by : gatau
✨ happy reading ✨
***
Namaku adalah Joon Jungkook. Usiaku 17 tahun. Aku adalah siswa pindahan dari Korea, Tapi teman sekolah sering sekali memanggilku Jojo, entahlah apa yang mereka pikirkan, pada saat pertama kali aku masuk sekolah dan memperkenalkan diri di depan kelas.
Walaupun aku berasal dari Korea, aku sangat mahir berbahasa Indonesia, karena sejak kecil aku selalu di ajarkan bahasa Indonesia oleh ibu, alasannya adalah ibu khawatir jika suatu saat nanti aku pergi ke Indonesia namun sangat sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Mengapa ibuku bisa bahasa Indonesia karena ibuku memang asli orang Indonesia, awalnya ibu di Korea hanya untuk kuliah bahkan tidak pernah ada niatan untuk menikah dengan orang Korea, tetapi takdir berkata lain. Jodoh ibuku adalah ayahku yang berasal dari negara Korea Selatan.
Aku pindah ke Indonesia karena ayahku sedang membuka cabang pabrik kertas di Indonesia, yang mengharuskan kami semua menetap dan membuatku harus meneruskan sekolah di Indonesia, sampai semua urusan ayahku selesai.
Aku pindah ke salah satu sekolah Negeri di Jakarta, SMK Negeri 42 Jakarta. Aku masuk di kelas XII Akuntansi 1, karena pada saat ibu mengurus pindahanku ke sekolah, kepala sekolah melihat nilai matematikaku yang besar di banding dengan yang lainnya.
Dari awal aku masuk sekolah ini, aku hanya dekat dengan siswi bernama Laluna, namun aku selalu memanggilnya Luna.
Luna jugalah yang pertama kali memperkenalkan namanya, dengan senyuman manisnya itu. Luna yang selalu membantuku ketika aku tidak mengerti dengan pelajaran Bahasa Sunda dan Luna juga yang selalu siap kapanpun ketika aku membutuhkan bantuan, karena rumahku dan rumahnya berada di satu daerah.
Bahkan Luna juga yang menjadi translator, ketika aku tidak sengaja berbicara dengan menggunakan bahasa Korea kepada teman di kelas ataupun ketika bertanya kepada guru bahasa Inggris yang sedang mengajar.
Sejak saat itulah aku merasakan ada sesuatu yang aneh dalam diriku ketika bersama Luna, apalagi ketika Luna tertawa, rasanya aku selalu ingin membuatnya tertawa. Karena tawanya adalah candu bagiku.
Hingga akhirnya aku berteman dengan sepupu Luna yang bernama Radit, yang tidak sengaja bertemu ketika aku dan Luna sedang mengerjakan tugas kelompok di rumah Luna.
***
"Jojooo.. lu dari mana aja sih? eeh maksudku kamu dari mana aja sih?" Ucap Luna yang sedang duduk di meja kantin bersama Radit
"Hehe.. maaf ya, tadi aku kebelet poop" jawabku yang izin sejak jam pelajaran ke dua sampai bel istirahat pertama
"Yaudah sini cepet kumpul, trus pesen makanan" ucap seorang Radit yang sedang duduk di paling pinggir meja
"Oke, aku ke kelas dulu ya ambil bekal" ucapku izin ingin mengambil bekal yang sudah ibu siapkan di dalam kelas
"Ya ampun Jo, emang lu ga bosen apa makan nasi tiap hari?" ucap Radit
"Ta..tapi, kasian ibu sudah capek-capek siapkan itu untukku" ucapku tidak tega karena ibu bangun pagi-pagi hanya untuk membuat bekal untuk ke sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen By IKW
Short Storyberisi kumpulan cerpen yang ditulis oleh member dalam rangka mengikuti event lomba IKW