Bubur

995 99 43
                                    

Author note bentar ya sayank:

Kami mau buka QnA kecil-kecilan ngehe

Bole tanya ke para author atau para masyarakat AU Kecamatan absurd ini✨

Bisa tanya di sini yah :D

Bisa pertanyaan serius kayak tekad saya mencintai Aoi Yuuta, atau pertanyaan random serandom isi hati Kaoru.

Sapa tau ada yang nggak paham maksud jokes di buku ini, bisa ditanyain :")

Terus,

VOMENT WOI

VOMENT NGGAK?!

Kalo voment kami doain gachanya lancar, di server apapun, kapanpun dan siapapun oshinya. Ketik 1 agar lebih mujarab.

Sekian, terima gaji hehe.

.

.

.

.

Setelah sekian lama kecamatan ini tertulis di book ini, kelurahan ini adalah kelurahan yang paling adem dari kebodohan.

Iya, kelurahan 1.

Pasti kalian sudah capek melihat kelurahan 2 ama kelurahan 3 mulu.

Nah itu karena, ide saya mampet 🙏.

Mumpung lagi mengalir sampai jauh nih idenya, terlahirlah chapter ini.

Chapter ini dibuka oleh keributan yang terjadi di kediaman Aoi.

Bukan kediaman mereka juga sih, soalnya si kembar ini ngekos di masion mevvahnya keluarga Suou yang memang mevvah banget alias mepet savvah.

Kenapa di kecamatan elit ini ada sawah? Iya, itu sawah punya bapaknya Mitsuru yang sampe sekarang masih kosong.

Litereli kosong, tanah gembur doang. Pernah ditawarin Eichi buat ditanemin ganja tapi ditolak sama bapaknya Mitsuru. Ternyata usut demi usut bapaknya Mitsuru ini cita-citanya menanam ilmu gaes, bukan menanam ganja.

Karna nggak kunjung menemukan bibit ilmu (karena kecamatan ini nggak ada yang berbobot otaknya) jadilah itu sawah dibuat Mitsuru buat lari-lari.

"Lumayan, sekalian membajak sawah." Kata bapaknya.

Oke, balik ke mansion mevvah keluarga Suou dan kembali ke Aoi bersaudara.

Tapi sebelum masuk ke cerita saya ceritain dulu bagaimana Aoi bersaudara bisa terkurung dalam kemevvahan itu.

Jadi, dulu si kembar Aoi ini di rumah lama mereka sempet gelud sama bapaknya. Karna masalah sepele kok sebenernya.

Bapaknya Yuuta dan Hinata yang masih nggak jago buat bedain anaknya sendiri sering ketuker-tuker.

"Habisnya mereka berdua sama-sama Saito Souma." Itu alasannya.

Pernah kejadian, waktu itu Yuuta juara lomba taichi tingkat rt, tapi yang di kasih hadiah cilok malah Hinata. Ya Yuuta nggak terima lah, tapi karna bapaknya juga nggak mau mengakui salah akhirnya ribut dan...

"Keluar kalian dari rumah ini!"

Yuuta waktu itu langsung ngangguk dan "oke" sambil narik Hinata.

Hinata sempet agak panik dan bingung melihat adik kembarnya. "Yut, ini mau kemana? Balik aja yuk?"

Yuuta menghentikan langkahnya dan menatap penuh ambisi ke kakaknya. "Kak,"

"Ya...?"

"Ayo kita cari sugar daddy."






Kecamatan EnstarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang