#4

324 12 3
                                    

Siwon baru saja membersihkan tubuhnya dan dengan handuk kecil yang masih bertengger di lehernya.Melirik kamar dan tidak melihat keberadaan Jeha.

"Kemana dia ??"

Siwon pergi ke lantai bawah dan melihat Jeha yang tengah duduk diruang tengah dengan beberapa album foto berserakan di meja.

"Kenapa tidak tidur ? Ini sudah malam" Siwon menghampiri Jeha

"Kau sudah selesai mandinya"

"Melihat album foto lagi ?"

"Ah aku hanya melihat-lihat saja dan terkadang aku merindukan waktu yang kita habiskan bersama"

"Kau tidak bosan melihat itu terus.Sudah sebanyak ini ? Wah aku tidak percaya.." Ucap Siwon saat melihat beberapa album foto dimeja dan telrihat tebal

"Mana mungkin aku bosan memandang wajah orang yang aku cintai" Jeha menarik pinggang Siwon dan memeluknya erat

"Terimakasih Siwon sudah mau bersamaku sampai detik ini,kau pasti kesusahan mengurusku.
Terimakasih untuk apapun yang sudah kau lewati bersamaku dan selalu berada disampingku saat aku senang maupun terpuruk" Jeha semakin menundukan kepalanya dan tak terasa air mata menetes dipelupuk matanya

"Jeha..."

"Aku selalu takut kau akan pergi meninggalkanku,
aku takut dan tidak akan pernah siap kau meninggalkanku.Aku tahu aku egois dan hanya mengikatmu untuk diriku sendiri,aku melakukan itu karena aku mencintaimu Siwon,aku tidak tahu seperti apa kehidupanku tanpamu.Terimakasih dan maafkan aku Siwon"

"Jeha,lihat aku" Siwon menggapai wajah Jeha dan mencoba untuk menatapnya namun Jeha semakin mendudukan kepalanya dengan air matanya yang semakin deras

"Aku takut,Siwon.Rasa egoku malah bisa membuatmu tertekan,aku takut kau pergi"

"Aku tidak akan kemana-mana,Jeha.Lihat aku sekarang didepanmu" Siwon mengusap rambut Jeha pelan dan menciumi keningnya

"Aku tidak pernah menyesal bertemu dengamu,
ini sudah pilihanku bersamamu.Kita sudah berjanji akan selalu bersama selamanya dan membangun keluarga kita.Lihat aku sekarang tengah membawa anakmu,anak kita Jeha.Kita akan menjadi orangtua dan membesarkannya bersama sampai dia besar dan sampai kita menua bersama.Aku tidak akan pernah meninggalkanmu,aku mencintaimu Jeha"

"Siwon..Maaf,maaf,maafkan aku"

"Kau ini kenapa tiba-tiba menangis ? Sudah jangan bersedih lagi nanti Baby akan ikutan sedih"

Jeha berjongkok dihadapan Siwon lalu menggenggam tangan anak itu erat seakan tidak ingin melepaskannya.

"Jangan menangis lagi" Siwon menghapus jejak air mata yang masih menetes dipelupuk mata Jeha

"Terimakasih sudah mau hidup bersamaku,kau berhasil membuat dunia dinginku berubah menjadi hangat.Kau mengubah bongkahan es menjadi ladang yang sangat indah,aku mencintaimu Go Siwon"

Siwon tersenyum hangat lalu memeluk tubuh bongsor Jeha erat.

"Kita sudah membahas ini sebelumnya,aku tetap akan berdiri disampingmu Jeha.Kita akan berjalan ke arah yang sama tidak peduli rintangan apa didepan kita tetap menghadapinya bersama"

Jeha mengangguk pelan dan masih menciumi tangan Siwon.

"Terkadang aku juga sering merasa lelah tapi aku selalu ingat kalu kau selalu bersamaku,Jeha.Dan sekarang aku bersama anak kita juga,tidak mudah menjadi orang hamil apa lagi aku seorang pria.Tapi aku selalu berpikir bebas dan memfokuskan diriku hanya pada keluargaku saja dan tidak memperdulikan apa kata orang.Aku juga terkadang egois dan hanya ingin memilikimu untuk diriku seorang,karena aku juga tidak tahu seperti apa kehidupanku tanpamu"

Middle (What If~)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang