part 7

1K 129 24
                                    

Eomma part 7

Deru nafasnya memburu. Keringat membanjiri wajah dan tubuhnya. Rambutnya sudah tidak karuan. langkah kakinya memelan seiring dengan anak tangga yang beberapa harus ia lalui. Yerim kembali mempercepat langkah kakinya ketika ia melihat sebuah buku note kecil yang digenggamannya. Setelah sampai dilantai tujuh, Yerim membuka pintu darurat itu dan berlari menuju apartemen Joohyun. Yerim membunyikan bel pintu masuk Joohyun, saking tidak sabarnya menunggu Yerim menggedor-nggedor pintu dari kayu jati itu. tangannya mengepal kuat masih menggedor pintu, sambil memanggil si empunya apartemen "Bae-star....Bae-Star" teriaknya lantang karena belum juga dibukakan pintu. Ia kembali menggedor pintu itu hingga buku-buku jarinya memerah. Sampai akhirnya perempuan dengan wajah putih pucat itu membukakan pintu pada Yerim.

"Ada apa?" Joohyun melihat peluh Yerim berjatuhan dengan nafas terengah-engah. Ia menatap Yerim dengan pandangan khawatir. Ada apa gerangan sehingga anak itu seperti habis lari maraton.

"Bahaya!" Yerim menyerahkan buku note kecil itu pada Joohyun. "ini"

"kau masuk dulu ke dalam. Aku akan mengurusnya"."

"tapi...?" belum sempat Yerim meneruskan pembicaraannya Joohyun memotongnya "dengan diamnya kamu, itu sangat membantu Yerim-ma. Kau paham?" Joohyun kembali menutup pintu meninggalkan Yerim yang masih berdiri disana, seperti dejavu bagi Yerim.

Flash back

Sore itu, setelah pulang sekolah Yerim bersama sahabat-sahabat karibnya menyantap ttokbokkie pedas di warung depan sekolah. Mereka asyik bercengkrama, lebih tepatnya mereka meledek Lami karena terlepeset saat akan membuang sampah ketika istirahat sekolah tadi, apalagi lami terpeleset saat banyak orang berlalu lalang di depan kelasnya. Bukan main malunya saat itu dan ditambah lagi ketua osis yang sangat ia kagumi juga tengah melintas di depan kelas Lami, Yerim, Goeun dan Hina. Jika mengingat kejadian itu membuat Yerim dan teman-teman lain meledek Lami mati-matian. Mereka tertawa sangat lebar saat Lami yang pura-pura merajuk. Suasana mendadak berubah saat Hina membisikkan sesuatu pada kumpulan sekawan itu.

"kalian liat ahjussi di meja pojokan sana" sontak mereka melirik seseorang yang dibicarakan Hina lantas mereka mengangguk pelan "sepertinya ahjussi itu sedang memotret kita"

"untuk apa ahjussi itu memotret kita? Kita kan bukan aktris atau idol ataupun selebriti yang harus dipotret secara diam-diam seperti itu" bisik Goeun pada kawan-kawannya.

"oke, untuk memastikan apakah ahjussi itu sedang menstalking kita atau tidak kita pura-pura tidak tahu keberadaannya. Sekarang kita pergi ke rumahku. Kalau ahjussi itu mengikuti kita, kita tangkap sama-sama"Hina masih dengan berbisik memberikan arahan pada teman-temannya. Mereka mengangguk dan bangkit dari duduknya meninggalkan warung ttoekbokkie itu. mereka berjalan santai menuju rumah Hina yang tidak jauh dari lingkungan sekolah. Keluarga Hina memiliki toko sedang yang menjual berbagai macam peralatan mulai dari alat tulis kantor, barang-barang rumah tangga hingga perlengkapan olah raga juga menyediakan pelampung yang berbentuk donat. Yerim dan teman-temannya menyapa unnie-nya Hina yang sedang menurunkan pelampung yang digantung karena mau tutup. Karena posisinya tinggi dengan kursi yang ia injak untuk mengambil pelampung, unnie-nya Hina melihat seseorang yang diam-diam tengah memotret mereka

"tukang cabul itu datang lagi" amarah dari perempuan yang terpaut jarak 8 tahun dari usia Hina dan teman-temannya itu memuncak. Ia berlari ingin menghajar orang itu.

"ada apa unnie?" Hina, Yerim, Lami dan Goeun mengikuti langkah unnie-nya Hina. Ternyata orang itu ahjussi yang sama dengan di tempat ttoekbokkie tadi.

"Yaaa.. Stop" unnie-nya Hina dengan garang mencegat langkah pria yang akan pergi itu. pria itu tidak menanggapi dan berbalik arah, namun Yerim Cs juga mencegat pria itu. ahjussi itu nampak kebingungan mendapati ia yang seperti seonggok daging yang siap disantap oleh hewan karnivora dihadapannya.

eomma (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang