20

9.9K 740 33
                                    

Setelah selesai mandiin Jeno sama Haechan. El bawa kedua anaknya ke ruang tengah dan ngebiarin dua bocah itu main di bawah beralaskan karpet bulu warna abu-abu.

El nyeruput tehnya yang baru aja di buatin sama Taeyong. Hari ini suaminya itu gak ke kantor, karna emang lagi gak ada kerjaan yang ngewajibin Taeyong harus ada di kantor, pokoknya kerjaannya masih bisa di handle Doyoung sebagai tangan kanannya.

"Jadi kamu maunya rayain ulangtahun anak-anak di rumah aja?" Tanya Taeyong yang ikut duduk di sebelah El.

El ngangguk kecil lalu meletakkan kembali gelas teh yang baru saja di seruputnya. "Lagian corona nya masih juga parah. Kasian anak-anak kalo di ajak di luar lama-lama." Tutur El.

Taeyong mendesah dalam sambil natap dua bocah yang asik dengan mobil-mobilnya di bawah.

"Padahal aku pengennya acara yang meriah buat ulangtahun pertama mereka. Kasian banget anak Daddy." Taeyong ngepout bibirnya kesal sama situasi covid-19 ini jadi gak bisa buat pesta mewah untuk kedua anak laki-lakinya itu.

"Mau gimana lagi sayang? Tahun depan aja buat pesta yang meriah sayang. Sekarang gapapa sama keluarga aja dulu. Demi kesehatan kita semua." El menidurkan kepalanya di bahu Taeyong sambil liatin kedua anak mereka di bawah.

Taeyong menindih kepala El, tangannya dengan bebas merangkul istrinya.

"Yaudah kita buat pesta kecil-kecilan di rumah. Nanti aku undang beberapa rekan kerja aku aja. Sama ajak keluarga kita yang lain. Biar gak sepi-sepi banget." Tutur Taeyong. El mengangguk setuju.

"Aku telpon tempat dekornya Taeil dulu. Biar gampang minta dia yang usulin tema ulangtahun yang bagus buat Jeno sama Haechan." Ucap Taeyong. Lalu beranjak ke kamarnya buat ambil hp yang gak sengaja dia tinggalin disana.

El juga mencari hpnya buat ngehubungin Seulgi.

"Halo kak Seulgi." Ucap El saat tahu telponnya sudah di terima di sebrang sana.

"Halo cantik. Apa kabar?"

"Aku dan keluarga baik kak. Kakak gimana? Sehat?"

"Sejauh ini masih sehat-sehat aja. Gimana? Ada sesuatu?"

"Gini kak. Seminggu lagi kan ulang tahunnya Jeno sama Haechan. Aku rencananya mau rayain di rumah aja."

"Ulang tahun yang ke-2 tahun? Ihhh cepet banget ya rasanya. Terus gimana?"

"Iya kak. Aku mau pesen katring di tempat kak Seulgi. Tapi aku gak tau segimana pesennya, soalnya gak yang meriah banget sih pestanya."

"Emm.. biarin nanti kakak yang urus katringnya. Kamu urus yang lain aja. Gampang itu mah."

"Yaudah nanti aku transfer ya kak. No rek nya masih sama kan ya?"

"Udah gausah. Anggep aja kakak kasih hadiah buat dua ponakan kakak."

"Ihh kakak gapapa. Gaenak nanti kakak rugi kalo gak di bayar katringnya. Apalagi sekarang semua mahal bahan makanannya."

"Udah gapapa. Ini juga buat ponakan kakak. Udah gausah di bayar."

"Yaudah deh kalo gitu makasih banyak kak Seulgi ya."

"Iyaiya ini mah gak seberapa. Yaudah kakak tutup ya. Nanti masalah tanggal dan jamnya kirim pesan aja ya. Kakak lagi banyak orderan juga ini."

"Iya kak. Makasih banyak kak ya. Suskses terus usahanya. Aku tutup kak."

Telpon terputus setelahnya.

"Siapa yng?" Tanya Taeyong saat sampai di depan El lalu mendudukan dirinya di tempat yang sama lagi.

"Kak Seulgi. Aku pesen katring. Tapi gak di kasih bayar. Katanya buat hadiah anak-anak." El meletakan hpnya di meja dan mengambil kembali gelas tehnya.

My CEO is My Husband • LTY [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang