gasuka petir

73 10 1
                                    

*happy reading*

_HaLtE TaYo_

Tumben pak jojo telat batin bella. Tadi dia sudah di tawari pulang oleh  fia,Risa,lala dan singa cuman dia menolak karena mungkin pak jojo akan menjemputnya.

Gerimis air sudah mulai terlihat diapun memundurkan posisinya area sekolahan sudah sepi karena semua murid dan guru sudah pulang 20 menit yg lalu dirinya sudah sejam berada di halte. Jenuh ia itu yg ia rasakan tadi.

Tiba-tiba hujan deras bahkan angin kencang detak jantungnya sudah tidak stabil mulai tidak beraturan pah bella takut lagi lagi dirinya membatin menghilangkan rasa takutnya namun tidak bisa.

Tiba-tiba JDERRRRRRR

Dia menjerit tapi teriakannya kalah saing dengan suara petir itu,  padahal ia suka hujan tapi tidak suka petir menurutnya selain membahayakan petir juga sangat menakutkan baginya.

Memejamkan matanya dan Sibuk dengan pikiran sampai tidak sadar bahwa ada seseorang yg sudah berdiri di sebelahnya.

Cowok itu mengerutkan keningnya Lo kenapa? Batinnya memastikan bahwa gadis di sampingnya ini kenapa

"Ekhm." Dehemannya membuat gadis itu tersadar petir tersebut pun sudah hilang,tapi hujan masih berlanjut.

"Kamu siapa?." Tanya Bella

"Lo kenapa?." Heran batinnya. Selama 11 tahun ini dia tidak pernah perduli dengan sekitar bahkan sejak ia membangun geng besar yg ia dirikan sekarang ia tidak pernah berkata Lo kenapa? Yg sering ia ucapkan dengan sahabatnya jika sedang ada masalah ia selalu berucap cerita kalo Lo udah siap dia tidak pernah bertanya keadaan karena dia sudah liat sendiri keadaannya. Tapi kali ini berbeda jedanya dia beda sambungnya.

"Aku takut petir." Jawab Bella sambil memainkan jarinya canggung sangat. Dirga tersenyum, senyum yg jarang ia tunjukan setelah 11 yg yg lalu.

"Kenapa betah disekolah?." Tanyanya membuat Bella menoleh. Lalu melengkungkan bibir bawahnya.

"Gada yg jemput, pak jojo nya ga Dateng Dateng." Keluhnya seperti orang mengadu kepada ibunya, lagi lagi Dirga di buat senyum untuk kedua kalinya.

"Pulang sama gua." Ajaknya tapi terdengar seperti paksaan Bella mau menolak karena tidak kenal dengan lelaki asing ini tapi seragamnya sama dengannya itu artinya ia satu sekolah dengannya, diakan Bella baru ingat lelaki ini lelaki yg tadi di hukum oleh Bu jubed di lapangan tadi dan lelaki yg ia lihat di kelas Risa tadi.

"Gua gasuka penolakan ngerti." Aura yg lelaki itu keluarkan membuat Bella takut Bella mengangguk pertanda setuju.

Itulah Dirga cowo dingin nan datar dalam hidupnya ia tidak suka di atur kebebasannya dan juga tidak suka penolakan dalam hidupnya.

Hujan mulai reda hanya ada gerimis kecil, Dirga memandang gadis yg ada di sebelahnya cukup lama dia memperhatikan nya, cantik batinnya, sadar ada yg memperhatikan Bella menoleh Dirga yg kecidukpun langsung berjalan ke arah motornya, Bella hanya acuh.


"Ayo." Ajaknya lalu menyalahkan mesin motornya. Sempat kesusahan saat menaiki tetapi untungnya lelaki ini cukup peka olehnya.

"Jalan?." Tanya Dirga sambil menaiki suaranya.

"Penolakan." Jawab Bella, Dirga mengangguk. Dia tahu jalan itu karena dia pernah mengantarkan temannya yg tidak salah ada di daerah situ.


_RuMaH_

"Makasih."ucapnya sambil membuka helmnya namun terlihat sulit oleh Dirga. Dirga membantunya jarak antar keduanya sangat dengat deruan nafas hangat dari Dirga membuat Bella sadar dia menjauhkan jaraknya setelah selesai membuka helm itu.

"Aku masuk duluan." Ucapnya sambil melambaikan tangannya. Berbalik dan melangkah ke gerbang namun sebelum itu Dirga mencegatnya.

"Dirgantara Julian Danendra." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya Bella menyambutnya hangat, perpaduan antara Dirga yg dingin dan Bella yg hangat.

"Arabella salsha Anggriani." Ucapnya sambil tersenyum tulus. Dirga melepas cekalannya lalu mengangguk dan menyalahkan mesin motornya, Bella berjalan menuju rumahnya tanpa peduli.

"PAK JOJO KOK GAK JEMPUT BELA SI." Teriaknya dari dalam halamannya tapi masih mampu di dengar oleh dirga, Dirga terkekeh lucu batinnya lalu menancap gas pergi.




DIRGANTARA JULIAN DANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang