Zelline berlari-lari memasuki gerbang sekolah. Hari ini mang Jamal, tukang ojek langganan nya sakit. Jadi, terpaksa harus naik angkot. Ditambah lagi zelline bangun kesiangan gara-gara semalam terus berkutat menyelesaikan pr matematika, yang akhirnya tak satu pun yang bisa dikerjakan. Dia memang sangat lemah dengan pelajaran matematika. Satu soal saja sudah membuat kepalanya cenut-cenut dan perutnya keram.
di depan pos satpam, pak Alex pembina OSIS bagian kesiswaan, berdiri tegak sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Matanya menatap tajam pada Zelline. Zellin menunduk pasrah.
"Jadi, kamu mau hukuman apa?"tanya pak Alex tanpa basa-basi lagi. dia tidak memberi kesempatan pada zelline untuk menjelaskan kenapa dia terlambat.
Zellin mencengkram roknya erat. hal yang biasa dilakukan ketika gugup.
"Sa.... Saya...."
"Wah... Wah... Wah... Ternyata pasien saya bertambah dua," ujar pak Alex memotong kata-kata zelline.mata pak Alex menatap garang pada mobil Audi A5 berwarna putih dan motor sport biru yang baru saja memasuki gerbang sekolah.Zellin langsung mengikuti arah mata pak Alex. dia mengenali siapa pemilik mobil dan motor itu.
tidak lama, dua cowok bertampang bengal dan urakan berjalan santai menuju pos satpam. mereka terlihat cuek saat berhadapan dengan pak Alex, kedua cowok itu ternyata shuyang dan mingrui.
"Sudah siap menerima hukuman?" Tanya pak Alex sinis.
"Ya.... Mau gak mau harus siap, biar bapak seneng," celetuk shuyang dengan tampang tak bersalah, membuat pak Alex mengumpat dalam hati.
Zelline merasa suasana di sekelilingnya begitu panas oleh aura membunuh pak Alex dan shuyang. keduanya seolah-olah mempunyai dendam kesumat. memang ada sesuatu yang terjadi di antara mereka, ini berhubungan dengan mama tiri dan saudara tiri shuyang. pak Alex adalah adik kandung mama tiri shuyang, jadi shuyang merasa harus membenci pak Alex. bagi siapapun atau apapun yang berhubungan langsung dengan mama tiri nya adalah musuh.
"Owh... Bagus, saya benar-benar terkesan. Terima kasih" kata pak Alex menyindir.
"Sama-sama" sahut shuyang dingin, lalu menoleh ke samping kanannya, tepat dimana zelline berdiri.
Zelline sedikit terkejut saat shuyang menyadari keberadaan nya. cowok itu pasti akan mengejeknya habis-habisan karena tertangkap datang terlambat. biasanya kan zelline selalu tepat waktu. bahkan ketika duduk di kelas 10 dia diberi julukan "Miss on time" oleh guru dan teman-teman sekelasnya.
"Loh, cewek cenayang?" Seru shuyang setengah terkejut.
"Iya... Kenapa emang??" Kata zelline melotot pada shuyang.
Shuyang tertawa. "Ternyata lu bisa telat juga ya? Ahihihi."
Tepat seperti dugaan zelline, shuyang pasti menertawakan nya.
"pak bisa tidak hukumannya cepat dilaksanakan, saya muak lihat wajah playboy kadal,"ini kata zelline kesal sambil menunjuk wajah Shuyang.
"Lu bilang apa tadi hah?" Kata shuyang merasa tak terima disebut playboy kadal.
"kenapa nggak terima? emang bener kan lu itu playboy kadal, sama hantu aja takut. pake pingsan segala lagi!" seru zelline kesal setengah mati membuka aib shuyang soal insiden mbak kunti seminggu yang lalu.
wajah Shuyang langsung memucat dan terdiam. melihat perubahan wajah Shuyang, pak Alex keheranan, baru kali ini shuyang bisa kalah dalam adu mulut dengan seseorang, apalagi seorang anak perempuan.
"oke..oke....kita sudahi dulu pertengkaran rumah tangganya ya," ujar pak Alex membuat zelline dan shuyang melotot dan bersiap protes,tapi gurunya itu langsung melanjutkan ucapan nya. "sekarang kalian lari ke lapangan bola di halaman belakang, setelah berlari 10 putaran, sepulang sekolah kalian harus membersihkan toilet guru di lantai atas."kata pak Alex.
"Saya juga pak?"tanya Zelline."Ya.. pokoknya kalian bertiga" jawab pak Alex.
"tapi pak, saya kan perempuan" protes zelline. "apa nggak bisa dikurangi hukumannya? Larinya misalnya?"
"Emm... Yaudah, kamu lari enam putaran aja"
"Enam?" Kata zelline melongo. Bagi nya itu sangat berat. Dia juga sangat lemah di pelajaran olahraga, terutama lari. Apalagi lapangan bola yang segitu luasnya. Bisa-bisa dia pingsan di putaran pertama.
"Masih mau protes? Pak Alex memberi tatapan geram pada zelline. Zelline langsung ketakutan.
........
Zelline hampir aja tersungkur ke rerumputan di putarannya yang ketiga. Untung saja mingrui segera memegang tangannya. Shuyang malah tertawa terbahak-bahak. Zelline menatap shuyang geram. Kalau tidak sedang melaksanakan hukuman, cowok tuh udah gak selamat.
Zelline ternyata salah. Dia pikir setelah insiden mbak kunti itu, shuyang akan berubah. Ternyata, shuyang masih bertahan dengan sifat-sifat buruknya, dan membuat zelline gemes pen cakar tuh muka. Apalagi kalau udah nge gombalin cewek. Pengen rasanya gebukin tuh anak.
kaki zelline semakin terasa lunglai di putaran keempat. Larinya sudah sempoyongan kepalanya terasa, pening matanya berkabut, tenggorokannya kering, dadanya terasa sesak. tiba-tiba benak zelline dipenuhi bayangan adegan seorang anak perempuan tengah berlari-lari mengejar sebuah mobil sedan sambil terus meneriakkan sesuatu. sayangnya dia tidak dapat mendengar apa yang diucapkan anak perempuan itu.
Zelline merasa pening di kepalanya semakin menjadi-jadi. dia pun merasakan sesuatu mengalir dari lubang hidungnya sampai kemudian telinganya menangkap teriakan yang tidak begitu jelas. setelahnya, dia merasakan sebuah tangan menyambar tubuhnya sebelum semuanya menjadi gelap gulita.
♡♡♡♡
_____NEXT_____
ABIS BACA VOTE SAMA KOMEN WEHH :V
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You [Ren shuyang]
Romance"Jangan pergi! Jangan mati! Sekali lagi zelline mengucapkan kata-kata yang sama. Seulas senyum terukir di bibir shuyang. Ia pun berkata dengan lembut "aku gak akan mati, ran. Jadi jangan nangis ya?" Deg! Kenapa gue jadi ingat Kiran? Dia...