajah seperti orang yang baru saja menemukan ide brilian.
" Membantu apa?" Sehun makin curiga.
" Bantu aku mengubah penampilan ku agar bisa sekeren dirimu.." Chanyeol terlihat malu-malu. " Siapa tau saja, dengan mengubah penampilan ku bisa membuat Wendy setidaknya menyadari keberadaan ku.."
Sehun berdecih.
" Kau orang baik.. Kenapa harus merubah dirimu untuk orang lain?" Ujar Sehun dengan nada cueknya, lalu dia menyesap minumannya. Mulai tidak suka dengan ide yang Chanyeol lontarkan.
" Karena aku menyukainya, tidak ada salahnya aku sedikit berusaha.. Mungkin saja dia tidak suka penampilanku yang sekarang.. Dengan penampilan ku yang sekarang, aku rasa dia bahkan tidak akan melirikku. Mungkin saja.. Jika penampilan ku sedikit lebih keren, dia mau berkenalan denganku.." Chanyeol menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
It was Always You
FanfictionKau tidak akan pernah menyadari apa yang kau miliki. Sampai kau kehilangan nya.