"Apa?! Semua Sefarion di sekolah?! Jadi Sefarion di sekolah ini bukan cuman kita?!"
"Bisa di bilang begitu... Duh kemana saja sih kamu selama ini Tim? Ckckck"
Bengong... Hanya ekspresi itu yang ku tunjukkan ke Rio. Yang benar saja! Selama ini aku di kelilingi oleh orang-orang Alferdoxs dan aku tidak menyadarinya sama sekali?!
Gila... Kedua orang tua ku benar-benar berhasil menjadikan diriku bonekanya. Aku buta akan Alferdoxs, bahkan sampai aku juga tidak tahu siapa saja yang ada di sekitarku. Apakah mereka berbahaya atau tidak.
"Oke Tim, dari pada lu bengong dengan muka shock gitu kaya anak jenius abis dapet nilai jelek, mending nanti lu ikut gue pulang sekolah. Gue bakal kumpulin semua Sefarion."
---
Teng Teng Teng ~
Apa kalian kira itu bel pulang sekolah? Sayang sekali belum. Desas desus identitas Alferdoxs akan di umbar sekarang. Yaitu jam istirahat. Arghh..."Hei.. tadi kau tau? Di mading ada berita besar..."
"Alferdoxs? Dunia sihir? Hahaha kau percaya itu ada?!"
"Gila! Apa mungkin teman kita itu Sefarion? Pasti bisa kita uji kebenaran nya!!"
Begitulah
Hanya kata-kata seperti itu yang terdengar di telingaku. Siapa pelaku yang berani-beraninya mengumbar identitas kami?!Bisa-bisa perihal tentang dunia Alferdoxs bisa terbongkar dan membuat para ilmuan-ilmuan manusia gila akan menguji coba kami dan menginvasi Alferdoxs.
Yah, mungkin itu berlebihan, tapi siapa tahu? Kau lihat kan sekarang manusia sudah semakin gila akan eksperimen untuk memudahkan kehidupan manusia.
Sekarang banyak robot diciptakan untuk menunjang hidup manusia, bahkan untuk memberi manusia kekuatan. Bagaimana jika mereka tahu kalau selama ini ada orang-orang dengan kekuatan super powernya bisa mengubah dunia? Bisa kalian bayangkan sendiri apa yang akan terjadi...
"Halooo Tim ~"
Ketika aku sedang asyik melamun di kelas, tiba-tiba terdengar suara perempuan di belakang telingaku.
Aku senang? Tidak! Mau merinding rasanya.Dia adalah seorang perempuan pintar di kelas IPA . Dia cantik dengan rambut cepol andalannya, badannya yang proposional dan tatapannya yang setajam kata-katanya. Namun sayang, kelicikan nya mengalahkan semua nilai positif yang dia miliki.
Vederlyn Zeusgard
Itulah namanya.Aku benci dengan perempuan ini. Dia selalu menggodaku, selalu memamerkan nilainya padaku, dan senyuman nya itu sungguh mengganggu ku.
"Kau lagi..." Sahutku malas.
"Kenapa Tim? Kamu gak merindukan ku sama sekali hah?" Godanya sambil ingin memelukku dari belakang.
Dasar Wanita Ular!!!
"Cih! Jangan pegang-pegang." Kataku sambil menyebak tangannya yang hendak memelukku itu.
"Ahh Timothy... Jangan kasar begitu dong! Mana ada cowok yang kasar dengan kaum Hawa, pria macam apa kau. Menjijikan"
"Hah... Lalu kau apa? Dimana kau mau saja menyukai pria menjijikan ini. Wanita terhina?"
Oke, mungkin kalian merasa kalau aku kasar sekali dengannya. Tapi sebelum itu kalian harus tau apa respon nya.
"Tim...."
"Sudah, pergi kau!"
"Timothy!!!"
"Sudahlah! Enyah dari hadapanku, dasar wanita menggelikan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Live In The Shadows
FantasyTimothy Xaverius Dieon. Yah, itu lah nama ku, sadarkah kau ada kata "die" disitu? kukira itu hanya nama biasa tanpa arti penting, ternyata tidak... orang tua ku memberikan nama itu dengan maksud tertentu... dan mereka berkata , di usiaku yang ke 18...