PROLOG

234 17 4
                                    

Hari ini aku, Aisyarah Titania Al-Malik resmi dilantik menjadi seorang KOWAD (Korps Wanita Angkatan Darat) di Istana merdeka. Alhamdulillah, rasa Syukur selalu aku ucapkan kepada Allah yang telah menjawab segala do'a-do'a ku.

Air mata bercucuran membasahi pipi taruna-taruni dari keempat Matra saling beradu menggambarkan kebahagiaan. Setelah perjuangan panjang yang aku lalui, inilah aku sekarang, seorang perempuan yang memiliki mimpi yang tidak biasa. Aku bangga dengan diriku dan perjuanganku orang tua, kerabat dan teman-teman pun banyak yang memberi selamat kepadaku termasuk laki-laki yang berdiri di samping kedua orang tuaku.

Orang yang dulu begitu membenci cita-citaku sekaligus pernah menjadi alasan kenapa aku bahagia. Tapi itu dulu sebelum akhirnya hubungan kami berakhir. Empat tahun lalu kami masih sering bertemu dia terlihat baik-baik saja tanpa aku dan aku masih dengan luka yang begitu perih. Karenanya aku berusaha lebih keras lagi untuk bisa membuktikan bahwa aku mampu untuk melupakannya dan meraih mimpiku.

"Selamat ya, kamu hebat." Ucapnya tegas. Dan aku hanya mengangguk sambil tersenyum. Rasanya sudah tidak seperti dulu bahkan detak jantungku pun masih bekerja dengan normal.

"Aku gak percaya kamu akan se nekad ini." Ucapnya lagi.

"Yah, inilah saya sekarang."

Laki-laki bernama Aldi itu tersenyum ke arahku.

"Kamu masih seperti dulu, masih terasa hangat. Apa masih ada kesempatan untuk aku kembali?" Ucapnya lagi mulai membahas masalalu kami.

Orang tuaku yang peka dengan pembicaraan kami mereka lalu pergi menjauh dari tempat kami. Membiarkan kami menyelesaikan ini berdua saja.

"Dulu kamu bilang orang tuamu tidak suka perempuan yang berprofesi seperti laki-laki." Ucapku mengulang perkataan Aldi empat tahun yang lalu.

"Itu dulu, sekarang aku akan berusaha menyakinkan mereka lagi." Ucapnya dengan tatapan memohon.

"Kalau dulu tidak, ya berarti sekarang juga tidak. Maaf kamu gak perlu repot-repot untuk itu Aldi," Ucapku tegas.

Terlihat kekecewaan yang sangat jelas dari sorot matanya. Namun aku tidak ingin masuk kedalam lubang yang sama untuk kedua kali. Aku tetap pada pendirian ku.

"Aku masih mencintai kamu Sarah," suaranya terdengar parau.

Aku menggeleng cepat.

"Kita sudah berakhir empat tahun lalu. Dan saya sudah memiliki kekasih baru." Aku menarik asal laki-laki berpakaian dinas khas angkatan udara yang berada di sekitarku. Terlihat sekali wajah kebingungan dari laki-laki asing itu.

"Ini dia, dan sebentar lagi kami akan bertunangan." Ucapku asal dan laki-laki yang ku tarik tadi menatap tajam kearah ku seolah meminta penjelasan. Aku pun menyadari apa yang baru saja aku ucapkan. Biarlah nanti kalau Aldi sudah pergi baru ku jelaskan padanya.

"Benar yang dikatakan oleh Sarah?" Aldi menatap laki-laki disamping ku.

Laki-laki itu mengangguk tegas.

"Dan saya tidak akan membiarkan siapapun merebut dia dari saya." Ucap laki-laki berseragam biru itu.

"Oke, selamat ya untuk kalian berdua tapi bukankah masih ada kesempatan sebelum janur kuning melengkung?. Aku pamit Assalamualaikum." Aldi tersenyum sinis kemudian pergi meninggalkan kami berdua disini.

"Dan satu lagi." Aldi berbalik arah  "Aku akan tetap memperjuangkan mu. Sampai kamu kembali lagi kepadaku." Ucapnya lagi sebelum benar-benar menjauh dari kami.

****

Hayoo siapa ya laki-laki yg tiba-tiba ditarik sama Sarah ? Penasaran kan... Ikuti terus ceritanya ya.

Stay tune guys!!!

Ini Aku, dan MimpikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang