Arjuna menghampiri Arnetta yang menunggunya di salah satu coffe shop di Bandara.
Senyum Arnetta menyambutnya. Arjuna memeluk Arnetta sebentar lalu duduk di sampingnya.
"Kamu mau aku pesenin apa, Mas?" tanya Arnetta.
"Ngak perlu, aku sudah sarapan di rumah." jawab Arjuna.
"Sebetulnya kamu tidak perlu ikut aku ke Surabaya, jadwal meeting aku padat dan aku harus segera pulang untuk merayakan ultah Ziva lusa nanti," lanjut Arjuna.
Arnetta menyandarkan kepala di bahu Arjuna. "Kalau ngak begini, sulit aku untuk bertemu kamu, Mas."
"Aku sudah pernah katakan biar aku yang akan menemuimu." Arjuna mengenggam tangan Arnetta.
"Yuk, sebentar lagi kita boarding." lanjut Arjuna sambil berdiri dan meraih tangan Arnetta.
Berdua berjalan meninggalkan coffe shop.
Arjuna tidak menyadari bahwa tidak jaauh dari tempat tadi mereka duduk, Ishana duduk termangu. Ternyata benar Arnetta sahabatnya sejak di bangku kuliah adalah kekasih suaminya. Ishana menahan perih di dada. Meraih cangkir cappuccino di hadapannya dan menyesapnya pelan. Dilihatnya langit Jakarta mulai dihiasi mendung.Ishana meraih tote bagnya dan bergegas berjalan menuju parkiran.
Kembali ke rumah, di kamarnya Ishana menangis, menumpahkan segala perih di dada.
Segala pikiran berkecambuk di hati. Apa yang akan dilakukan suaminya dengan Arnetta di Surabaya? Apa benar suaminya ada meeting dengan kliennya di sana? Ishana menyeka airmatanya. Tenang Hana, hiburnya dalam hati. Diraihnya handphone dari dalam tote bagnya.Dibacanya kembali semua screen shoot percakapan mesra Arjuna dengan Arnetta. Ishana menghela napas. Kecurigaaan Ishana terhadap hubungan suaminya dengan Arnetta dimulai enam bulan lalu ketika tanpa sengaja Ishana menemukan banyak sekali chat mesra suaminya dengan sahabatnya itu. Tapi Ishana menyembunyikannya dari Arjuna. Pura pura tidak mengetahui dan mulai menyelidiki pelan pelan. Namun Ishana tidak menemukan sikap yang mencurigakan dari mereka berdua. Arjuna tetap Arjuna, sebagaimana Ishana mengenalnya.Sikap Arjuna tetap mesra terhadap Ishana. Begitupun dengan Arnetta. Komunikasi dengan sahabatnya pun berjalan lancar seperti biasa. Tak jarang mereka hangout berdua, menghabiskan me time berdua di salon atau sekedar bertemu di coffe shop.
Bahkan ketika Arjuna pergi ke luar kota untuk bertemu dengan klien, Arnetta akan menginap di rumah mereka untuk menemani Ishana. Baginya Arnetta sudah seperti saudara. Ishana sangat menyayangi sahabatnya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU UNTUK ISHANA (Terbit)
RomansaBLURB Rumah tangga Ishana dan Arjuna berjalan sempurna dengan dua anak yang manis. Namun, diam-diam Arjuna menjalin hubungan dengan wanita yang sangat dekat dengan istrinya. Naas, keinginan Arjuna untuk menyudahi hubungan terlarang itu telah lebih...