Bab 5 - Tao

465 92 28
                                    


Tapi saat mengingat wajah kecewa Sehun tadi, Chanyeol merasa bersalah. Chanyeol kemudian menghela napas.

Sepertinya aku memang harus mencoba untuk mempercayainya. Jika memang Sehun berniat buruk, toh kehidupan sekolahku hanya tinggal 8 bulan lagi.. Aku akan terlepas darinya dan Tao.

***

Keesokan harinya, Chanyeol sangat berharap Sehun menunggunya di depan gerbang sekolah mereka. Dia harus bicara pada pria itu dan meminta maaf atas sikapnya kemarin.

Saat sampai di gerbang sekolah, ternyata Chanyeol tidak menemukan Sehun berdiri di sana seperti hari sebelumnya. Ada sedikit rasa kecewa dan rasa bersalah di hati Chanyeol. Chanyeol menoleh ke kanan kiri, memastikan apakah Sehun benar-benar tidak menunggu nya di gerbang. Chanyeol menghela napasnya karena matanya tidak menemukan sosok Sehun.

Sepertinya dirinya benar-benar telah membuat Sehun kesal. Apakah mulai sekarang Sehun tidak akan berinteraksi dengannya lagi? Entah kenapa Chanyeol merasa kecewa. Padahal kemarin dia sendiri yang merasa tidak nyaman dengan sikap dan kehadiran Sehun, tapi kenapa sekarang dia malah kecewa saat Sehun tidak menunggunya di gerbang?

Chanyeol menghela napasnya.

Ya sudahlah. Mungkin kami memang tidak ditakdirkan untuk berteman. Pikir Chanyeol. Kemudian dia melanjutkan langkahnya memasuki gedung sekolah.

***

Chanyeol merasa resah saat menyadari bahwa sejak dia memasuki kelas, Hoseok terus menatap dirinya sambil tersenyum mengesalkan. Seolah dia senang melihat hari ini Chanyeol tidak dilengketi oleh Sehun. Untung saja jam pelajaran segera dimulai, jadi Chanyeol bisa merasa sedikit tenang menghabiskan waktu selama jam pelajaran berlangsung.

Tapi tentu saja rasa tenang itu tidak akan berlangsung untuk selamanya bagi Chanyeol. Walau dia harus rela menahan lapar melewati jam istirahat, tapi itu tidak mengubah segalanya. Karena beberapa jam kemudian akhirnya dia tetap harus menghadapi jam pelajaran benar-benar berakhir. Dan dia harus pulang. Dia tau, salah seorang komplotan Tao pasti telah menunggunya di lorong atau di manapun tempat yang biasa Chanyeol lalui.

Dan dugaan Chanyeol tepat.

Saat Chanyeol baru saja ingin menuruni tangga, tiba-tiba seseorang merangkulnya dari dua sisi. Chanyeol menghela napas, dia memang tidak akan bisa lolos dari kelompok Tao. Sekarang dia merasa makin menyesal karena melepaskan kesempatan tawaran perlindungan dari Sehun. Kalau dipikir-pikir, memang dia tidak mendapatkan gangguan sama sekali dari kelompok Tao selama Sehun berada di sisinya.

Walau Chanyeol masih belum tau tujuan Sehun, tapi setidaknya dia aman bersama Sehun.

Dia harus meminta maaf pada Sehun dan meminta bantuan lagi pada pria itu untuk melindunginya. Apapun tujuannya.

" Akhirnya pengawalmu bosan mengikuti mu.." Gumam Hoseok sambil menarik Chanyeol dalam rangkulannya.

" Kupikir akan butuh waktu lama menunggu dia bosan.." Lucas ikut bicara. Juga sambil merangkul Chanyeol. " Ternyata, kau semenyebalkan itu, hingga membuatnya cepat bosan berteman denganmu.." Kekeh Lucas. Hoseok ikut terkekeh.

Chanyeol hanya diam mendengar ucapan kedua komplotan Tao itu dan kemudian mengikuti langkah mereka menuju tangga ke lantai atas. Dia tidak bisa melawan dua orang. Jadi Chanyeol hanya pasrah agar tidak mendapatkan hukuman yang lebih buruk karena melawan.

***

" Wah.." Tao tersenyum lebar saat melihat Hoseok dan Lucas datang ke markas mereka di rooftop gedung sekolah sambil membawa Chanyeol bersama mereka. " Ternyata kita mendapatkan kembali nerd kita.." Gumam Tao sambil menghampiri Chanyeol.

It was Always YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang