-CIA. 03

22.4K 2.6K 110
                                    

Waktu saat ini sudah menunjukkan pukul 17.00 KST, dan taeyong baru saja tiba di rumah. Sangat melelahkan memang membeli semua keperluan rumah sendiri, dan ditambah lagi ia mengajak mark.

Yah itulah yang harus taeyong rasakan, tidak ada suami, mengurus mark dan mengurus rumah sendirian. Memiliki seorang pasangan humm—mungkin taeyong belum yakin akan hal itu, karena saat ini yang menjadi fokusnya adalah Mark dan kariernya saja.

Tok! Tok! Tok!

Ketika mendengar suara ketokan pintu dari pintu utama segeralah ia berlari kecil untuk membuka pintu tersebut.

Pintu terbuka dan menampilkan teman baik taeyong sejak kecil bahkan saat ini mereka menjadi partner bisnis.

"Ah Ten? ada apa? tumben sekali kau berkunjung sore hari seperti ini?" tanya taeyong bingung biasanya temannya itu datang disaat malam jika sudah selesai mengawasi restoran, dan berkunjung ke rumah taeyong untuk melihat taeyong ataupun Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah Ten? ada apa? tumben sekali kau berkunjung sore hari seperti ini?" tanya taeyong bingung biasanya temannya itu datang disaat malam jika sudah selesai mengawasi restoran, dan berkunjung ke rumah taeyong untuk melihat taeyong ataupun Mark.

"Aaa taeyongie, aku ingin menceritakan sesuatu kepadamu" ucapnya antusias dan mulai masuk ke dalam rumah taeyong

Taeyong menyerit bingung, "uhm? sesuatu apa tennie?"

Ah taeyong sudah biasa dengan apa yang Ten lakukan, karena ia sudah menganggap Ten sebagai keluarganya. Mengingat taeyong tidak memiliki keluarga saat ini.

Appa dan eomma nya sudah meninggal saat usia taeyong 1 tahun, saat itu kedua orang tuanya menitipkan taeyong pada halmeoni nya. Dan ketika taeyong menginjak usia 20 tahun ia harus bisa merelakan nenek kesayangannya dan menikah dengan seorang laki laki pengusaha

"Kau tau tidak?"

Taeyong menggeleng,

"Aku tidak tau apapun itu"

Ten mendesah kesal, "aish! aku belum memulainya taeyong, dengarkan aku dulu!" protesnya.

"Eh mark dimana?"

"Mark sudah tidur, ia mungkin kelelahan karena tadi aku mengajaknya berbelanja"

Mark tertidur saat taeyong sedang membantu pria yang sedang kebingungan tadi—ah taeyong jadi teringat kembali pada lelaki tampan yang ia baru jumpai beberapa jam yang lalu.

"Ah begitu~ kau tau tae? saat aku berada di kantor restoran, aku bertemu seorang lelaki tampan dan wajahnya sangaaaatt tampannnn!!"

Taeyong terkekeh mendengar penuturan sayang teman,

"Hahaha kau ini, saat melihat seorang pria tampan kau selalu saja begitu Ten, heboh sendiri. Memangnya yang kau lihat pria itu seperti apa?"

Ten tersenyum hangat dan mulai membayangi wajah pria tampan yang ia maksud tadi,

"Pria itu begitu tinggi, hot, sexy dan juga sangat sangattt tampan yongie! Aku serasa melihat seseorang yang mustahil bagiku untuk bisa menggenggam tangannya!" pekik ten.

"Memangnya apa yang dia lakukan hingga mendatangi kantor di resto?"

Karena tidak mungkin ada pelanggan yang mendatangi restorannya lalu pergi ke kantor restonya, terkecuali jika memang ada janji untuk memesan catering dan itupun harus taeyong pertama yang mengetahui.

Tapi ini? Oke Ten harus menjelaskannya!

"Tadi saat aku sedang mentotalkan bill di kantor, tiba tiba saja salah satu pekerja kita datang ke kantor dan mengatakan bahwa ada salah satu pelanggan yang ingin bertemu pemilik restoran kita, nah tadi kan kau tidak ada Tae, jadi aku menyuruh pekerja kita menyuruh orang itu masuk—"

"......nah, awalnya aku ragu untuk menyuruh orang itu masuk ke kantor. Tapi karena aku penasaran, yasudah aku mengijinkanya dan Tae ahh... aku tercengang! namanya Seo johnny!" seru ten bersemangat

"Lalu apa yang ia katakan?"

"Dia mengatakan bahwa masakan di restoran kita enak, dan ia juga memesan makanan untuk dibawa ke kantornya disaat jam makan siang. Katanya sih dia ingin makan siang bersama Boss-nya"tutur ten

"Ah benarkah Ten? Wah aku sangat senang mendengar pujian itu, dan emm untuk makan siangnya untuk kapan Ten? Kau menanyakannya juga?"

Ten mengangguk,

"Iya aku menanyakannya, bahkan dia langsung memberi alamat kantornya. TUAN johnny memintanya besok, dia juga meminta untuk disiapkan menu spesial di restoran kita Tae"

"Wah kalau begitu besok pagi, kau harus membantuku membuatnya Ten di rumahku!"

Ten mengacungkan jempolnya, "tentu saja yongie! aku pasti akan membantumu, tapi untuk membawa ke kantornya bagaimana?"

"Karena ini adalah pelanggan pertama yang err—bisa dibilang spesial? bagaimana jika kita berdua saja yang menghantarkan makanan itu? sekaligus melihat reaksi bossnya, apakah dia juga menyukai masakanku atau tidak? Bagaimana?"

Taeyong sangat ingin restorannya semakin dikenal banyak orang dan tentu ini adalah kesempatan yang bagus karena siapa tau dengan melayani pelanggan dengan tangan sendiri, taeyong mendapatkan promosi besar dan pesanan yang banyak agar restorannya semakin sukses dan ramai!

Disaat keduanya sedang mengobrol random, taeyong mendengar suara tangisan bayi akan tetapi ia tidak begitu mendengarkan namun sedetik kemudian~

Oekkkk oekk~

"......"

"Tae anakmu menangis! Kenapa kau malah diam saja?" tanya ten kesal saat melihat taeyong masih terduduk santai sembari menikmati acara televisi.

Oh, kenapa temannya malah diam disaat anaknya sedang menangis dan malah melamun?

"A-ah?oh...MARK?!"

"OH ASTAGA DIA MENANGIS!"

Dengan cepat taeyong menuju ke kamarnya , ia tadi menaruh Mark pada tempat tidurnya karena ia sangat lelah dan agar Mark lebih cepat mendapatkan posisi nyaman saat sedang tidur.

"Dasar buibu" guman ten pelan

Lalu Ten pergi ke dapur untuk mengambil air, rasanya tenggorakan kering karena bercerita panjang lebar dan sambil tertawa.

Sedangkan disisi lain..

"Aigo mark maafkan bubuu ya sayang, ah apakah kau haus?"

Dengan segera taeyong mengambil susu untuk Mark dan Mark menerima susu itu. Anaknya ternyata laparr, ia melihat Mark yang sibuk meminum susu dari botol tersebut dengan lahap dengan kedua tangan gembulnya berada di atas tangan taeyong dan agak sedikit tergesa gesa hingga membuat taeyong melonggarkan botol itu dari mulut kecil Mark agar anaknya tidak tersedak.

"Pelan pelan nak" kata taeyong sambil menepuk pantat Mark agar anak itu kembali terlelap.

Mengingat mark belum mandi, taeyong mungkin akan memandikan anaknya saat anaknya sudah bangun nanti dan mungkin cuma mengelap badan mark dengan air hangat saja. Karena mungkin anaknya akan bangun saat malam hari

Mandi saat malam hari, bukankah tidak cocok untuk bayi berumur 7 bulan?











TBC

ASKSKSK GEMOII BANGET KAMU MARK!!!
VOTE& COMMENT YA HEHE

Sorry for typo babe!

CEO IN AREA ; JAEYONG [SLOW REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang