8🥀 : CREATED FOR HIM

1.5K 156 8
                                    

Matahari begitu terik di atas sana, padahal musim dingin akan datang. Pertanda apa kah ini? Tuhan memberikan hal aneh yang membuat penduduk di Korea selatan bingung apalagi yang punya sihir.

Sekolah sihir Lil Bangtan High. Sekarang sekolah itu libur, sepi, tak ada orang. Pohon-pohon sekitar menjadi tak ada daunnya, semua pohon gundul.

"Apa yang terjadi pada sekolah kita!"

.
.
.

"Ibu, aku ingin punya kekuataan lebih besar!" Ujar Yerin, saat melihat Ibunya sedang fokus mengerjakan pekerjaan rumah.

"Dulu kau tidak mau mengasahnya dan sekarang tiba-tiba ingin?" Tanya Ibu Yerin.

"Aku ingin membuat sesuatu, yang membuat Jungkook jatuh bertekuk lutut dihadapan ku." Seringai muncul, tangan nya memegang tongkat.

"Jungkook-?"

"Putra dari Klan Jeon, adik nya Jeon Wonwoo." Tanah menjadi bergetar saat Ibu Yerin mendengar nama Wonwoo. Yerin pun dengan spontan bangkit, ada hal aneh. Menatap Ibunya yang terlihat menahan amarah.

"Ibu-tenang saja aku akan balas dendam, tapi terhadap Jungkook. Ibu tidak lupa kan beberapa tahun lalu jika Wonwoo itu dikirim ke sebuah daerah entah dimana itu, nah sambil menunggu putra sulung Jeon itu. Kita bersenang-senang dulu dengan si bungsu." Jelas Yerin. Muka nya tidak ada guratan takut malah senang.

Hanya dua yang ingin Yerin lakukan, satu balas dendam dan kedua jauhkan Jungkook dari Kim Taehyung. Hanya itu saja...

"Kurasa, akhir-akhir ini kau selalu stres? Ada apa Yer?"

"Ibu, aku menyukai seeorang dia dari Klan Kim. Keluarga nya jelas terpandang. Tapi ada satu hama yang mengganggu." Alis Ibu Yerin terangkat, pembicaraan ini cukup menarik. Oh soal cinta.

"Hama? Jeon Jungkook?"

"Ibu tahu?" Beo Yerin, Ibu Yerin hanya menggeleng lalu berlalu.

"Sudah jelas di raut wajah mu!"

.
.
.

"Yoongi. Kemarin kau ke Apartemen Taehyung. Apa yang terjadi disana?" Tanya Namjoon, rasa ingin tahu nya melambung naik, Seokjin pun mengangguk, ia juga sama penasaran nya seperti Namjoon kekasihnya.

"Hyung! Biar ku jelaskan. Sebagai pasangan My Sugar Yoongi, jadi aku yang akan menjawabnya." Yoongi hanya merotasi kan matanya jengah melihat kelakuan Mate nya ini.

Hoseok sedang mengambil makanan ringan, tiba-tiba perut nya terasa lapar. Ini sudah siang hari waktu nya makan siang. Tapi kenapa yang lain malah sibuk bergosip? Ah, dosa mereka akan bertambah seiring mereka menceritakannya.

"Waktu itu, aku dan Yoongi Hyung datang, ke Apartment Taehyung. Baru juga sampai pada pintu Apart nya, kami sudah mencium aroma memabukkan dari dalam sana."

Semua menyimak dengan baik, Terutama Namjoon yang menatap lekat mata Jimin. Telinga nya digunakan sebaik nya. Ia tidak mau terlewat satupun kata dari Jimin.

"Awalnya kami tak diberi masuk oleh Taehyung, Taehyung terkejut saat kami datang."

".. Astaga Jim! Kau lama sekali menceritakan nya. Mending aku terawang fikiran mu dengan kekuatan ku ini." Jimin mengambil ancang-ancang tidak mau.

"Okay... ku percepat, saat masuk. Aroma itu semakin kuat, Yoongi Hyung tak sengaja berceletuk kalau aroma ini milik Jungkook- Jeon Jungkook dari sekolah Hour High School. Kami pun bertanya pada Taehyung dan benar aroma itu milik Jungkook, lalu aku bertanya lagi, tentang Taehyung begitu cemas saat Jungkook ada digendongannya. Lantas Taehyung berkata kalau Jungkook adalah orang yang tercipta untuk ku (ya). Sudah, beberapa menit disana kami pun akhirnya pulang." Tamat, cerita Jimin selesai disini. Yoongi terus memperhatikan Jimin, tak ada yang salah pada cerita Jimin, itu benar ada nya...

"Tunggu, 'tercipta untuk ya' ?"

.
.

Matahari hampir tergelam, suasana yang akan menjelang malam ini sangat dingin. Di rumah besar milik Hoseok. Terdapat empat pria lainnya, yang tak lain Namjoon, Seokjin, Yoongi dan Jimin. Mereka dari siang belum pulang, masih asik dengan permaian.

Namjoon menantang Yoongi untuk bermain game keluaran baru, Yoongi yang terasa tertantang menerima saja.
Seokjin hanya diam memainkan ponselnya, sedangkan Jimin asik sibuk memperhatikan wajah manis pasangan nya. Bucin emang.

"Jika, kau terjatuh dalam jurang itu. Berarti kau harus menerima nya jika aku adalah pemenang." Seru Namjoon, tanpa mengalihkan pandangannya. Matanya fokus pada tv besar didepan nya.

"Itu tidak akan terjadi Namjoon."

"Hoseok! Ibu dan Ayah mu dimana?" Tanya Seokjin. Yang tentu saja dapat atensi dari pemilik rumah ini. Tersenyum lebar memamerkan gigi rapi nan rata nya.

"Ibu malam ini menginap di rumah nenek. Kalau Ayah mungkin nanti malam akan pulang." Jin mengangguk, mulut nya dibulatkan. Tanda 'O'

"Seperti nya sekolah kita dalam bahaya." Celetuk Namjoon. Semua menatap Namjoon lamat dan bingung, minta penjelasan.

Next Chapter?

Gak ada Taekook? Emang sengaja 😛😛

Aku gak mau fokus nya terus ke Jungkook atau Taehyung. Ingin mencoba hal baru, eaaaa

Masih belum paham? Okay aku kasih,,, dikit-dikit.. Taekook di ff ini akan mati (maybe) nanti dan di reinkarnasi jadi makhluk lain yaitu Vampire.. dah paham? Maka nya baca cerita The Blood Suckers, emang masih satu chapter, aku cuma bikin penasaran aja... mampir juga ke cerita aku yang lain.. yang enggak 😠😠⚠.. or...

Sorry for typo!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorry for typo!

𝐌𝐚𝐠𝐢𝐜 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang