"Shuyang.... Shuyang.... Jangan pergi! Jangan tinggalin aku!" Anak perempuan berusia sebelas tahun berlari-lari mengejar mobil sedan yang melaju pelan di jalan perumahan. Namun, sosok anak laki-laki yang dipanggil-panggil nya bergeming di dalam mobil.
"Shuyang... Shuyang!" Mobil sedan itu pun semakin menjauh, tapi anak perempuan itu tidak menyerah. Dia terus berlari. Berharap ada keajaiban mobil itu akan berhenti dan memutar balik, kembali kepadanya.
Bruk!
Anak perempuan itu terjatuh di tengah jalan. Lututnya mencium aspal. Saat dia mencoba bangun, terdengar suara klakson yang begitu nyaring dari arah depan. Sebuah mobil pick up sudah berada tepat di depan mata nya, lalu menghantam tubuhnya hingga terpental tiga meter. Darah segar keluar dari belakang kepala.
"Shu.. yang..." Bisik anak itu lirih sebelum matanya tertutup.
♡♡♡♡
Zelline terduduk di kasur berseprai putih milik klinik sekolah dengan muka di penuhi keringat. Air mata meleleh ke pipi nya. Zelline menoleh ke kanannya. Tampak shuyang tertidur sambil duduk dikursi sampingnya. Kepalanya terkulai di atas kasur dengan tangannya menggenggam tangan zelline. Muka zelline merah, dia langsung menarik tangannya kasar. Shuyang langsung bangun.
"Akhirnya lu bangun juga," kata shuyang sambil merentangkan kedua tangannya. Melemaskan otot-otot nya.
"Emangnya.... Gue tidur berapa lama?" Tanya Zelline sedikit gugup.
"Ngg...... Berapa lama ya? Tunggu gue itung dulu." Kata shuyang sambil memainkan jari-jarinya, menghitung berapa jam zelline tertidur. "Lu tidur enam jam" katanya kemudian.
Zelline kaget "serius lu?"
"Yap, lu liat aja sekarang udah jam berapa" ujar shuyang beranjak dari kursinya menghampiri jendela.
Zelline melirik jam tangannya. ternyata sekarang sudah pukul 1 siang. Zelline membuang nafas berat, lalu kembali berbaring. matanya menatap kosong ke langit-langit ruangan. dia kembali mencoba mengingat mimpinya tadi, sepertinya itu bukan mimpi biasa, mungkin kekuatan cenayang nya lah yang membuatnya mimpikan hal itu. lalu.... siapa anak perempuan itu? Zelline merasa antara kenal dan tidak kenal padanya. tapi kenapa dia memimpikan dan sebenarnya itu kejadian masa lalu atau kejadian yang akan datang? selama ini kekuatan cenayang nya hanya mampu melihat peristiwa yang akan terjadi pada seseorang di masa depan, dengan cara menyentuh orang itu, zelline tidak bisa melihat masa lalu.
Tunggu! Bukankah tadi shuyang menggenggam tangan nya? Jangan-jangan mimpi itu berasal dari shuyang.
"Lu udah baikan kan? Kalau udah mending kita pulang sekarang. Nanti dikira kita mojok disini. Gue gak mau para fans gue protes gara-gara Deket sama lu." Kata shuyang dengan nada mengejek.
Zelline melempar bantal pada shuyang "gue sampai mati gak akan mau mojok sama lu."Shuyang dan zelline segera pulang menggunakan mobil mingrui.
♡♡♡♡
Sampai dirumah zelline
"Thanks ya udah nolongin gue waktu pingsan tadi, udah nemenin gue di klinik dan nganter gue pulang," ucap zelline. Memang dia benci shuyang, tapi zelline bukan tipe orang yang lupa berterima kasih.
"Sama-sama, kalo gini kan kita impas. Gue jadi ga perlu utang Budi lagi sama lu," kata shuyang santai.
"Utang Budi sama gue? Maksudnya?" Tanya zelline heran.
"Itu soal.... Ng.... Lu tau sendiri lah yakan" kata shuyang ragu-ragu. Semenjak kejadian itu, shuyang jadi parno untuk nyebut nama tuh makhluk.
"Ohh soal itu" ujar zelline
"Yaudah, kalau gitu gue pulang, sampai jumpa besok," pamit shuyang lembut membuat zelline merinding.
"Lu jangan gitu ke gue dehh, merinding jadinya."ketus zelline.
Shuyang nyengir "oke deh!"
Cowok itu pun masuk ke mobil mingrui yang tadi dia pinjam buat nganter zelline. Tak lama mobil nya bergerak meninggalkan rumah zelline. Zelline terus memandangi mobil shuyang hingga tak terlihat lagi.
Deg! Deg! Deg!
Kenapa nih? Kenapa gue jadi deg-degan gini? Nggak mungkin kan kalo gue ke pelet sama tu playboy? Hiiii.... Amit-amit
Zelline langsung berlari masuk ke dalam rumahnya.
......
Shuyang menyetir mobilnya dengan sangat pelan. pikirannya melayang saat di klinik tadi. entah apa yang mendorongnya untuk menggenggam tangan zelline, semua yang terjadi begitu saja. tidak, mungkin itu tidak terjadi begitu saja, hatinyalah yang tiba-tiba dan berbisik untuk melindungi zelline sehingga menggerakkan tangannya untuk menggenggam tangan zelline, mencoba merasakan apa yang dirasakan zelline. dan ketika shuyang tidur tadi, shuyang tiba-tiba bermimpi seorang anak perempuan memanggil-manggil namanya sambil menangis. anak perempuan yang tidak asing lagi baginya, anak perempuan dari masa lalunya yang sudah bertahun-tahun coba dia lupakan.
shuyang menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. mungkin itu hanya mimpi, dan sebentar lagi dia pasti akan lupa. yang harus shuyang lakukan adalah mengajak salah satu dari cewek koleksinya untuk nge-date. dengan begitu semua bayangan masa lalunya akan hilang dengan sendirinya.
Shuyang langsung mengambil hp di saku jaketnya, menghubungi salah satu koleksi nya.
"Hallo Cindy? Gue jemput lu sekarang. Kita nge-date," kata shuyang to the point. Setelah mendapat jawaban dari orang di seberang telepon, shuyang mengakhiri panggilan dan memasukkan hp nya ke saku.
Lu liat ran, ngelupain lu itu sangat mudah. Jadi jangan pernah lu muncul lagi di pikiran gue ataupun dimimpi gue.
Shuyang tersenyum kecut, lalu menginjak gas mobilnya. Menambah kecepatan.
Baca doang vote kagak :v
Abis baca vote wehh
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You [Ren shuyang]
Lãng mạn"Jangan pergi! Jangan mati! Sekali lagi zelline mengucapkan kata-kata yang sama. Seulas senyum terukir di bibir shuyang. Ia pun berkata dengan lembut "aku gak akan mati, ran. Jadi jangan nangis ya?" Deg! Kenapa gue jadi ingat Kiran? Dia...