2🥀 : STARTED

1.9K 219 22
                                    

"Baik, sekarang kita akan langsung mengajari kalian semua. Apa disini ada yang sudah bisa mengeluarkan kekuatan dari tangan tanpa tongkat?" Tanya Jimin pada semua. Menggeleng itu jawaban dari murid Hour High School. Jimin tertawa renyah.

Bambam mengacungkan tangannya.

"Ya, ada apa?"

"Sunbae, temanku ada yang bisa sedikit mengeluarkan kekuatan dari tangannya! Dia Jeon Jungkook, Sunbae." Ujar Bambam, Jungkook melotot pada Bambam. Semua menoleh ke arah Jungkook dan Bambam. Bahkan Sky Sonyeondan pun.

"Benarkah? Jeon Jungkook?" Tanya Yoongi penasaran. Jungkook malu, sedikit membungkukkan badannya. Lantas mengangguk.

"Kekuatan apa itu?"

"Hanya— api berwarna biru, Sunbae." Jawaban Jungkook itu membuat Sky Sonyeondan menatap horor Jungkook kecuali Taehyung.

Yoongi menatap Taehyung yang hanya diam, menatap ponselnya. Ada yang menjanggal.

Taehyung pun dulu mengeluarkan kekuatan dari tangannya itu adalah api. Hanya keluarga Kim terpandang yang memiliki kekuatan besar seperti itu. Jika pihak bawah mempunyai kekuatan seperti itu berarti itu Jodoh, Mate. - Min Yoongi.

"Hah, baik. Kita akan membuat kalian bisa menggunakan kekuatan. Mula-mula dari tongkat. Okey dimulai."

Semua dengan senang hati mengeluarkan tongkat ajaib menyimpannya diatas meja masing-masing, Jungkook mempunyai tongkat berwarna hitam kebiru-biruan. Jika Bambam merah.

Sky Sonyeondan mengelilingi meja siswa-siswi, melihat bentuk dan warna tongkat ajaib. Jimin tepat ada disamping meja Jungkook disusul Yoongi yang melihat tongkat ajaib milik Jungkook. Ada yang aneh. Disana ada gambar, daun dengan batang. Daun itu berwarna merah darah.

"Yoongi kenapa tongkat Jungkook berbeda dengan yang lain ada ukiran seperti yang ada pergelangan tangan Taehyung." Ujar Jimin pelan. Yoongi terus berfikir, ada apa ini?

"Aku tidak tahu, Jim."

"Sunbae bagimana dengan tongkat ku ini apa bagus?" Ucap Bambam. Dan diberi anggukan oleh Jimin. "Kurasa tongkat mu sama seperti Mark di kelas sebelah." Saat Bambam mendengar kata Mark, muka Bambam langsung memerah.

"Sepertinya kalian, berjodoh. Apa kau pernah bertemu nya?" Bambam mengangguk. "Haha, jadi benar. Tak kusangka kekuatan ku makin bagus saja." Sombong Jimin.

"Kekuataan mu tak sebesar milik Taehyung, Jim." Sahut Yoongi menatap tajam Jimin.

Jimin dan Yoongi kembali kedepan. Berdiri rapih disamping yang lain, Taehyung diam dipojokkan. Yoongi berjalan mendekati Taehyung.

"Ada apa dengan mu? Kenapa tidak berkeliling. Coba kau lihat banyak yang menunggu mu, tidak sedikit yang ingin tongkat nya dilihat oleh mu Taehyung. Berbicaralah sedikit jangan seperti ini." Ujar Yoongi. Taehyung menghela nafas panjang.

"Aku ingin tahu apa kalian tahu kekuatan sendiri, apa di Hour High School mengajari kalian untuk tahu kekuatan kalian sendiri." Suara berat bertanya. Dengan wajah datar, dan kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana.

"Tidak Sunbae, disana kami semua jarang belajar seperti itu. Hanya harus belajar tentang materi saja." Ucap salah satu.

Taehyung tidak mengharapkan orang lain yang menjawab pertanyaanya. Ia mau si Marga Jeon itu yang menjawab. Dan si Marga Jeon itu hanya bengong, tidak paham dengan apa yang dibicarakan. Kekuatan sendiri dan Materi.

Jimin berjalan disamping Taehyung, menatap Taehyung sebentar. mengetikkan tangan nya dan.....

Semua terdiam sesaat, tidak bisa berbicara dengan mata yang terpejam. Jimin melakukan itu karena ia paham dengan tatapan Taehyung. Yoongi sudah biasa dengan ini, Seokjin, Namjoon dan Hoseok hanya terdiam sejenak mencoba berfikir apa yang akan Taehyung lakukan.

"Namjoon Hyung tolong buatkan angin sedang mengitari semua meja ini." Suruh Jimin, kenapa harus Namjoon? Kenapa tidak Taehyung sendiri, kekuatan Taehyung lebih besar dari ke lima temanya. Namjoon mengangguk, baru mengerti.

Dan yang ditunggu-tunggu Taehyung mulai memejamkan matanya pelahan dan membukanya kembali. Bisa ia lihat semua murid Hour High School. Berubah warna rambut, awalnya rambutnya warnanya hitam, sebab di sekolah sihir tidak boleh mewarnai rambutnya seenaknya kalau bukan berubah karena efek kekuatan yang dimiliki.

Paling banyak yang berubah menjadi Coklat ke pirangan. Tidak dengan si Marga Jeon. Jeon Jungkook ia berubah menjadi merah pekat dengan seberapa warna pirang.

Warna rambut seperti itu jarang ada. Terakhir kali warna rambut seperti itu sekitar 32 tahun yang lalu, seorang wanita cantik yang menikah dengan laki-laki bemarga Jeon.

(Salah satu dari mereka ada yang mempunyai kekuatan lebih besar.)

Namjoon menghilangkan angin sedang itu, begitu pula Jimin yang membuat seperti semula, murid Hour High School kembali bergerak semula.

"Aku merasa ada yang aneh." Gumam Jungkook pelan, dan disambut wajah bingung oleh Bambam. "Ada apa?" Jungkook menggeleng.

Beberapa jam telah berlalu, belajar tentang materi dan uji kekuatan masing-masing telah dilakukan. Sekarang jam sudah menunjukkan angka 4. Empat sore. Berarti telah selesai belajar sihir. Jungkook dengan cepat merapihkan tas, berserta alat-alat yang dikeluarkan saat belajar.

Sky Sonyeondan duduk di kursi depan, memperhatikan murid Hour High School yang sedang beres-beres. Yoongi terus saja diam didepan pintu masuk-keluar. Begitu pula Taehyung disamping Yoongi.

"Materi dan belajar sihir sampai sini dulu, kita lanjutkan besok lagi. Coba nanti terus belajar sihir yang kami ajarkan tadi agar cepat mahir. Terakhir ada pertanyaan?" Ucap dan tanya Namjoon.

"Saya Sunbae!" Ada yang mengacung.

"Ya, Nama mu?"

"Yerin, Sunbae. Apa besok kami diajar lagi oleh Sunbae?" Tanya Yerin wanita sedikit genit, sedikit sombong. Banyak laki-laki yang menyukainya karena banyak yang bilang 'ia baik' tapi Yerin tak sebaik yang mereka pikirkan.

"Tentu, kami sudah disuruh melaksanakan ini. Ini adalah perintah Sang Kepala." Yerin tersenyum. Tapi bukan tersenyum nya ke Namjoon melainkan ke Taehyung, Kim Taehyung.

"Apa-apaan itu dengan wajahnya. Menjijikkan!" Lirih Yoongi pelan, tapi didengar oleh Taehyung.

"Oh, ya. Aku ingin kalian besok memakai jubah. Jubah kekuatan kalian, begitu pula dengan kami." Ujar Seokjin dan diberi anggukan girang dari semua.

Di sekolah Hour High School jarang menggunakan jubah, karena disana guru-guru pun memakai baju biasa. Tak mau ribet dengan baju-baju sihir.

"Ingat! Walaupun kita memiliki kekuatan, tapi kita jangan terus mengandalkan kekuatan kita itu. Sesekali hidup seperti manusia biasa. Mengerti? Dan jangan gunakan kekuatan kalian untuk tindakan kejahatan!!" Ucap Hoseok, memperingati.

"Baiklah sampai jumpa besok!" Semua berhamburan keluar, saling desak-desakan begitu pula Jungkook dan Bambam. Memilih keluar terakhir. Tak disangka Jungkook terdorong oleh temannya. Sebelum itu Jungkook merasakan ada tangan yang memegang pergelangannya itu yang membuatnya tidak terjatuh. Itu tangan Taehyung.

Bambam sendiri hanya diam memperhatikan, curi-curi pandang sedikit ke arah Jungkook dan Taehyung (Taekook), Sky Sonyeondan juga pada memperhatikan, terutama Yoongi dan Jimin. Jimin tersenyum kecil. Sedangkan Yoongi menatap datar seperti biasa. Tapi disini ada yang menarik.

"Hati-hati!" Ujar Taehyung dengan suara beratnya.





"Jeon Jungkook itu memang membuat ku naik pitam saja, dulu kakaknya dan sekarang dia. Tunggu saja Jeon kau akan menderita. Hahaha" Ucap Yerin.

Next Chapter ?

Imajinasiku terus berdatangan.

Story ini hanya karangan ku saja tidak taut pautannya dengan dunia nyata, sangat jauh. Kalau dunia nyata itu Real kalau ini ~Lie~.

Copyright
JeontaeJinnissa97

-

Hasil karya ku, maaf kalau banyak typo, soalnya gak di baca ulang lagi. 

-








𝐌𝐚𝐠𝐢𝐜 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang