Bab 9 - Interested?

440 85 22
                                    


" Jangan berpikir aku punya niat buruk lagi.. Aku sungguh hanya ingin mengenalmu dan dekat denganmu.. Karena menurut pandanganku, kau satu-satunya orang yang tidak munafik di sekolah ini.."

Chanyeol lagi-lagi merasa bersalah dan merasa semakin mengenal Sehun.

Tenang saja Oh Sehun. Aku akan menjadi sahabat terbaikmu mulai sekarang!

***

Sehun mengerutkan keningnya saat melihat Chanyeol kembali dari toilet dengan wajah yang terlihat seperti sedang menahan kesal, alisnya menungkik di balik kacamata besarnya, hidungnya kembang kempis, bibirnya terkatup mengkerut dan rahang terlihat sedikit menegas. Dan langkah pria itu terlihat agak menghentak.

Ada apa dengannya? Batin Sehun penasaran. Tapi dia merasa sedikit terhibur melihat wajah kesal Chanyeol. Terlihat lucu.

Tanpa kata, Chanyeol langsung duduk di hadapan Sehun. Dan dia langsung melanjutkan makan siangnya yang tadi dia tinggalkan untuk pergi ke toilet.

Melihat itu, Sehun hanya diam. Menunggu pria di depannya menyelesaikan makanannya. Sepertinya pria itu terlihat benar-benar kesal saat ini. Lagipula, Chanyeol kelihatan bersemangat sekali melahap makanannya. Sehun tidak ingin mengganggu..

***

" Ada apa?" Akhirnya Sehun bertanya setelah Chanyeol menyelesaikan makannya.

Chanyeol tidak menjawab, memilih untuk meneguk kasar minumannya hingga tandas.

Entah kenapa Chanyeol masih merasa kesal dengan ucapan para siswa di toilet tadi. Chanyeol tidak menyangka ternyata orang bermuka dua itu memang ada. Baik di depan, tapi menusuk dari belakang.. Menjijikkan.. Pikir Chanyeol. Chanyeol terlalu sibuk dengan pikirannya hingga tidak menanggapi pertanyaan Sehun.

Sehun menaikkan sebelah alisnya. Makin penasaran dengan sikap Chanyeol. Apa yang membuat pria di depannya ini terlihat begitu kesal seperti ini..

" Hei.." Sehun kembali menegur Chanyeol dengan menepuk tangannya.

Chanyeol akhirnya sadar dari lamunannya dan menatap Sehun kemudian menghela napasnya. Kembali merasa iba pada pria -yang akhirnya mau Chanyeol akui sebagai seorang sahabat- di depannya ini.

" Ada apa?" Ulang Sehun.

Chanyeol bicara dengan bibir yang masih sedikit mengerucut. " Tadi aku mendengar beberapa siswa membicarakan hal yang tidak-tidak tentangmu.."

" Oh, lalu?" Hanya itu respon Sehun, menunggu Chanyeol menyelesaikan ceritanya.

" Kau tau, mereka menganggapmu menggunakan kekuasaan orang tuamu untuk mendapatkan prestasi tertinggi itu.. Dan yang membuatku lebih kesal yaitu, salah seorang dari mereka adalah murid yang tadi mengucapkan selamat untukmu.. Dasar muka dua!!" Chanyeol terlihat begitu menggebu mengungkapkan kekesalannya.

Bukannya marah mendengar cerita Chanyeol, Sehun malah terkekeh melihat wajah kesal Chanyeol. Chanyeol mengerutkan keningnya.

" Kenapa kau malah tertawa? Mereka berbicara buruk tentangmu.."

Sehun menghentikan kekehannya, kemudian menatap Chanyeol sambil menaikkan sebelah alisnya. " Lalu?"

" Apa kau tidak merasa terganggu? Bukankah kau itu tidak seperti yang mereka pikirkan.."

" Apa yang membuatmu berpikir kalau aku tidak seperti yang mereka pikirkan? Bukankah dulu kau juga sempat berpikir buruk tentangku?" Canda Sehun yang terdengar seperti sebuah sindiran juga Untuk Chanyeol.

" Aku tidak seperti itu lagi.. Maaf.." Chanyeol merasa menyesal. Dia lupa kalau dulu dia juga berpikir yang tidak-tidak mengenai Sehun.

Sehun lagi-lagi terkekeh. " Kau tidak perlu meminta maaf.. Aku hanya bercanda, aku tau kau tidak seperti mereka.."

It was Always YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang