part 2

1.5K 129 6
                                    

Raut cewas dan khawatir sangat terlihat pada diri ketiga gadis remaja yang tengah berkumpul di sebuah kamar sederhana. Hina, Lami dan Goeun disibukkan dengan membaca artikel tentang aktris Bae Joohyun. Yerim yang bersama mereka bersikap santai seolah tanpa beban. Ia tidak merasakan kekhawatiran seperti kawan-kawannya. Yerim beranggapan ibunya pasti tidak akan menuntut dirinya atas segala komentar jahat yang ia lontarkan dalam salah satu media online.

"Heol. Dia pasti akan menuntut semua orang. lihat-lihat! Dia bahkan memposting x-ray dadanya" suara Lami menjelaskan pada teman-temannya.

"wahh emang besar" seperti biasa tanggapan Goeun yang paling diluar nalar 4-sekawan itu.

"Bagaimana kalau dia menangkap kita? Apa kita bakal di penjara" pernyataan Hina sontak membuat ketiga lainnya terdiam.

.

.

"kuatlah. Kita hadapi semuanya bersama. Demi persahabatan kita, cross"

"Cross" Yerim menjulurkan kepalan tangannya diikuti Hina, Goeun dan Lami tanda persahabatan dan saling memberikan semangat.

Ting...

Suara notifikasi pesan masuk mengganggu kebersamaan mereka sejenak

Anda Telah dituntut oleh Bae

Isi pesan dari nomor yang tidak dikenal itu sangat mengagetkan. Terlebih lagi bagi si penerima pesan itu.

"sebuah gugatan" Yerim membaca dengan keras pesan itu. Hina, Lami dan Goeun yang penasaran melihat pesan yang Yerim dapat. Sontak ketiganya mengecek adakah notifikasi pesan masuk yang berisi tuntutan hal yang sama dengan Yerim.

"Aku gak dapat pesan itu" Lami

"Aku Juga" Goeun menambahi

"Aku juga tidak" Hina

"Apa Cuma aku? Gak, kan?

Apa Cuma aku yang dituntut?"

Mereka saling bertukar pandang. Situasi ini sangat membingungkan terlebih lagi bagi Yerim yang mengetahui hanya dirinya yang dituntut oleh ibunya sendiri sedang teman-temannya yang lebih memberikan komentar jahat tidak dituntut.

Hina, Goeun dan Lami kembali bertukar pandang dan saling memberikan isyarat saat Yerim tengah melamun.

"Ahh.. Aku lupa. Aku ada les. Aku harus segera pergi" suara Lami menyadarkan Yerim dari lamunannya. Mendapati Lami yang telah bangkit untuk pergi dari kamar Goeun.

"aku juga. Aku ada les piano" gumam Hina yang juga sudah bersiap membawa tas ranselnya.

"kalian mau kemana?"

"Aku Juga harus pergi" Goeun pergi meninggalkan Yerim di dalam kamarnya.

"Ya Goeun-na, ini kan kamarmu. Kau mau pergi kemana?"

Yerim masih duduk di dalam kamar Hina seorang diri. Ia tidak menyangka teman-temannya akan meninggalkan dia dalam keadaan sulit seperti ini. Yerim memejamkan matanya lama.

"baiklah. Aku akan menghadapinya"

***

Tepat pukul 09.00 malam Yerim menginjakkan kaki di lift yang akan menghantarkannya menuju apartemennya. Saat keluar dari lift itu Yerim memandang sekitar. Kepalanya celingak-celinguk mengedarkan pandangan agar tidak bertemu dengan orang yang sangat ia hindari untuk saat ini. Saat tau posisinya aman, Yerim lari terbirit-birit menuju pintu apartemennya. Ia dengan buru-buru memencet tombol kode masuk. Hingga tangannya tiba-tiba diseret masuk ke apartemen sebelah.

eomma (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang