part 9

1.2K 133 22
                                    

Hari ini suasana hati Yerim benar-benar buruk. Bagaimana tidak? Ibu kandungnya sendiri yang ia kira sudah berubah dan bersikap baik padanya ternyata menginginkan ia menjauh sejauh-jauhnya bahkan akan mengirim ia dengan alasan menyekolahkan Yerim di luar negeri. Ia benar-benar kecewa kali ini pada sosok ibunya. Yerim duduk termenung di bangku sekolah sambil mencoret-coret buku harian yang ia bawa entah menulis apa. Saat Yerim tengah disibukkan dengan tulisan dibuku hariannya tiba-tiba saja buku hariannya diambil. Seketika Yerim mengangkat kepalanya memandang orang iseng yang mengambil buku hariannya.

"Yaaa!!!" teriak Yerim marah pada lami yang tidak sopan mengambil buku hariannya.

"oooohhhh buku diary cinta?" tidak tahu suasana hati Yerim sedang buruk, Lami malah mengejek Yerim.

"berikan" Yerim meminta buku hariannya kembali dengan nada selembut mungkin. Tapi malah Lami menjauh darinya ingin bergurau dan menggoda Yerim.

"kembalikan" teriak Yerim kembali.

"oohh Bae Yerim, kau punya pacar?" Lami masih menggodanya dan malah melempar buku harian Yerim pada Hina yang berada di belakang Yerim.

"kembalikan, aku sedang tidak ingin bercanda" buku beralih ke Hina.

"Ya.. Goeun-na, ambil ini!" Hina melemparkan buku itu pada Goeun yang berada di dekat pintu masuk kelas.

"apa ini?" Goeun membuka isi buku harian Yerim.

"itu buku catatan cinta Yerim" jawab Hina diseberang sana. Yerim tidak tinggal diam, ia mendorong Goeun hingga jatuh dan mengambil buku hariannya. Lami segera menghampiri Goeun menolongnya berdiri.

"kau baik-baik saja?" tanya Lami pada Goeun yang disahuti dengan anggukan.

Yerim mengambil tasnya memasukkan buku harian itu dan bersiap pergi. Saat ia hendak pergi,

"bukankah kau terlalu berlebihan? Kenapa kau kasar sekali?" tanya Lami kesal pada Yerim

"kalian tahu apa?" jawab Yerim tak kalah ketus. Yerim pergi meninggalkan mereka dan baru sampai pintu ia kembali di interupsi oleh perkataan Lami.

"Ya, Bae Yerim. Apa kita benar-benar berteman?" keributan mereka menjadi pusat perhatian anak-anak satu kelas. Mereka saling melihat pertengkaran itu tapi tidak bertindak apapun, malah mereka menikmati pertunjukan itu.

"persahabatan? Cross. Konyol sekali" imbuh Hina. Cukup mendengarkan ocehan mereka, Yerim tidak menanggapi dan pergi begitu saja meninggalkan ruang kelas. Yerim membolos sekolah lagi, ia pergi ke kedai warung penjual tteokbokki di depan sekolah dan memesan tteokbokki paling pedas. Berharap tteokbokki pedas bisa menghilangkan semua energi negatifnya.

***

Setelah cukup tenang, malam harinya Yerim mengirim pesan melalui grup kakaotalknya.

"kalian sedang apa?" dan diberi imbuhan emoticon permintaan maaf. Namun bukan balasan yang ia terima, Lami dan Hina meninggalkan grup obrolan kakaotalk itu. pintu kamar Yerim terbuka dan menampilkan seorang Bae Joohyun yang menjadi alasan kuat harinya berantakan.

"Ya Yerim-ma. Bantu aku baca dialog naskah film ini?" tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Joohyun masuk ke kamar Yerim.

"gak mau"

"ya.. ayolah" bujuk Joohyun mendekati Yerim yang duduk kursi belajarnya.

"menyebalkan sekali, tinggalkan aku sendiri

Pergilah!"

"yaa,, tolong bantulah, kau kan pandai dalam mendalami naskah dialog ini" bujuk Joohyun kembali.

eomma (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang