🍁DELAPAN🍁

14 4 1
                                    

Assalamualaikum

Next




Pagi ini udara begitu dingin, tak kala awan terlihat mendung. Entah mengapa setiap orang sangat malas untuk bangun dari tempat tidur mereka, dan lebih memilih untuk rebahan. Satu kata yang terpapar yaitu"nyaman" jujur, setiap orang pasti lebih nyaman untuk rebahan.

Pagi ini, terlihat seorang cowok yang tengah setia bergelut dengan selimut miliknya. Sam, itu orangnya. Entah mengapa pagi ini dia merasa sangat malas untuk beraktivitas.

Hingga handphone miliknya berbunyi,

Drit

Drit

Dengan malas Sam membuka matanya, mendudukkan diri sembari mengumpulkan segenggam nyawa. Cukup lama Sam mengumpulkan nyawanya, dengan cepat dia menyambar handphone miliknya.

"Woii! Lo lama bangat angkatnya?" Ketus seseorang dari seberang sana. Sam berdecak sebal, pagi-pagi sekali telinganya harus mendengarkan loteh mak-mak rempong. Sam sudah tau siapa pelakunya,

"Santai Napa? Budek telinga gue denger suara cempreng Lo itu," ucap Sam dengan nada sebal.

"Jelek-jelek gini juga bersyukur gue. Oh iya, Lo ga ke toko?" Tanya Aries. Yap, orang itu adalah Aries. Sam membuka mata lebar, seolah-olah tau maksud dari anak ini.

"Oh itu, gue ga ke toko sekarang. Gue mau kek kantor," ucap Sam mengelak.

"Ke toko aja Napa sih? Gue sendiri nanti, Lo tau lah. Hari ini jadwal gue di toko. Mana si Harris ga ke toko lagi," ucap Sam mengeluh.

"Ya mana saya tempe. Pergi lah ndiri, lagian Lo kan ga sendirian. Ada si Adel, Fira, Ama Lugy yang temenin lo," ucap Sam terkekeh.

"Mereka cewek bego! Gue kan cowok,"

"Lah, udah sadar Lo sekarang? Gue kira masih ngaku cewek. Liat nanti aja lah, gue mau mandi dulu," ucap Sam.

"Dih, cowok apaan sih Lo? Jam segini belum mandi, gue tebak Lo pasti masih rebahan sekarang,"

"Tau aja lu nyet, udahlah gue tutup dulu. Coba tanya dulu sama Harris." Ucap Sam dan langsung mematikan sambungan telefon itu sepihak.

Dengan langkah gontai, Sam berjalan memasuki kamar mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke toko.

***

"Njirr! Langsung di matiin lagi." Kesal Aries melihat handphonenya.

"Trus gue mau berangkat pake apaan coba?" Tanya Aries pada diri sendiri. Tiba-tiba otak pintar Aries berjalan 50%, dengan cepat dia berlari menuju kamar sang adik.

Tanpa basi basi aries langsung memasuki kamar April tanpa berniat sedikit pun untuk berbicara. Pandangan Aries jatuh pada cewek yang masih setia berkelimun dengan selimut nya. Dengan cepat Aries meloncat ke kasur itu dan langsung menarik selimut April.

"Woi dek! Bangun! Kebo banget sih lo!!" Teriak aries kencang di telinga April. April yang merasa risih, langsung menendang perut datar Aries. Hal itu membuat sang Aries si ratu receh, terjungkang ke belakang.

Bruk

"Hahaha mampus lu bang! Ganggu orang tidur, sih." Tawa April pecah melihat sang Abang yang terjungkang.

"Hahah ngakak sumpah! Pagi-pagi gue udah liat kakek-kakek jatuh hahah!" Tawa April tak henti-hentinya. Aries yang merasa ternistakan, menatap kesal ke arah sang adik.

"Kok gue sial terus sama Lo ya, dek?" Ucap Aries tiba-tiba.

"Ya mana gue tau, lagian Lo ada-ada aja. Pagi-pagi brisik banget di kamar orang," ucap April.

Rintikan harapan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang