Sebelum membaca yuk puter musik nya dulu 🌹____________________________________
Bintang terlihat terang
Saat dirimu datang
Cinta yang dulu hilang
Kini kembali pulangLihatlah dia mulai bernyanyi
Coba merangkai mimpi
Cinta yang dulu pergi
Kini datang kembaliWajahmu mengingatkanku
Dengan kekasihku dulu
Wajahmu mengingatkanku
Dengan masa lalukuKekasih yang dulu hilang
Kini dia t'lah kembali pulang
Akan 'ku bawa dia terbang
Damai bersama bintang(Kekasih yang dulu hilang-kangen band)
HAPPY ENJOY!!!
🥀🥀🥀
Tuk-tuk-tuk!
Pemuda itu memutar bolpennya hingga beberapa kali membentur meja, entah sudah berapa lama ia melakukan hal itu hingga keadaan kelas sudah mulai ramai, tetapia tak menyadari itu. Pikirannya hanya terarah pada gadis yang semalaman memenuhi isi kepalanya. Suara gesekan terdengar ditelinganya, gadis yang menghantui pemuda itu semalaman sudah ada di sampingnya.
Raden ingin bersuara, tetapi bell tiba-tiba saja berbunyi dan membuat keadaan kelas menjadi ramai karena siswa yang berbondong-bondong untuk menempati tempat duduknya masing-masing.
"Selamat pagi, baik lah kita mulai aja yah buka halaman 121 kalian pahami setelah itu akan ibu jelaskan." ujar guru wanita itu membuat sorak kecewa oleh para murid.
Echa mulai membuka lembar demi lembar bukunya setelah itu ia segera memfokuskan diri pada buku tersebut, sedangkan Raden masih memperhatikan Echa secara diam-diam.
Pelajaran berlangsung selama hampir dua jam guru dengan kaca mata bulat itu masih setia menerangkan rumus-rumus Fisika dengan semangatnya. Beberapa siswa tampak mulai bosan dan sebagian dari mereka memilih tidur secara diam-diam dan ada beberapa dari mereka yang bergosip ria. Namun, berbeda dengan Echa gadis itu sedari tadi mendengarkan apa yang guru itu bicarakan dan kemudian mencatatnya di buku catatan.
"Eh kamu Dodi, maksud dengan apa yang saya bilang?" tanya guru wanita itu pada siswa berambut keriting.
"Enggak bu,"sahutnya santai.
"Kamu uda peringkat terakhir masih aja gak mau belajar, mau jadi apa kamu?"wanita itu mulai frustasi dengan muridnya itu.
"Jangan lupakan Raden bu, dia sebelas dua belas sama saya!" ketus pemuda itu tak terima.
Raden memandangnya dengan tajam, berani sekali dia. Dodi menyengir tak berdosa dan menangkup kedua tangan nya.
"Maaf bos kelepasan,"cengirnya.
Raden melirik Echa memastikan bahwa gadis itu tidak menertawainya, dan ternyata Echa tak bergeming sedikit pun ia terlalu asik dengan buku tebal di tangannya.
"Sudah-sudah! Lebih baik kalian kerjakan latihan 4.1 sampai selesai," guru tersebut.
"YAH__ Itu terlalu banyak bu,"seru beberapa murid.
Echa segera mengerjakan tugas nya, dalam hati ia sedikit senang ternyata badboy di samping nya sebodoh itu. Apakah ini semua ada hubungannya dengan keluarganya? Ah entah lah Echa bingung.
Kringgggg....
Bell istirahat menggema seantero sekolah, para murid bersorak bahagia.
"Kalau gitu kalian boleh istirahat, jangan lupa tugasnya lanjut di rumah yah. Selamat pagi." Meskipun umurnya hampir kepala empat, tetapi wanita tersebut tak segan-segan berbicara manja layak nya anak muda, dia adalah Susilawati guru Fisika termenyebalkan bayangin uda ter menyebalkan pula. Paket komplit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before A go [On Going]
Teen FictionFollow penulis sebelum membaca! Raden Angkasa Salah, gue bukan seperti yang mereka kira. Raden pembuat onar, Raden sih biang masalah,Raden pembawa sial dan Raden anak tidak berguna. Bukan begitu kah tanggapan kalian untuk Gue? Berdiri sendiri itu s...