- mad -
• haruka's pov •
AKU tahu, aku tampak begitu egois sekarang. Ah tidak, aku memang egois dari dulu.
Tapi, aku tak pernah terpikiran bahwa hal ini terulang.
Aku, Rin dan Makoto dari SD dulu. Dan aku selalu menyimpan perasaan kepada Rin.
Tapi sekarang?
Sejak Rin pergi, semua tampak kelabu. Lalu, aku sadar bahwa Makoto selalu ada untukku.
Makanya, aku berusaha melupakan Rin.
Sayangnya dia kembali setelah aku berhasil.
Aku menghelakan napasku.
Saat ini, aku di depan rumahnya. Tanganku mengetuk pintu rumahnya.
"Iyaa!!"
Suara Ran.
"Ah, Haru-chan? Ada apa? Onii-chan lagi pergi," ujar Ran.
"Pergi? Ke mana?" tanyaku.
"Eh, ke kafe. Sama... siapa ya? Ren!! Onii-chan pergi sama siapa?" seru Ran.
"Bareng Sousuke atau apa gitu," jawab Ren.
• • •
• makoto's pov •
KAMI bertemu Sousuke saat masih SMP. Dia teman se-SD Rin di SD Sano.
Dia cukup ramah, walau wajahnya tampak seram. Tapi aku dan dia cukup akrab untuk sementara waktu, sampai akhirnya aku tahu dia pindah ke Tokyo.
Ada sebagian kecil dari diriku yang merasa kecewa, tapi kecewa itu hilang karena Haru.
Haru yang sejak kecil bersamaku.
• • •
"BAGAIMANA kabarmu?" tanya Sousuke.
Sabtu itu, kami berdua bertemu di sebuah kafe untuk berbicara layaknya sahabat lama.
"Baik," jawabku. "Kau sendiri?"
"Tidak banget, tapi lumayanlah," jawab Sousuke. "Haru bagaimana?"
"Sehat. Kami masih satu sekolah," jawabku. "Oh iya, kau dan Rin tidak satu sekolah?"
"Rin? Ah, iya. Kami satu sekolah di Samezuka," jawab Sousuke. "Kalian sudah bertemu?"
"A-ah kami sudah bertemu. Tapi aku ada urusan jadi sedikit terburu-buru."
Dua gelas ice coffee diletakkan di atas meja.
"Minggu depan mau jalan bareng tidak?" tanya Sousuke. "Entah pergi nonton atau sejenisnya."
"Boleh," balasku, menghisap ice coffee tersebut dari sedotan.
Setelah mengobrol sampai dua jam lebih, kami memutuskan untuk pulang.
Begitu sampai dirumah, aku disambut Ran dan Ren yang sedang bermain game di ruang tamu.
"Ah!! Onii-chan sudah pulang!!" seru Ran.
"Hai, ini oleh-oleh untuk kalian." Aku menyerahkan kantung plastik berisi kentang goreng.
"Yeay!! Arigatou onii-chan!!" seru Ran.
Aku duduk di sofa bersama mereka berdua.
"Eh, tadi Haru-chan datang loh," ujar Ran.
"Eh?"
"Iya. Saat kami bilang onii-chan lagi jalan keluar, dia tampak sedih," ujar Ren.
• • •
TANGANKU ragu mengetuk pintu rumahnya.
Apa yang terjadi dengannya?
Nyaris seminggu ini dia menghindariku.
Nyaris seminggu ini dia membisu.
Apa yang terjadi dengannya?
"... Haru kau gila..."
"... kau juga..."
"Ahahaha..."
Itu suara Rin dan Haru.
Aku menurunkan tanganku yang hendak mengetuk pintu tadi.
Kesal.
Ada sesuatu dalam diriku yang merasa kesal.
Ah, sudahlah.
Aku berjalan kembali ke rumah.
• • •
- a.n -
CIE RINDU!!!
iya iya, makin rajin apdetnya.g
Doain aja plis :"))
- Mochii
KAMU SEDANG MEMBACA
I [Don't] Love You | m.t × h.n
Fanfiction[A Boys Love Story] - ❝Aku hanya sekedar berpura-pura bahwa aku itu tidak suka samamu.❞ -Haruka Nanase