⚪06⚪

1.6K 324 79
                                    

King/Queen
Duke/Duchess
Marquess/Marchioness
Count/Countess
Viscount/Viscountess
Baron/Baroness



Sialnya, Jiyeon memang tidak bisa menghentikan acara makan malam yang Jungkook adakan. Pria itu tetap saja bersikeras, Jiyeon tidak berdaya, akan terasa aneh nantinya jika Jiyeon terus saja membujuk Jungkook menghentikan acara makan malam.

Setidaknya, Jiyeon nanti bisa mencegah racun itu masuk ke dalam mulut Jungkook. Ya ... lebih baik seperti itu. Jiyeon akan mencobanya nanti.

"Mau ke kamarku? Belum terlalu ramai, kita bisa mulai makan malam nanti jika orang-orang dekatku sudah datang," ujar Jungkook.

Jiyeon melirik tidak percaya saat Jungkook dengan santainya membisikkan hal tersebut tepat di telinganya.

"Tidak apa-apa, hanya berbicara dengan lebih tenang. Di sini terlalu berisik, bukan?"

Belum sempat Jiyeon menolak ajakan Jungkook, pria itu terlebih dahulu memanggil Wonwoo yang berdiri tidak jauh dari mereka saat ini.

"Aku akan mengajak Jiyeon untuk istirahat sebentar di kamar," jelas Jungkook. Saat Wonwoo sudah begitu dekat dan mendengarkan ucapan pria itu.

Jiyeon berharap jika Wonwoo berkata untuk tidak memperbolehkan Jiyeon berada jauh dari pengawasannya, lantaran tugas Wonwoo berada di sini memang mengawal Jiyeon.

"Perlu saya ikut, Tuan Putri?" tanya Wonwoo. Bagaimana pun juga. Keselamatan Jiyeon adalah prioritasnya. Meski gadis itu kini berada di kawasan calon suaminya sendiri.

Sejenak, Jiyeon sempat ingin meloloskan penolakan, namun ia berpikir ini bisa menjadi sebuah peluang untuknya, mungkin dengan berdua saja, ia bisa membujuk Jungkook untuk tidak menyudahi acara ini.

"Tidak apa-apa, tunggulah di sini, Sir."

Wonwoo mengangguk mengerti dan memberi ruang untuk Jungkook dan Jiyeon yang berjalan keluar dari istana utama, menuju istana Jungkook. Wonwoo pun mengerti jika keduanya butuh suasana lebih pribadi, tanpa pengawalan bagi Jiyeon. Toh esok mereka juga akan menikah. Jadi, tidak ada yang salah.

Tidak mungkin pangeran melakukan hal yang akan membahayakan Jiyeon. Wonwoo bisa melihat betapa Jungkook mencintai Jiyeon dari cara sang pangeran memandang manik calon istrinya.



Gelap, begitulah yang Jiyeon rasakan saat memasuki kamar Jungkook. Memang di dalam novel, Jungkook memiliki kepribadian yang misterius, begitu tenang dan tidak terlalu menyukai warna warna terang. Heran, kenapa Jungkook bisa jatuh cinta pada Jiyeon yang begitu bertolak belakang dengan dirinya. Sepertinya Jungkook terlalu terbuai dengan kecantikan Jiyeon hingga buta akan kelakuan buruk calon istrinya.

"Pasti sangat tidak nyaman bagimu, ya? Aku bisa mengganti dekorasinya dengan warna yang kau suka nanti."

Jiyeon tersenyum dan menggeleng pelan. "Sepertinya Pangeran lupa jika setelah menikah pun kita tidak satu kamar," balas Jiyeon.

Jungkook tertawa, hal yang tidak pernah Jiyeon lihat sebelumnya. Di dalam cerita, Jungkook bukanlah tipikal orang yang dengan mudah tertawa. Tersenyum saja sudah membuat orang dekatnya bersyukur.

"Tentu saja aku ingat, Sayang. Aku hanya ingin kau merasa nyaman dan betah di sini."

Jiyeon menggigit ujung lidahnya, ia ragu bagaimana memulai mengangkat topik mengenai makan malam kali ini. Takut jika Jungkook curiga dan berujung dengan hal yang tidak Jiyeon inginkan.

Verticordious✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang