🍁prolog🍁

142 8 25
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Lugyana Khalifa

Gadis yang berusia 20 tahun, dengan pakaian yang tertutup, tak lupa dengan hijab yang selalu melindungi mahkotanya. Lugy merupakan gadis yang sangat ceria, kadang suka marah-marah ga jelas, juga kadang jiwa bobrok nya keluar. Tapi, itu hanya jika Lugy bersama dengan orang terdekat. Lugy akan bersikap dingin dengan orang yang baru di kenali nya. Dan kadang Lugy itu orang nya tertutup, tidak mau bagi kesediaannya kepada siapapun, baik itu keluarga nya, mau pun sahabatnya.

Adelyn Gionna Evoleth

Gadis yang berusia lebih muda satu tahun dari Lugy. Wajahnya yang ke kekanak-kanakan, tak lupa suaranya yang imut. Membuat siapa saja gemas melihat sosok yang satu ini. Adel merupakan sahabat Lugy yang sangat-sangat perhatian, lemah lembut, ga pernah marah, suka ngambek, kadang suka manja sama Fira. Pokoknya Adel adalah adek kecil dari Lugy dan Fira.

Shafira putri Ajeng

Fira, gadis yang berusia sama seperti lugy. Bulu matanya yang indah, wajahnya yang begitu bersih, tak lupa hidung mancung miliknya. Itu semua membuat kaum Adam tertarik dengan gadis yang satu ini. Tapi sayangnya, di antara mereka bertiga, tidak ada yang tertarik dengan satu pun laki-laki yang pernah mendekati mereka. Cukup mereka jadi teman, itu lebih baik. Dan lagi, mereka tidak ada sama sekali niat untuk berpacaran. Fira merupakan sahabat Lugy dan Adel, Fira sangat-sangat bawal, cerewet, ngeselin, usil kadang-kadang. Tapi, Fira akan bersikap bodo amat ketikan semua orang sibuk dengan dunia masing-masing. Apa lagi sahabat nya, Fira tidak akan segan-segan mendiami Lugy dan Adel.

"Aduh, Adell ... Cepetan, nanti keburu rame. Kamu mau nanti kita nunggunya lama? panas-panasan pula?" Ucap Lugy kesal. Adel masih setia dengan tali sepatunya. Sedangkan Fira, anak itu tangah sibuk dengan permen pada tangan kanannya.

"Iya-iya, sabar dulu ugy ... Ini Adel lagi iket tali sepatu. Emang ugy mau nanti kalau Adel jatuh, trus nimpa ugy?" Ucap Adel lemah lembut. Lugy hanya diam, tak berniat menjawab ucapan dari Adel.
Lugy yang merasa perutnya mules, dengan langkah cepat langsung meninggalkan Fira dan Adel.

"Fira, bagi dikit permen nya dong. Adel kan juga mau." Minta Adel, ngiler melihat Fira memakan setangkai permen. Dengan cepat Fira menyimpan permen nya, bukannya tidak mau berbagi. Tapi, Fira cuman tidak mau Adel mengambil semua permennya.

"Kok di umpetin, sih. Fira pelit! ntar pelit-pelit kuburannya sempit, loh." Ucap Adel berhasil membuat Fira mengeluarkan 1 batang permen dari tasnya. Mata Adel membulat sempurna, dengan tangan kecil, Adel menerima permen tangkai itu.

"Makasih Fira, sayang ..." Ucap Adel sambil memeluk Fira. Lugy yang baru saja selesai dengan perutnya yang sedikit mules, langsung menghampiri kedua sahabatnya.

"Yok, perut Ugy udah ga sakit lagi. Mendingan kita buru-buru pergi ke sana, dari pada antrian nya makin panjang." Putus Lugy, yang di anggukan oleh Fira dan Adel.


Kena racun ga?

Komen jangan lupa
Vote

Tunggu bab berikutnya ya

Rintikan harapan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang