4🥀 : LOOKING FOR FATE

1.6K 187 43
                                    


"Hiks... hiks," Jungkook menangis di atap, ternyata benar Bambam tidak kembali lagi setelah di toilet. Hati Jungkook saat ini sangat sakit, tongkat nya dipotong jadi dua bayangkan. Itu adalah tongkat kesayangan nya.

"Jika pulang Ibu pasti marah," gumam nya pelan, tangannya sedari tadi mencoba menyambungkan kembali tongkat itu. Sudah lah itu tidak akan terjadi, Jungkook harus meratapi nasibnya ini. Terima dengan lapang dada.

"Kenapa Yerin bilang jika aku dekat dengan Sky Sonyeondan ? Bahkan aku baru kenal mereka saat datang ke sekolah ini... hiks."

Menangis adalah cara efektif Jungkook agar menghilangkan rasa marahnya, ia ingin melapor tapi bagaimana?

"Yak! Sedang apa kau disana?" Ujar seseorang yang membuat Jungkook menghentikan acara menangisnya, punggung tangan nya menyekap sisa air mata di pipi.

Itu Taehyung salah satu anggota Sky Sonyeondan. Ada apa ini bahkan sekarang sudah sore menjelang malam. Langit-langit sudah gelap, awan hitam sekeliling. Taehyung masih ada di sekolah?

Jungkook bangkit dan menonggak menatap wajah tampan milik Taehyung ini, benar saja banyak yang menggilainya ternyata dilihat dari dekat sangat tampan.

"Ada apa dengan tongkat mu?" Ujar Taehyung sambil menunjuk tongkat terpotong dua digenggam erat Jungkook, dengan cepat Jungkook menyembunyikan ya di balik jubah.

Sebenarnya Taehyung melihat semuanya dari Jungkook dipegang erat teman Yerin dan berakhir tongkat Jungkook jadi korbannya.

"Dan kenapa dengan mata mu, memerah." Ucapnya lembut, tangannya terangkat mengelus pipi merona Jungkook. Jungkook refleks menutup mata menikmati sentuhan yang Taehyung berikan.

(Dia benar mate ku)

Dengan cepat Taehyung mengambil tongkat itu yang sempat Jungkook sembunyikan, membolak-balikan. Cukup parah ini tak bisa dibenarkan lagi.

"Ya, berikan kembali tongkat itu.. hiks." Jungkook melompat-lompat untuk menggapai tongkat milik nya. Tapi Taehyung mengangkatnya lebih tinggi masih ingin melihat betapa parahnya tongkat yang ada digenggaman nya ini. Perbedaan tinggi keduanya sedikit jauh.

"Ulah siapa?" Tanya dingin Taehyung, mukanya jadi seram, rahangnya mengeras. Tanda ya ia marah.

"Apa aku bisa dapat tongkat baru?" Cicit Jungkook.

Taehyung menunduk menatap wajah sedih Jungkook, air mata itu mau menetes dari tempatnya. Ini tidak boleh terjadi.

Menghela napasnya, Taehyung memegang kedua bahu Jungkook. "Hei, tatap muka ku," Jungkook menatap wajah Taehyung, matanya memerah karena menahan tangis. Taehyung mengusap pelan bahu Jungkook, memberikan ketenangan pada sang empu.

"Kau tidak bisa dapat tongkat baru, jika saja tongkat mu hilang kau pasti akan mendapatkan nya lagi, tapi ini dirusak. Sudah jelas Sang Kepala tak akan mengganti nya."

"Tapi Taehyung Hyung, jika tongkat ku seperti ini, bagaimana dengan pelajaran ku nanti dan Ibu?" Tanya pelan Jungkook, sesekali bahu nya terangkat.

"Kau bisa menggunakan tongkat ku," ujarnya dengan memberikan tongkat miliknya dari dalam jubah, Jungkook sontak terkejut mendengar tuturan Taehyung. Ada apa dengan Taehyung?

"Ambilah!"

Jungkook dengan ragu mengambil tongkat itu, tongkat itu sangat sempurna dan bagus menurut Jungkook. Disana ada ukiran daun hijau dengan beberapa gambar petir hitam. Warna tongkat itu warna hitam ada sedikit berwarna merah.

Tongkat nya manly sekali.

"Bagaimana dengan mu?"

"Tak usah pikirkan aku, pikirkan saja hidup mu itu. Jika ingin mengadu bilang saja pada ketua osis yang bernama Minjae dia akan membantu mu."

𝐌𝐚𝐠𝐢𝐜 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang