× 1 ×

9.6K 734 149
                                    

×-×

"JENOO! JEN! JENONG! WOE MONYET!" teriak Renjun dari kejauhan membuat seisi lapangan sekolah menatap ke arah lelaki China bernama Huang Renjun.

Dengan songongnya dia berbicara kepada semua orang yang menatapnya.

"Apa liat liat? Gua ganteng kan? Yoi lah, ganteng banget," ucapnya sambil mengibaskan rambutnya kebelakang.

Yang menatap ia pun merasa agak kepedean tapi kenyataan kalo Renjun itu ganteng. Gimana dong?

"Lahiya, Jenong bangsad! Mana dia tadi, ilang kan. Elahh tuh anak ye, awas aja." Renjun pun berlari ke arah koridor kelas.

Beda cerita dengan Jeno sekarang, ia pasang earphone dan memutar musik berjudul BOOM - Nct Dream. Dengan santainya ia masuk kelas, tak sadar bahwa Huang Renjun mengejarnya di belakang.

"JENO ANJING!" umpat Renjun lalu menyusul masuk kelas. Dengan wajah di tekuk, Renjun duduk di kursi miliknya.

Renjun melirik Jeno di belakang sana, ah bukan paling belakang sih. Meja urutan no 3, Renjun urutan meja no 2.

"Yeuu bangsad, ternyata pake earphone si Jeno. Gua cape teriak teriak." gumam Renjun ber misuh misuh sendiri.

Tak sadar bahwa Eric memperhatikan Renjun sedari tadi, dengan wajah penuh kebingungan.

Ini bocah Cina ngapa sih? batin Eric.

"Woy!" panggil Eric.

Tapi, yang noleh 1 kelas. Bego juga sih, harusnya manggil tuh pake namanya.

"Lu manggil sapa nyet?" tanya Soobin di belakang kelas. Kepalanya nongol sedikit.

Eric menyengir sambil menggaruk lehernya tak gatal. "Hehe gua manggil Renjun, maaf ya."

Renjun menoleh ke arah Eric. "Ngapa manggil gua?" tanya Renjun.

"Anu..itu pr sejarah udah?" Eric menghampiri Renjun.

Renjun mengangguk dan berbalik badan untuk mengambil buku sejarahnya.

"Nih," ucapnya menaruh buku di atas meja.

Eric cengo, dia mikir.. ini Renjun kenapa?

"Hah? Ngapa?" tanya Eric.

"Bego, lu mau minjem buku gua kan? Buruan salin, keburu pak Lay datang loh." ucap Renjun.

Mata Eric berbinar binar, tak lama ia memeluk Renjun.

"Anjer lu Njun, makasih ye mwahh."

"Homo anjing, jauh jauh sono." Renjun mendorong badan Eric menjauh darinya. Geli lah anjer, pelak peluk aja.

"Ngegas anjir." ucap Eric sambil membawa bukunya Renjun ke meja miliknya.

"Lah? Bodo amat, mulut mulut gua. Ngapa lu ribet amat sih? Serah gua." balas Renjun. Memang si savage ini luar biasa.

Eric mengacuhkan Renjun yang marah marah sendiri, lebih baik ia mengerjakan tugas sejarah.

"ASSALAMUALAIKUM YA AHLI KUBURRR, GAK JAWAB DOSA DI TANGGUNG MASING MASING." Haechan datang rusuh rusuh, mana suaranya kek toa masjid.

"Apasi Echann, taik kambing. Berisik asuk!" Hyunjin di belakang sedang tidur terganggu kedatangan Haechan.

"Lah? Gua salam bego, jawab! Kalo kaga lu dosa hyunjenn."

"Iya iya, waalaikumsalam. Noh, puas lu?" Hyunjin menatap Haechan malas lalu kembali memejamkan matanya dan menunduk di atas meja.

"Yang lain jawab salam orang ganteng woe!" teriak Haechan berkacak pinggang.

Zombie | 00L [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang