khawatir

8 4 0
                                    

Seminggu sudah berlalu naya sibuk dengan tugasnya dan dion sibuk dengan organisasi namun hubungan mereka lumayan dekat dari sebelumnya karena dion kerap kali menjemput juga mengantar pulangnya bahkan kini jino yang tak terlihat batang hidungnya mungkin ia terlalu sibuk karena jino juga bekerja dibengkel dekat rumahnya

Sekarang mumpung hari libur, naya ada janji makan siang setelah sekian lamanya dengan sandra yang super sibuk dan yang lebih membahagiakannya lagi sandra tidak mengikut sertakan azka si bucin satu itu

"naya gak pacaran kan?" tanya sandra memastikan dengan alis terangkat

"enggak kok" jawab naya santai sambil memakan makananya

Ya naya menganggap dion hanya katingnya hanya statusnya saja yang pacaran namun diam-diam tetapi tetap saja, naya kan tak mengerti pacaran haha

"bagus deh, gak usah ya" ungkap sandra ia sebenarnya mewanti wanti karena bagai manapun juga ia seorang kakak

"tumben kakak ada waktu?" tanya naya lebih tepatnya sindiran

Sandra tertawa menyadari sindiran itu, naya memang adiknya namun mereka tidak seperti kakak adik pada umumnya, sandra yang sibuk dengan dunia kerjanya membuat jarang sekali berbincang hangat dengan sang adik

"abis ini kita ke ancol yuk udah lama gak kesana kangen deh" ajak sandra dengan senyuman lebar yang sama disambut senyum riang naya

Akhirnya setelah makan mereka menuju ancol dengan mobil yang dikendarai sandra dan menaiki semua wahana yang ada hingga muntah namun mencoba lagi dam kini langit sudah berganti berwarna gelap dan permainan berbahaya ditutup hanya tersisa pedagang kaki lima

"duh mau muntah lagi" keluh sandra memegang perutnya yang terasa berputas

"HAHAHA" naya tertawa kencang karena wajah sandra sangat tersiksa padahal ia sendiri yang semangat mencobai semua wahana yang ada hingga kini mereka terlihat seperti gembel dengan rambut berantakan juga keringat mengucur

"ayok pulan kakak pusing mau bobok dirumah" sandra berjalan meninggalkan naya dan langsung disusul naya dengan tawanya

Setelah sampai dirumah naya dan sandra menuju kamar masing-masing untuk mandi dan istirahat

Kini pukul 10 malam naya meraih phonselnya dan menghidupkannya banyak sekali notif chat juga telfon yang masuk sampai handphonenya macet sejenak

Baru saja membuka aplikasi hijaunya sebuah panggilan masuk dari dion yang ia beri nama kontak dengan "kting 'd'" tanpa menunggu banyak alasan ia menjawabnya

"hallo?"

"iya kak kenapa?" tanya naya

"kenapa?" tanya dion seolah membeo ucapan naya

"kamu yang kenapa? Kok gak aktif seharian? Dirumah kamu juga gak ada orang gimana si pergi gak ada kabar" ucap dion mengomel sendiri, ia kesal dengan naya yang seolah tak menganggapnya ada

Awalnya tadi ia ingin mengajak naya malam mingguan sekalian mencari tau tentang aura tapi naya sangat susah untuk dihubungi membuatnya malah seperti kebakaran jenggot sendiri

"kenapa diem?" tanya dion karena naya hanya diam saja

Sejujurnya naya bingung mau jawab apa, biasanya kalau jino apa teman kelasnya menelfon marah-marah karena sulit dihubungi ia akan balik marah, tapi ini sudah berbeda karena dion kating menyeramkan juga datar dan cuek

"anu emm" ucap naya bingung

"kemana aja seharian?" tanya dion, tau naya kesulitan dalam mencerna pertanyaannya

will be mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang