Cure Me, Love

500 79 40
                                    

Cure Me, Love
By : mymynarti

Pukulan bertubi-tubi dilayangkan pada wajah di depannya. Ia tidak peduli pada tangannya yang mulai terasa sakit dan luka di wajahnya. Yang dia tau, dia perlu memenangkan tawuran yang tidak seberapa ini.

Tidak lama setelah dia menyerang dengan brutal, tampak kerumunan kecil itu berlari membubarkan diri.

"Yak! Min Yoong-pal! Kau gila!" Teriak teman 'genk' beratnya. Sosok yang bernama Yoongi itu mendecih sinis. Baginya itu masalah mudah memukuli orang-orang yang berani menantangnya.

"Aku bosan. Aku pulang," selanya saat temannya mulai mengeluarkan kartu untuk berjudi. Temannya mengangguk asal saja, lalu membiarkan Yoongi pulang.

Min Yoongi, siswa tingkat akhir yang kerjanya tidak ada benarnya. Tidak, dia tidak sering bolos, kok. Tidak sering tawuran. Hanya saja, bila ada yang berani mengganggu temannya atau menantangnya, jelas saja dia akan pasang badan.

Katanya, dia punya bakat dalam memukul orang.

.    .    .

"Yoongi! Gawat! Guru BK melihat luka pada siswa, kena hukum. Kita pasti kena hukuman," ujar sang kawan mengganggu tidur Yoongi di kelas.

"Oh~ ya sudahlah. Mau gimana lagi?" Jawabnya. Santai. Pasrah.

Ya, sekarang dia harus berakhir dengan halaman belakang sekolah. Membersihkannya dengan sungguh-sungguh. Yoongi diam saja, dibandingkan dengan kawannya yang asyik berceloteh marah-marah.

Yoongi merasa hal ini biasa saja. Lagipula, memang konsekuensi perbuatannya. Sudahlah, dipikirkan lebih lama justru membuatnya makin tidak beres.

Bukan hanya menghukum saja, sang guru BK juga meminta siswa bagian kesehatan sekolah untuk mengobati para berandal sekolahnya. Yoongi? Ya, dia menurut saja. Duduk, menunggu dia mendapat giliran.

Tiba datang seorang lelaki yang tergesa-gesa membawa banyak barang di tangannya.

"Hei, Hoseok. Kau bisa jatuh bila terburu-buru begitu. Aku tidak mau pasien yang diobati jadi bertambah," cibir Hyuna, senior Hoseok di bagian mengurus kesehatan sekolah.

"Hehe, maaf nuna. Baiklah, mana yang mau diobati lagi?" Hoseok mengedarkan pandangannya pada siswa yang tengah diobati. Dia mendapat seorang yang hanya diam saja, namun lukanya juga cukup serius.

Naluri Hoseok membawanya melangkah mendekati orang itu. Ia tersenyum manis. Ia mengambil duduk di depan orang itu. Mulai membuka kotak P3K di dekatnya.

"Sunbae, tahan sebentar, ya. Ini sedikit sakit," ucap Hoseok sambil menuangkan alkohol pada kapas. Ia mulai membersihkan noda darah yang ada di wajah orang itu. Hoseok mengerjakannya dengan hati-hati. Takut membuatnya menjerit karena pedih.

Sementara Yoongi menahan napas karena gugup. Bagaimana tidak gugup, pemuda di depannya ini manis sekali. Dan sekarang dalam posisi yang begitu dekat dengannya.

"Sunbae? Kok nahan napas? Sakit, ya? Bilang sama Hoseok. Jangan jadi nahan napas dong. Ngeri, tau!"

"Uh ... mmm, i-iya."

Hoseok dengan telaten membersihkan luka di wajah Yoongi. Lalu beralih ke tangan pemuda tersebut.

"Sunbae ikutan Wrestling, ya?" Ujar Hoseok sambil tersenyum kecil.

"Maksudmu, aku atlet Smackdown gitu?"

Hoseok tertawa mendengar jawaban Yoongi. "Sedangkan atlet Smackdown tidak terluka separah ini."

ᴘᴀɴᴅᴏʀᴀ ʙᴏx : ʙɪʀᴛʜ ᴏғ ʜᴏᴘᴇ.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang