SANTRI SANTUY

6.RINE X

Hai...semuanya.
Semoga suka dengan cerita SANTRI SANTUY...

# janji bakal lebih seru..!

****
" pertanyaan yang mana, " kata Dimas santai.

Dimas pura-pura lupa dengan pertanyaan Yang di ucapkan Nasya yang sedari tadi di tunggu nya.

" jangan sok lupa deh lo, " ujar Nasya.

Dimas menghelai nafas kasar dan menghembuskannya pelan,
Dimas berguman " kalo gue suka sama orang, apa gak boleh gue sebut dia calon pacar! "

Nasya langsung terdiam tak bersuara, sekarang yang ada di fikiran Nasya dirinya harus secepatnya pergi dari hadapan Dimas sebelum santri-santri lain melihat dirinya bersama Dimas.

Nasya mulai melangkahkan kaki nya dan mencoba untuk pergi dari Dimas.
Namun Dimas menghalagi Nasya untuk pergi dari hadapan nya.

" Minggir! "

" lo mau ke mana, " tanya Dimas.

" penting buat lo. "

Dimas melihat jam tangan yang melingkar indah di tangan nya.
" udah jam masuk ke kelas, " suruh Dimas

" Emang lo siapa nyuruh-nyuruh gue, "
Nasya memutar bolamatanya dan bergegas untuk pergi.

" Dasar cewek, bisa nya ngambek, " desak Arya,
Yang terus melihat Nasya pergi dari hadapan Dimas.

" biarin aja, " ucap Dimas santai.

*****
Keadaan sekolah sangat ramai seperti biasanya.
Nasya dan temen-temen nya mulai memasuki area sekolah yang berada tak jauh dari pesantren. Kedua tangan Nasya merapikan hijab yang berwarna putih.

Ketika melewati post satpam serta lapangan yang di kelilingi pohon-pohon yang cantik.
Suasana itu sangat penyambut kedatangan Nasya, Fika, dan kedua teman nya.

" Nasyaaaa..Cantik banget, sini duduk di sebelah bang Deni, " goda Deni yang tengah duduk bersama Kevin dan Andhika.

" lo semua lagi nunggu siapa? " tanya Fika yang baru mendudukan dirinya di kursi.

" ya biasalah siapa lagi, kalo bukan si nakal DIMAS PUTRA WIJAYA! " tambah Lala

Andhika mulai bangkit dari tempat duduk nya dan menetap tajam Lala.
" lo kira Dimas, kancil. "

Kevin malah bernyayi.
" SI KANCIL ANAK NAKAL! SUKA MENCURI TIMUN! AYO LEKAS DI KEJAR HAPP! LALU DI.."

" JEWERRRR! " tambah Fika.

Tak lama kemudian Dimas dan Arya mulai memasuki sekolah, seperti biasa Dimas selalu menyelampirkan dasi yang berwarna abu-abu di pundak sebelah kanan.
dan peci yang selalu di gengam nya bukan di pakai di atas kepala.

Dimas dan Arya berjalan mendekati Andhika, Deni, dan Kevin,
Ia segera duduk di samping Arya dan meletak kan ke dua tangan nya di kaki Arya dan Kevin.

" pijitin gue! " suruh Dimas.
Kedua temanya gak bisa berkata apa-apa kalo di suruh Dimas.

Dimas melihat Nasya yang sedari tadi memandang nya. " Nona cantik gak usah ngeliatin bang Dimas kayak gitu, nanti naksir, " kata Dimas asal.

Nasya langsung membuang muka dan kembali membaca buku.

" Dim..! gue yang dari dulu ngejar-ngejar lo gak pernah lo goda kayak gitu." Ucap Miya yang lagi memandang wajah Dimas.

Dimas menghembuskan nafas kasar, dan mulai bersuara.
" Maaf saya tidak suka sama anda! Kalo anda mau di goda silakan hubungi bang DENI SURYA PRASETYA! "

Deni merespons omongan Dimas dengan seyum lebar.

" idihhhhh....ogah gua sama Deni, " picik Miya.

" Syaa..lo gak tertarik sama Dimas, " tanya Fika.

Nasya langsung mendongak kan kepala pelan.
" ngak, makasih tawaran nya." Ucap Nasya langsung bangkit dari tempat duduk nya dan segera beranjak pergi meningal kan ke tiga temannya.

" yah Nasya pergi, " kata Arya, yang sudah selesai mijit Dimas.

" yok cabutt." ajak Dimas langsung beranjak pergi meningalkan para cewe yang masih duduk di kursi panjang depan kelas X IPS 1.

Dimas berjalan paling depan di ikuti ke empat teman nya berjalan di belakang dirinya.
Dimas langsung beranjak ke kelas XI IPA 3
Tanpa banyak basa basi dirinya beserta grombolanya langsung menduduki bangku paling belakang yang menjadi tempat tongkrongan Rine X.

________&_______

#gimana dengan PART ini suka gak.?
Jangan ningalkan jejak..ketik bintang, untuk menghargai karya ku.