Hampir genap 4 minggu naufal cuti tidak masuk kuliah dikarenakan menyusul sandra yang berakhir tidak diperbolehkan keperbatasan tempat sandra menjadi relawan, dikarenakan ketatnya penjagaan dari berbagai aparat pelindung negara.
Kini ia sedang menggu dikafe sesuai janji temunya dengan kekasih kakaknya yang ia tau dari weni.
"naufal?" tanya seseorang menghampirinya
Naufal mendongkak melihat lelaki muda dengan balutan jas kantoran dihadapannya. lalu ia mengangguk dan lelaki itu duduk didepannya.
"kenalin gue azka" azka mengulurkan tangannya dihadapan naufal yang disambut baik oleh siempu
"naufal" jawabnya singkat
"udah pesen?" tanya azka
Naufal mengangguk, dan pelayan dengan membawa dua mug berisi kopi diatas nampan menghampiri dan meletakannya dimeja mereka.
"lo mau nanya apa langsung aja" ucap azka yang melihat naufal seperti orang stress
"hm semua yang lo tau tentang keluarga gue" kata nufal, sejujurnya ia bingung ingin memulai dari mana karena ia tak pernah mengenal azka sebelumnya
Azka terlihat mengoyak kertas catatan yang memang ada diatas meja dan menuliskan sesuatu.
"gue gak tau pasti, tapi lo bisa cari tau dialamat ini" azka menyerahkan kertas yang telah ia beri alamat
"ini tempat tinggal sandra sama adik kalian, semenjak sandra jadi relawan kemungkinan dia tinggal sendiri atau ditemenin weni" unjar azka
"ini fotonya, dan gue gak tau pasti dia anak bunda lo sama bokap lo apa bukan" azka memperlihatka layar phonselnya yang terdapat foto naya
Naufal terkejut ia seolah mengenal wajah naya yang sepertinya gadis yang sering diganggu sahabatnya, difoto naya yang berada dikantor sandra adalah foto naya SMP dengan wajah berjerawat parah.
Tapi difoto yang azka tunjukan terlihat naya yang sekarang, ia segera mengontrol wajahnya menjadi datar seperti biasa.
"dan sandra jadi relawan gak lama karena dia cuman gantiin temennya mungkin sekitar satu bulan lebih atau kurang dia bakal balik" jelas azka, lalu meminum kopinya sedikit
Azka beranjak berdiri "sory gue gak bisa lama, next time kita ngobrol lagi. Oh iya fotonya nanti gue kirim lewat wa aja" azka berjalan lalu pergi meninggalkan naufal yang tetap diam.
Lama merenung akhirnya naufal memutuskan untuk mengunjungi rumah sandra, ada rasa takut jika naya bukan anak dari papanya tapi juga ada rasa khawatir jika memang benar anak papanya dan artinya ia punya adik.
Tok tok tok
Tak ada sahutan dari dalam rumah akhirnya naufal duduk dikursi teras sambil memainkan phonselnya, mengingat ini siang hari mungkin naya sedang ada kuliah.
Seketika naufal teringat sesuatu, yap raka. Raka yang hobi sekali membuly gadis itu, dengan gerakan cepat naufal menghubungi raka.
"yo whatzup bro" sahut raka dengan tengilnya diujung sana
"gue butuh bantuan" ucap naufal dingin
"tumben lo? Jatuh miskin lo sekarang?" canda raka terkekeh diakhirnya
"gue butuh rambut naya, setelah itu jangan ganggu dia!" tekan naufal
"lo mau pelet anak orang fal? Yallah fal, mending lo pelet saska aja lebih bohay hahaha" tawa raka
"gue serius ka!" dingin naufal, raka selalu membawa bercanda orang disekitarnya berbanding terbalik dengan naufal yang terlalu serius dan kaku
"ia ntar gue jambak" kata raka
![](https://img.wattpad.com/cover/242426099-288-k255352.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
will be mine
Novela JuvenilDion adalah mahasiswa semester lima yang menduduki kursi difakultas ekonomi manajemen. awalnya semua berjalan lancar ia merasa akan sama seperti masa sekolah dulu, tidak ada menariknya sama sekali bahkan ia menyesal menyetujui jurusan yang papany...