Jika memang Sehun tidak mau berhubungan lagi denganku, mungkin itu tandanya kami memang tidak ditakdirkan untuk berteman. Putus Chanyeol akhirnya sambil berjalan menjauh dari Sekolah.***
Keesokan harinya, Chanyeol mengulangi apa yang dia lakukan kemarin. Mencari keberadaan Sehun di gerbang Sekolah. Masih berharap pria pucat itu menunggunya disana.
Tapi ternyata pria itu tetap tidak ada disana. Lagi-lagi Chanyeol harus merasa kecewa. Dia pun heran kenapa dia merasa kecewa, entah itu karena rasa bersalahnya pada Sehun atau hanya karena dia terlalu putus asa membutuhkan perlindungan dari Sehun agar dia bisa aman dari gangguan kawanan Tao selama sisa masa sekolahnya nanti. Atau, mungkin karena ada alasan lain.. Chanyeol pun tidak mengerti..
Karena tidak menemukan pria pucat yang dia cari, akhirnya Chanyeol dengan langkah gontai berjalan memasuki gerbang Sekolah. Sepertinya dia harus siap menerima gangguan Tao lagi hari ini..
Tapi baru saja dia melangkah beberapa langkah memasuki gerbang, Chanyeol merasa sedikit terkejut saat tiba-tiba seseorang bicara padanya dari belakang.
" Mencariku, Chan?" Sapa orang itu.
Chanyeol memegang dadanya kemudian berbalik. " Astaga!"
Sehun terkekeh. " Aku tidak menyangka kau akan terkejut hanya karena hal seperti itu.."
Chanyeol berdecih. Coba kau menjalani kehidupan sekolah selama dua tahun lebih yang hari-harimu di penuhi bully an, kau akan menjadi seperti diriku, bung. Batin Chanyeol.
Sehun menatap Chanyeol yang hanya diam.
" Kenapa? Kau marah? Lagi? Mau menuduhku berniat jahat lagi karena sudah mengagetkan mu, hm?"
Chanyeol merotasi matanya. Terima kasih atas sindirannya. Karena aku punya salah, aku akan bersabar.
" Aku tidak marah.. Aku hanya kaget."
Sehun tersenyum meledek. " Tapi wajahmu terlihat kesal."
" Oh.." Chanyeol tidak tau harus bicara apa, tidak mungkin dia mengatakan apa yang dia pikirkan tadi. Jadi Chanyeol lebih memilih untuk diam.
" Kenapa diam?" Sehun menatap wajah Chanyeol. " Apa kau masih tidak suka aku berada di dekatmu?" Tanya Sehun lagi. " Baiklah, aku bisa pergi.." Sehun kembali dingin pada Chanyeol dan berniat pergi, tapi dia ditahan oleh Chanyeol.
Chanyeol bergegas menarik bahu Sehun dan menggeleng. " Bukan begitu.."
Sehun berhenti dan kembali menatap Chanyeol sambil menaikkan sebelah alisnya. " Ada apa?"
" Bukan begitu.." Chanyeol akhirnya bicara. " Sebenarnya, aku justru mau minta maaf atas ucapan dan sikapku kemarin.." Chanyeol terlihat bersungguh-sungguh menatap Sehun.
" Maaf atas sikap dan ucapanku kemarin.." Akhirnya hanya itu kalimat yang bisa dia ucapkan sambil sedikit membungkukkan badannya untuk menunjukkan kesungguhannya.
Sehun makin menaikkan alisnya, beberapa detik kemudian akhirnya Sehun tersenyum. " Kau meminta maaf? Apa itu artinya kau tidak keberatan dengan keberadaanku?"
Chanyeol mengangguk. " Ya, begitulah. Aku rasa, aku memang salah menilaimu.. Sekali lagi aku minta maaf." Ujar Chanyeol bersungguh-sungguh.
Hening sejenak, hingga kemudian Chanyeol tiba-tiba merasakan rangkulan di bahunya dan kekehan halus dari sebelahnya.
" Well, aku senang akhirnya kau menerima keberadaanku.. Tidak perlu meminta maaf, ayo kita masuk, akan ku antar kau ke kelas seperti biasa.." Ujar Sehun sambil merangkul Chanyeol. Chanyeol membolakan matanya lalu wajahnya terlihat kebingungan. Begitu saja? Sehun melupakan sikap dan ucapannya kemarin?
KAMU SEDANG MEMBACA
It was Always You
FanfictionKau tidak akan pernah menyadari apa yang kau miliki. Sampai kau kehilangan nya.