Zelline dengan susah payah berjalan di koridor menuju ke halaman parkir tempat Arin menunggunya. kakinya semakin terasa cenat cenut. Shuyang berengsek itu bener-bener gak bertanggung jawab, dahh nabrak orang, tapi gak mau nolongin. zelline terus menggerutu. ia bertekad akan membalas si shuyang.
tanpa Zelline sadari, ternyata di belakangnya ada seorang cowok tengah memperhatikannya. dan ketika tubuh zelline oleng, cowok itu langsung menarik tangan zelline, mencegahnya agar tidak jatuh.
"makasih," ucap zelline sambil menoleh pada orang yang menolongnya. mata Zelline membulat karena merasa tidak asing dengan wajah cowok di depan matanya ini.
"ya, gue cowok yang waktu itu tabrakan sama lu di koridor depan perpustakaan," kata cowok itu seolah-olah tahu apa yang terbesit di pikiran Zelline. cowok itu tidak lain adalah zeyu.
"Lu kenapa? kok jalannya pincang gitu?" tanya zeyu serius. cowok itu langsung berjongkok memeriksa pergelangan kaki Zelline. "ya, ampun pergelangan kaki lu bengkak, ayo kita ke klinik! Ah, tapi dokter di klinik sekolah pasti udah nggak ada, kita ke klinik di luar aja ya!"
"Ng... Gausah. Gue mau pulang aja. Nanti biar diobatin dirumah aja. Lagian juga temen gue udah nunggu di parkiran," tolak zelline.
"Kalau gitu, gue anter ke parkiran ya?" Ucap zeyu sambil memapah zelline.
Ga lama, mereka sampai di depan Arin yang tengah menunggu di samping motor. Arin mematung menatap zelline yang lagi dipapah sama cogan. Euyyy
"Lu pulang naek apa?" Tanya zeyu.
"Gue numpang motor Arin" jawab zelline sambil ngerangkul Arin.
"Iya, zelline biasa numpang motor gue" kata Arin.
"Naek motor?, Tapi kaki lu kan sakit, mendin lu naek mobil gue aja ya?" Ucap zeyu setengah memaksa.
"Tapi----"
"Ah, iya bener tuh zell, mendingan lu naek mobil dia aja. Gue ga mau lu kenapa-kenapa dijalan" kata Arin sambil tersenyum penuh makna. Zelline melotot.
"Tuhh, temen lu dah ngizinin tuh. Yok!" Kata zeyu sambil megang tangan zelline.
"Erghh, iya gue ikut lu" kata zelline rada ga mau.
"Temen dakjal lu ya Arin, awas lu" kata zelline berbisik ke Arin.
"Kalo gitu gue ambil mobil dulu, lu tunggu disini." Zeyu langsung pergi ke tempat mobilnya terparkir agak jauh dari tempat zelline berdiri.
☯෴☯
Shuyang masih melambaikan tangan pada mobil Alexa yang sudah keluar dari gerbang sekolah. Wajahnya nampak senang.
Gue harus dapetin si Alexa. Alexa lah tipe yang selama ini gue cari, gumamnya dalam hati kemudian ketawa kayak orgil.
Setelah mobil Alexa menjauh, dia pun berjalan riang menuju mobilnya. Tiba-tiba langkahnya terhenti saat ngeliat zeyu lagi jalan bareng cewek. Mendadak mukanya masam. Ekspresi shuyang selalu sama setiap ngeliat zeyu.
Hmm, cewek itu... Bukannya zelline? Kok pake jalan berdua sama zeyu sih?" Shuyang bertanya dalam hati. Dada nya mendadak nyeri.
Shuyang ngegaruk kepalanya bingung.
Kenapa gue gue sakit hati? Ah mungkin gara-gara gue ngeliat muka si zeyu.
Shuyang kembali meneruskan langkahnya sambil ngebayangin si Alexa.
Gess gue double up
Janlup vote ya wee
Emang makin pendek sih ceritanya, soalnya otak
Lagi buntu ('ー`)
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You [Ren shuyang]
Romance"Jangan pergi! Jangan mati! Sekali lagi zelline mengucapkan kata-kata yang sama. Seulas senyum terukir di bibir shuyang. Ia pun berkata dengan lembut "aku gak akan mati, ran. Jadi jangan nangis ya?" Deg! Kenapa gue jadi ingat Kiran? Dia...