2°5 [childhood side pt.4]

108 20 4
                                    

Kira-kira sudah hampir dua bulan sejak kepulangan Yuqi ke negara asalnya, selama itu pula Yukhei seperti kehilangan semangatnya, ia sudah menganggap Yuqi sebagai sahabat terbaiknya.

Setiap ayah Yukhei bertanya ada apa dengan putranya itu, pasti selalu dibalas "aku ingin bertemu Yuqi" begitu.

Ngomong-ngomong sejak kejadian Yewon mencelakai Yuqi terakhir kali, Yukhei jadi menjaga jarak, bahkan ia tidak mau menemui Yewon lagi.

Ayah Yukhei yang kebingungan dengan perubahan sikap putranya itu selalu mencari cara agar bisa mengembalikan semangatnya.

"Yukhei, kamu mau pulang ke Indonesia tidak? Ibu merindukanmu katanya" ucap ayah Yukhei setelah menutup telepon dari istrinya.

Kedua orang tua Yukhei adalah orang Indonesia, namun ayahnya memiliki campuran darah china karena kakeknya.

Ayah Yukhei berada di China karena urusan bisnisnya, tak berbeda jauh dengan ayah Yuqi. Tetapi ibunya Yukhei tetap menetap di Indonesia karena perkerjaannya, ia tidak mau meninggalkan pekerjaan yang sangat berharga baginya, makanya ia rela tinggal berjauhan dengan anak dan suaminya.

"Mau sekali ayah! Kalau boleh aku ingin menetap di Indonesia saja, tidak mau kembali ke sini" Yukhei berbinar mendengar penawaran ayahnya

Ayah Yukhei hanya terkekeh pelan, ia dan istrinya telah merencanakan sesuatu yang mereka yakini akan membuat putranya senang.

Menuruti apa yang diinginkan Yukhei, ayahnya membiarkan Yukhei tinggal bersama ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menuruti apa yang diinginkan Yukhei, ayahnya membiarkan Yukhei tinggal bersama ibunya. Bahkan Yukhei sudah dipindahkan ke salah satu sekolah di Indonesia, dan hari ini adalah hari pertamanya bersekolah

Yukhei terdiam di bangkunya, sepertinya ia datang terlalu pagi, buktinya baru ada beberapa siswa yang berada di kelasnya.

Tak butuh waktu lama, kelas Yukhei kini mulai ramai karena siswa-siswa lain mulai berdatangan, tetapi tetap saja Yukhei enggan untuk berinteraksi dengan yang lainnya, yang ia lakukan hanya duduk sambil melamun. Hingga netranya menangkap seseorang yang baru saja memasuki pintu kelas

"YUQIIIIII!" tanpa aba-aba Yukhei berlari dari bangkunya lalu menghampiri Yuqi yang diyakini terkejut dengan keberadaan Yukhei yang tiba-tiba

"Yukhei? Kok bisa ada di sini?" tanya Yuqi, keduanya kini berjalan menuju bangku yang tadi Yukhei tempati, Yuqi berniat akan menjadi teman sebangku Yukhei mulai hari ini

"Bisa dong!" seru Yukhei, bocah itu kelewat bersemangat. Ia tidak menyangka akan langsung bertemu Yuqi dengan begini mudahnya, bahkan sampai berada di kelas yang sama seperti sekarang.

Padahal Yukhei tidak tahu saja bahwa itu semua sudah direncanakan oleh orang tuanya. Yap, hari di mana ayah Yukhei berbincang dengan istrinya melalui telepon kala itu adalah untuk merencanakan hal ini. Tak disangka-sangka ibu Yukhei ternyata mengenal bundanya Yuqi, maka dari itulah ibunya Yukhei tahu di mana Yuqi bersekolah.

Yukhei bahagia bisa menjadi teman dekat Yuqi lagi, mereka selalu bermain bersama, saling bertukar bekal, bahkan Yukhei kerap mengunjungi rumah Yuqi sepulang sekolah.





















Tetapi kebahagiaan Yukhei rupanya tidak bertahan lama, ia mengetahui fakta bahwa apa yang terjadi kepada Yuqi di China meninggalkan trauma yang mendalam bagi gadis itu. Hampir setiap malam Yuqi bermimpi buruk, bayangan kala Yewon menyiksanya seperti menjadi parasit yang tumbuh di pikirannya.

Maka dari itu, Yuqi mulai menjalani terapi untuk menghapus sebagian ingatannya, lebih tepatnya ingatan saat dirinya berada di china.

Yukhei merasa kecewa, berarti dirinya juga akan hilang dari ingatan Yuqi. Bahkan bunda Yuqi memerintahkan Yukhei untuk berpura-pura tidak mengenal Yuqi apabila terapinya telah berhasil, bundanya hanya tidak ingin Yuqi kembali mengingat traumanya jika melihat Yukhei.
























Dan terapi yang dijalani Yuqi pun berhasil, ia benar-benar tidak mengingat apapun yang berhubungan dengan kunjungannya di China.

Yukhei juga telah memulai aksinya menjaga jarak dari Yuqi, tentu saja itu menyakiti hatinya. Namun sekali lagi Yukhei melakukannya karena terpaksa, itu semua demi kebaikan Yuqi

Selama Yukhei berada di kelas yang sama dengan Yuqi, ia selalu duduk di bangku ujung, yang sebisa mungkin tidak terjangkau eksistensinya dari Yuqi.

Lalu setelah mereka lulus sekolah dasar, Yukhei memutuskan untuk masuk di smp yang berbeda dengan Yuqi.

Tetapi walaupun mereka berbeda sekolah, Yukhei masih bisa mengamati Yuqi, sepulang sekolah ia selalu menunggu di supermarket yang letaknya tepat di depan sekolah Yuqi, niatnya untuk melihat gadis itu keluar dari sekolahnya saat jam pulang.

Bahagia Yukhei sesederhana itu, hanya dengan melihat Yuqi hidup normal saja dirinya sudah merasa lega.

Kedua sudut bibir Yukhei tidak pernah berhenti mengembang ketika netranya mengamati Yuqi yang sedang menunggu jemputan di depan gerbang, lalu ketika gadis itu sudah dijemput, barulah Yukhei pergi dari tempatnya.

Taehyung, kakak Yuqi dan juga selaku orang yang selalu menjemput Yuqi sepulang sekolah itu sebenarnya mengenal Yukhei, karena dulu sebelum Yuqi menjalani terapi, gadis itu selalu bercerita tentang Yukhei. begitupun sebaliknya, Yukhei juga mengenal Taehyung karena ia sempat beberapa kali bermain ke rumah Yuqi, dulunya.

Taehyung tahu bahwa Yukhei selalu mengamati adiknya ketika pulang sekolah, bahkan ia dan Yukhei kerap menyapa satu sama lain melalui telepati. Maksudku, tidak mungkin kan jika Taehyung menghampiri Yukhei lalu mengajaknya berbicara, yang ada malah akan membuat Yuqi curiga nantinya. Ingat bahwa Yukhei harus menjaga agar Yuqi tidak mengetahui eksistensinya.

Pernah saat itu Yukhei terlambat datang di depan supermarket, dan ia tidak melihat Yuqi di tempat biasanya menunggu jemputan. Tetapi tiba-tiba saja gadis itu keluar dari dalam supermarket bersama temannya, jantung Yukhei rasanya seperti meloncat dari tempatnya karena terkejut. Dan setelahnya ia merasa seperti tersambar petir, Yuqi hanya melewatinya seolah benar-benar tidak mengenalnya. Sakit memang, tetapi itulah kenyataannya.

Bertahun-tahun Yukhei hanya mengamati Yuqi dari kejauhan, bahkan kegiatan itu sudah menjadi salah satu favoritnya. Setidaknya hanya itu yang bisa ia lakukan untuk memastikan Yuqi dalam keadaan baik-baik saja.

Ppiw, hai!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ppiw, hai!

Jadi gimana nih dengan adanya chapter chilhood side? Membantu menjelaskan hal-hal yang belum jelas ato malah makin bikin runyam alur cerita?

Aku berharap sih bisa memperjelas ya, soalnya emang itu tujuan aku nulis segmen ini, hehe.

Sooooo yup, ini adalah chapter terakhir dari chilhood side.

Habis ini kita bakal balik lagi ke inti cerita

See u in the next chap-!

BAD PEACHY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang