22 || Forgive Me

3.3K 233 138
                                    

Budayakan vote + follow bagi yang belum yaa:))
Happy Reading ♥️

Kakinya melangkah ke dalam kamar mandi, kemudian Zain memungut kecoa yang lumayan besar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kakinya melangkah ke dalam kamar mandi, kemudian Zain memungut kecoa yang lumayan besar itu. Hm... ide-ide jahil pun muncul di otak Zain. Ia membawa kecoa itu dan....

"DIRA AWAASS!"

Kecoa itu Zain lempar ke arah Adira...

"HUWAAAAAA!!!"

BRUK!

Zain panik. "Ra! Dira?! Kamu kenapa?! Bangun Ra!"

Tubuh yang tergeletak dan masih menggunakan baju tidur bermotif panda itu sedikit diguncang, pasalnya Adira pingsan, bukan terbentur oleh benda apapun.

"Ra?! Kamu bercanda kan?!" Zain menepuk-nepuk pipi mulus Adira, tapi istrinya itu tak kunjung bangun.

"Gak lucu Dira! Bangun!"

Fix. Adira tidak sedang bercanda sekarang, buktinya Adira tak membuka matanya. Kepalang panik, Zain menggendong tubuh istrinya dan meletakkannya di atas kasur. Kemudian ia ambil ponselnya di atas nakas dan segera menelpon dokter pribadinya, tak lupa untuk mengabarkan Mama nya.

"Halo dok? Bisa ke hotel Ziveune sekarang?"

"Tentu bisa Pak."

"Oke, saya tunggu."

Panggilan berakhir. Dokter akan segera ke hotel yang di tempati pasangan baru itu, karena niatnya, Zain dan Adira akan pulang dari hotel satu hari lagi.

Beralih menelpon Utari, saking paniknya Zain hanya menghubungi Utari tanpa ingin menghubungi keluarga Adira. Takut jika keluarga Adira memarahinya. Berdosa kamu Zain.

Ponselnya ia letakkan di telinga, tak lama panggilan tersambung.

"Assalamualaikum, Ma?"

"Waalaikumussalam, ada apa?"

"Maa... cepet ke hotel."

"Ngapain?"

"Adira pingsan."

Nut nut.

Utari langsung memutuskan telponnya sepihak.  Eh buset, ternyata Mama nya itu lebih panik dari anaknya.

Zain mengacak rambutnya kasar, setelah itu ia menghampiri Adira yang belum sadarkan diri dan duduk si sampingnya.

"Dira? Jangan bercanda, saya gak suka," ucapnya pelan sambil memandangi wajah pucatnya.

"Masa saya lemparin kecoa aja kamu pingsan, payah."

"Ra?! Kamu serius gak mau bangun?"

"Please, jangan buat saya khawatir."

Zain terus mengajak Adira mengobrol, padahal ia tahu pasti tidak akan ada jawaban dari mulut Adira.

Ting!

Love Story of the Twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang