special chapter

840 44 5
                                    

June memejamkan matanya memunggungi bobby. Pura-pura tidur. Dia lagi kesel sama bobby. Gimana gak kesel coba. Mentang-mentang doi terkenal dan banyak tawaran iklan seenaknya ngumbar-ngumbar roti sobeknya banyak ceweknya pula disitu. harusnya kan itu aset yang cuma boleh dilihatnya.
Bobby yang baru mandi ikut rebahan disamping june dan tidak tau kalau junenya lagi ngambek mendapati june tidur memunggunginya dengan memakai celana pendek dan kaos kedodorannya yang memperlihatkan pundak mulusnya. Penis bobby mulai menggembung. Ah dia sangat merindukan junenya. Sudah hampir seminggu dia tidak menyentuh dan menghisap tubuh disampingnya itu. Dengan pelan ditempelkannya tubuhnya ke tubuh june dan digesek-gesekkan penis miliknya dibokong june yang membuat june yang sedang berpura-pura tidur menjadi terganggu. Tangan bobby mulai bergerilya menelusup kedalam kaos june dan menyentuh apapun yang bisa disentuhnya. Hidungnya mengendus-endus rambut june dengan rakus dan bibirnya menghisap leher june meninggalkan tanda keunguan disana. Tak cukup sampai disitu tangan kirinya mencoba menelusup ke dalam celana june yang segera dihentikan oleh june.

Ingat, june lagi ngambek.

"Jangan ganggu. Ngantuk" ucap june sebal.

Bobby? Manapeduli. Tangannya tetap terus menyentuh tubuh june, bahkan lebih rakus dari biasanya. Dan sekali lagi tangannya mencoba menelusup ke dalam celana june yang juga segera dihentikan oleh june untuk yang kedua kalinya.

"Dibilangin jangan ganggu" ucap june ketus.
"Kamu Kenapa?" Tanya bobby
"Lagi mens" balas june ketus.

Akhirnya bobby sadar, junenya lagi ngambek tapi dia tidak tahu kenapa june ngambek. Akhirnya bobby membalikkan tubuh june yang memunggunginya hingga menghadap dirinya. Ditangkupnya wajah june yang mengalihkan matanya agar tidak bertatapan dengan bobby.

"Kamu kenapa?" Tanya bobby.
"Gapapa" jawab june singkat.
"Kamu kenapa?" Tanya bobby halus.
"Gapapa" balas june masih tidak mau menjawab.
"Kamu kenapa?" Tanya bobby untuk yang ketiga kalinya dengan lembut.
Akhirnya june menyerah. Bobby yang bersikap lembut sangat menyebalkan karena june tidak bisa menahan debaran jantungnya karenanya.
"Harusnya kamu gaboleh kayak gitu di iklannya" jawab june setengah-setengah.
"Emang iklannya kenapa?" Tanya bobby lagi.
"Harusnya cuma june yang boleh liat.... Tubuh bobby" balas june lirih hampir seperti cicitan. Muka june merah padam sekarang. Bobby rasanya ingin berteriak gemas. Junenya sedang cemburu.
"Jadi kamu cemburu?" Tanya bobby.
"Tidak aku tidak cemburu" balas june cepat.
"Iya kamu cemburu" goda bobby.
"Aniya"
" Iya Cemburu"
"Aniyaa"
"Iya Cemburu"
"Aniyaa"
"Aniyaa"
"Iya cemburu" balas june. Mukanya semakin memerah karena sadar dengan apa yang dia katakan. Bobby tertawa menang. June menutup muka dengan tangannya.
"Kenapa ditutup?" Tanya bobby.
"Gue malu bego" balas june galak. Bobby tertawa kemudian melepas tangan june pelan dan mencium dahinya kemudian hidungnya,pipinya, matanya dan terakhir bibirnya yang disertai lumatan pelan yang membuat june melenguh. Bobby terus menghisap dan mencium bibir june sampai june megap-megap kehabisan nafas dan memukul-mukul bobby pelan. Bobby melanjutkan menghisap leher pundak sampai dada june. Dan melepaskan kaos yang june kenakan dengan cepat.  Kemudian mendekap june erat dan mencium bibirnya dengan rakus. Dibawah bobby menggesekkan penis miliknya dan milik june yang masih memakai celana. Tangan bobby mulai bergerilya menyentuh pantat dan lubang june dan menggodanya dengan sensual yang membuat june memajukan pinggangnya yang membuat miliknya membentur milik bobby dan semakin membuatnya melenguh. Bobby yang sudah tidak sabar ingin mencicipi lubang june dengan penisnya segera melepas celana june dan celana miliknya. Dengan sekali sentakan dihujamnya lubang june dengan penis besar miliknya yang membuat june melolong nikmat karena menyentuh sweet spot miliknya. Bobby terus menghujani lubang june dan menginoutkan miliknya dengan sedikit brutal karena dirinya sudah sangat merindukan bersetubuh dengan june. June tersentak-sentak dan meracau keenakan karena sodokan bobby. Tangan bobby tidak hanya diam. Dengan tangan kanannya mengocok milik june dan tangan kirinya sebagai penyangga. Sedangkan bibirnya bermain nipple june dengan sensual. June tidak bisa diam dan terus menyebut nama bobby ditengah kegiatan panas mereka yang berlangsung entah sampai beberapa jam.

Bobby ambruk di samping tubuh june setelah pelepasan entah yang keberapa kalinya. Disampingnya junenya sedang merem melek dan menghirup udara banyak-banyak karena bobby tidak mau memberi jeda pada ciuman mereka.
'ah junenya' batin bobby senang. Dan seperti mengingat sesuatu kemudian tertawa. June hanya menatapnya heran.

"June" panggil bobby lembut

"Hmm" balas june.

"Saat pertemuan pertama kita, aku membohongimu" kata bobby sambil tersenyum mengingat kenangannya bersama june dulu.

June menatapnya dengan wajah penuh tanda tanya.

"Saat itu kau mabuk dan kita tidak melakukan sex. Tapi aku senang karena kebohongan tersebut kamu sekarang ada disini menjadi milikku" cerita bobby dengan wajah damai dan senang. Lega sudah hatinya sekarang karena telah jujur pada junenya.

"Yakk bobby kurang ajar kau" balas june kemudian

"Duakk" ditendangnya bobby sampai jatuh berguling dari kasur.

"Tidur diluar" titah june dengan raut wajah sebal.

Thats XX (Short Story-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang