The begining parts of the show

385 21 0
                                    

Cahaya matahari menyilaukan mataku, aku langsung bergegas melihat jam beker disebelahku. Ya ampun ! sudah jam 9. Sudah dipastikan aku tidak sekolah hari ini. Lagipula di sekolah tidak ada hal yang penting-penting amat.

Semalam adalah hari terindah yang pernah aku miliki. Kami makan dengan lahapnya, apalagi Rio. Porsi makannya jangan di tanya, apa lagi kami kaum pria. 2 ekor ayam pun habis kami lahap berdua. Shasa hanya tertawa terbahak melihat kelakuan kami.

Tapi jujur saja, makanan semalam memang sangat nikmat! Cafe mamanya Shasa memang benar-benar... Fasilitasnya bagus, makanan nya enak, plus ad wifi gratis. Hahaha

Aku masih agak tidak enak hati dengan Shasa. Karna kemarin aku hanya membayar 200 ribu untuk semua makanan itu. Aku yakin harga semua makanan itu pasti lebih dari 400 ribu.

Arghh! Aku mengacak-ngacak rambutku sambil membayangkan itu semua, aku jadi kesal sendiri. Bisa-bisa Shasa mencap diriku sebagai pria pelit, atau pria rakus tapi gak mau rugi. Jangan sampai itu terjadi!!! Cukup Rio saja yang dicap begitu.

Aku harus minta maaf, pasti Shasa kemarin rugi berat. Aku harus minta maaf, harus!

Ku cek hp ku yang sedari tadi diam. Ada 1 pesan masuk, semoga itu dari Shasa...

HOLLA TIM!
Happy Birthday, sori gue baru ngucapin sekarang. Semoga nambah umur, rejeki juga nambah, biar lu bisa sering-sering traktir gue. Hahaha. Semoga lu sehat selalu, panjang umur, plus bisa jadian ama si "dia" :p Sori gua ga ngasih hadiah, abisnya gue lagi krisis moneter bro!

23:55 -Message from : Rio-

Sialan! Kenapa aku harus terima pesan dari dia?! Aku kira Shasa yang mengirim pesan. Karena kesal, lebih baik aku mengalihkan pandanganku dengan memandangi seluruh sudut ruangan di kamarku. Sepi.. dan kotor tentunya. Namanya juga anak laki-laki. Beginilah kamarnya. Jangan sampai Shasa tau betapa kotornya kamar ini. Bisa-bisa dia ilfeel!

Tiba-tiba pandanganku jatuh ke 1 buah kotak berwarna merah maroon yang terletak di meja tv ku. Aku langsung memakai kacamataku dan bergegas mengambil kotak itu. Terdapat surat kecil disana

Semoga kamu senang ya sama hadiah ini. Maaf kalo jelek, soalnya aku juga baru belajar sih. Hehehe. Kata ayahku, sarung tangan ini bagus untukmu. From : Shasa

Dengan cepat aku membuka kotak ini. Setelah ku buka, isinya sepasang sarung tangan hitam, aku langsung memakai salah satunya. Sarung tangan ini tidak tertutup sepenuhnya. Bagian jari-jarinya terbuka. Hanya bagian punggung dan telapakku saja yang tertutup.

Betapa kerennya sarung tangan ini! Tapi akan ku gunakan kemana sarung tangan ini? Ke sekolah? Yang benar saja! bisa-bisa aku di bilang Alay oleh Rio.

Karena keren, aku memakai kedua sarung tangan itu. Ketika aku melihat-lihat sarung tangan itu, tiba-tiba dari jariku keluar sebuah asap hitam. Entah apa itu... Tapi ketika aku menggerak-gerakan jariku, asap itu muncul lebih banyak dari sebelumnya.

Setelah ku lihat-lihat, itu seperti bayangan... bukan asap atau sebagainya.

Ketika aku mencoba menggerak-gerakan jariku lagi, bayangan ini semakin banyak, tapi di ujung bayangan itu ada sepasang bintik merah yang terlihat seperti sepasang mata.

DEG! Kenapa sekarang detak jantungku berdebar cepat?! Pandanganku kabur, bayangan itu semakin besar, matanya semakin merah dan melihat ke arahku.

Tangan ku masih bergerak dan membuat bayangan itu semakin besar. Sekujur tubuhku berkeringat, kepalaku panas, sampai terasa di mataku. Aku tidak bisa mengendalikan diriku.

Nafasku putus-putus. Makhluk itu kini mengelilingi ku dan mencekik ku, aku sulit sekali untuk bernafas. Pandanganku menggelap. Ya ampun, makhluk macam apa ini?!!

Live In The ShadowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang