Bab Empat

99 19 24
                                    

Jimin.

.

Lee Sora. 

Itulah yang diingatkan oleh mata gadis itu dan sekarang aku tahu kenapa. Mereka harus berhubungan. Sora-ssi wanita yang baik. Putranya bajingan kelas kakap yang mencoba memasukkan penisnya yang sakit di setiap lubang hangat dari satu samudra ke samudra lainnya. 

Lee Janghun mengolok-olok Ibuku di pemakaman Ayahku, mengatakan bahwa jika tempat tidurnya menjadi dingin, dia akan bersedia untuk menghangatkannya. 

Pada usia sepuluh tahun, aku belum sepenuhnya dewasa, tetapi aku memiliki temperamen seperti orang dewasa. 

Aku meninju perut bajingan itu dan kemudian menikam selangkangannya dengan garpu. Benar untuk mengatakan pria itu membenciku, tapi mungkin tidak sebanyak aku membencinya. 

Wanita cantik itu pasti keponakannya, karena Lee Sora hanya memiliki dua anak laki-laki, dan mereka berdua bajingan. 

Aku tidak akan membiarkan salah satu Lee bersaudara bahkan bernapas di dekat adik-ku. Cucunya tidak akan jauh lebih baik. Pepatah tentang apel tidak jatuh jauh dari pohonnya ada karena suatu alasan. 

Seorang keponakan, meskipun aku menggosokkan tangan di bawah daguku mungkin aku seharusnya tidak memberikan kartuku padanya dan memintanya untuk menawar padaku. 

“Jangan gugup. Semua orang yanh melakukannya untuk pertama kali sakit,” Taehyung cegukan di telingaku, salah membaca kegelisahanku.

"Terima kasih, Tae." Taehyung tampak jauh lebih baik dari sebelumnya. "Kau berhenti minum," aku memperhatikan. 

“Adik ku menelepon dan menggunakan pengganti.” Dia menunjuk ke arah gumpalan kerumunan yang tidak bisa kulihat.

“Minta dia menawar untukku juga.” 

"Kupikir kau akan diselamatkan oleh seorang putri Disney."

Aku memindahkannya jadi dia menghadap kursi tempat Cinderella dan nenek Lee duduk. "Kau melihat Lee Sora-ssi?"

Dia menyipitkan mata. "Sepertinya begitu,"

“Wanita di sebelahnya. Apa menurutmu dia mirip seperti Lee Jungil atau Lee Janghun bagimu?” Aku menyebut kedua anak Lee Sora itu. 

“Sepertinya tidak, tapi siapa yang tahu dari sini? Menurutku mereka tidak punya anak perempuan.”

"Ku pikir juga begitu." Aku mundur dari tirai dan menyeret Taehyung bersamaku. Manajer panggung menatap ke arah kami. 

“Tak satu pun dari ibu kita yang mencoba menikahkan kita dengan keluarga Lee, jadi pasti hanya ada penis di rumah mereka.” 

Kedengarannya benar. Aku tidak repot-repot mengoreksi asumsinya, tetapi ibu ku akan memotong lengannya sebelum menikahikan ku dengan keluarga Lee. Dia menyimpan dendam yang kejam, bukannya aku akan tertarik pada awalnya. 

"Ku pikir itu pasti sepupunya."

"Apa dia cantik?" 

"Kau buta?" 

Sekarang manajer memberi isyarat agar aku maju. Sudah waktunya untuk menjual tubuhku. Kakiku menolak untuk bergerak. 

Dia cemberut. "Aku tidak buta, brengsek. Aku seorang pilot.” 

“Dia Menajupkan. Cantik adalah kata yang kau gunakan untuk bunga dan anjing.” 

“Jadi anjing itu cantik?” 

"Taehyung," kataku dengan nada jengkel.

"Apa?" Dia mengangkat tangannya. “Aku tidak bisa melihat apapun dari sini. Terlalu gelap." 

Make Me a MatchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang