Prolog

10.8K 453 140
                                    

Jangan lupa Votmen gaes 💃
Happy reading ♥️

Jangan lupa Votmen gaes 💃Happy reading ♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Makassar.

Suasana pagi hari di kediaman Adara dan Adira begitu cerah, matahari sedikit demi sedikit mulai menampakkan sinar nya. Hal itu menumbuhkan semangat Adara untuk memulai aktivitasnya hari ini.

"Dira, kamu enggak kerja hari ini?" tanya Adara.

"Agak siangan kayaknya."

"Masih ada lowongan gak, di tempat kerja kamu?"

"Kayaknya enggak ada deh," jawab Adira.

Helaan napas lolos begitu saja di bibir Adara. Mereka memang telah lulus strata 1 di salah satu universitas ternama, itu pun mereka mendapatkan beasiswa karena mereka anak-anak yang cerdas.

Adira bekerja sebagai manager di salah satu cafe, sementara nasib Adara terluntang-lantung, ia belum mendapatkan pekerjaan alias pengangguran. Mungkin dirinya kalah cepat oleh saudara kembarnya.

Adara Elnira dan Adira Elnara adalah anak kembar dari Aydin Erkem dan Farahsyifa. Ayah nya itu berkebangsaan Turki, sementara Farahsyifa berkebangsaan Indonesia, jadi bisa dikatakan bahwa Adara dan Adira merupakan blasteran.

Bisa dibilang hidup mereka selalu sederhana walau memang keluarga mereka berada. Ayah dan Ibunya tengah mengembangkan toko roti cabang keempat, dan penghasilan orang tua mereka dari toko roti itu.

Selain memiliki toko roti, mereka juga mempunyai toko kue-kue lainnya. Seharusnya jika Adara belum memiliki pekerjaan, ia bisa membantu kedua orangtuanya di toko.

Benar kan?

Tetapi Adara dan Adira adalah anak yang mandiri, ia tidak mau merepotkan orang tua mereka. Padahal Farah dan Aydin tidak merasa direpotkan, tapi lagi. Si kembar adalah pekerja keras, jadi ia ingin mencari pekerjaannya sendiri tanpa dibantu orang tua.

Adara dan Adira memiliki wajah yang sama persis, sehingga orang yang baru pertama kali melihatnya akan merasa bingung. Jangankan orang lain, teman-teman mereka pun kadang selalu keliru.

Mungkin hanya sedikit dan tidak terlalu terlihat di mana letak perbedaannya. Dari segi sikap, Adara sedikit pemalu dibandingkan Adira. Adira cenderung lebih ceria dan sedikit blak-blakan. Jika dari segi fisik mereka sama-sama memiliki wajah yang cantik, Adara berlesung pipit di bagian dagu dan pipinya.

Sementara Adira tak berlesung pipit. Namun pembeda itu ada pada Adira, terdapat bekas luka di bagian dahi Adira. Itu lah pembeda nya, jika kita tidak teliti pasti akan tertukar.

"Yaudah deh, kalau gak ada," ucap Adara.

Karena tidak ada lowongan di tempat Adira bekerja, Adara harus kembali melamar pekerjaan di beberapa perusahaan.

"Semangat!" batinnya.

Adara pun bersiap-siap, baju putih serta rok hitam panjang telah melekat di tubuhnya, ditambah dengan hijab berwarna senada dengan rok. Dan sebagai alas kakinya Adara memilih memakai flat shoes.

Love Story of the Twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang