Melepaskan bukan berarti mengikhlaskan...
Kini, setiap akhir pekan Arjuna lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang kerja pribadi di rumahnya. Ia berkutat dengan laptopnya untuk mencari keberadaan Ishana. Seperti sekarang, ia mencoba mencari tahu lewat media sosial milik mantan istrinya itu. Tapi hasilnya nihil. Sepertinya Ishana sudah tidak memiliki lagi akun media sosial. Arjuna ingin sekali menanyakan ke beberapa teman Ishana, tapi ia tidak memiliki nomor ponsel mereka. Ia terlalu malu dan sungkan untuk menanyakan kepada keluarga dan kerabat Ishana, mengingat apa yang telah ia lakukan padanya.
Sudah berapa banyak orang yang ia bayar untuk mencari tahu di mana mantan istrinya itu berada. Namun tak satu pun yang berhasil memberinya informasi.
Kalau saja Arjuna bisa setia pada pernikahannya, tentu semuanya tak akan serumit ini.
Kepalanya pening. Ditutupnya laptop lalu bergegas menuju garasi. Membawa mobilnya menuju kediaman Irfan, sahabatnya.
Ia tidak menyadari dari balik jendela ruang tamu, Arnetta memperhatikan tingkah suaminya. Matanya berkaca-kaca.
Arjuna menghempaskan tubuh di sofa apartemen Irfan.
Irfan mengambil segelas air putih dan memberikannya pada sahabatnya itu.
"Lo udah tahu di mana Hana dan Ziva berada sekarang?"tanya Irfan.
Arjuna menggeleng. Meneguk air putih dan menghabiskannya dengan tandas.
"Gue ngk akan nyerah. Cepat atau lambat gue pasti bisa menemukannya,"tandasnya
"Hmmm, baguslah kalau lo gak gampang nyerah,"ujar Irfan.
"Ngomong mgomong Hana udah nikah lagi belum ya? Kalau belum, gue mau dijodohin sama dia.Ishana Sanjaya, cocok kan dia menyandang nama gue? Gue juga bakal sayang sama Raka dan Ziva. Gue yakin anak anak lo ngk keberatan om Irfan jadi ayah tiri mereka," seloroh Irfan.
Rahang Arjuna mengeras. Entah apa yang membuatnya seakan tak rela ada orang lain yang memiliki Ishana.
"Ishana Dewantara!"bentak Arjuna membuat Irfan diam.
"Lo cari aja wanita yang masih lajang, jangan Hana,"kesalnya.
" Yang ada juga Arnetta Dewantara,"sungut Irfan.
Dasar plin plan. Umpat Irfan dalam hati.
Arjuna tersadar apa yang baru saja ia ucapkan. Bukan lagi Ishana Dewantara. Mereka sudah bercerai dan ia tak berhak lagi atas Ishana.
"Eh iya Jun, si Bayu ngundang kita ke pernikahannya minggu depan di Bogor,"suara Irfan menyadarkannya dari lamunan.
Bayu adalah salah satu karyawan Arjuna di bagian IT.
"Lo tau ngak, Bayu nikahnya sama anaknya Kyai Anwar yang tersohor itu lho. Pemilik Pondok Pesantren Al Munawar di Bogor,"urai Irfan.
" Lo harus datang Fan, siapa tau lo dapet jodoh anak pesantren juga,"ucap Arjuna.
Irfan terkekeh mendengar perkataan sahabatnya itu.
"Atau lo mungkin mau cari madu buat Arnetta?Lo kan paling jago,"candanya.
"Sialan!"umpat Arjuna sambil melempar bantal sofa ke arah sahabatnya itu.
Irfan berkelit seraya tertawa terbahak bahak.
Dear Readers,
Maapin baru update
Maklum emak emak anak banyak, hehehehe
Terima kasih buat yang ngikutin terus kisah Ishana
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU UNTUK ISHANA (Terbit)
RomanceBLURB Rumah tangga Ishana dan Arjuna berjalan sempurna dengan dua anak yang manis. Namun, diam-diam Arjuna menjalin hubungan dengan wanita yang sangat dekat dengan istrinya. Naas, keinginan Arjuna untuk menyudahi hubungan terlarang itu telah lebih...