10

70 13 2
                                    

"waah lapangan rame banget bro dah kek bagi sembako" cetus zaidan yang baru saja sampai kantin menghampiri teman temannya

"alayers lo" balas jihan

"bodo, eh gue nya gak dipesenin?!" zaidan dateng2 langsung gebrak meja

"gak lah emang lo sapa" saut tian

zaidan tak menyaut dan langsung pesan makanan nya

"emang dilapangan rame apaan?" tanya jea penasaran

"ituloh, anu- apasih kek.. " jawab tyo sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.

"yuna loh ditembak ziyan" Zaidan yang mendengar itupun langsung menyaut obrolan tyo.

zaidan dengan wajah linglung nya langsung dihadiahi tatapan tajam oleh teman²nya

"blok.. goblok.. " umpat tyo lirih

"emang agak pekok yaallah.." gumam jihan kesal

"eh astagaa! gue gak bermaksut je sumpah, lo masih gamon yaaa, je sorry ya"

"apaansih siapa juga yang gamon, b aja" sebernya jea sedikit terkejut tapi dia tetap akan bersikap biasa aja

"eh tapi seriusan si ziyan secepet itu ya mupon ke jea?! atau alibi doang kali ah" tanya tian curiga

"udahlah biarin aja, gada urusan lagi sama gue"

"iyasi... "

dari arah lapangan terlihat ziyan dan yuna yang terang terangan gandengan tangan itu, diikuti para antek anteknya

alias itu rame banget segerombolan udah kaya pengikut nya yuna sama ziyan

jihan dan kawan kawan males banget gitu liatnya

"enek gue liat yang uwu uwu begitu" cetus tyo

"jomblo diem ajaa udah" saut tian

mereka lanjut makan ya sambil sesekali julidin yuna dan para antek anteknya

"waaah pj dong naa, banyak banget yang dukung lo sama aziel nih masa gadaaa pj waaah"

"iyanih pj dong bakso ajalah bakso"

"seblak ajadeh seblaak gapapa"

"iyadeh sana pada pesen, ntar gue bayar" jawab yuna sambil melirik sinis ke arah jea, dan sialnya jea ga sengaja beradu pandang dengan ziyan

"yang, mau makan apa hm?"

"gue ga laper deh, gue kekelas dulu ya" saut ziyan yang berniat balik kekelas, dan meninggalkan yuna yang terlihat bingung dan kesal itu

"eh kok, aziel!" panggil yuna, tapi tidak digubris oleh aziel

sampainya dikelas, ziyan langsung menaruh tas nya dimeja untuk menadahkan kepalanya untuk tidur

"pj dulu lah" cetus theo yang langsung menghampiri ziyan

"gue juga dong" saut jarrel sambil menarik bangku nya dan duduk disebelah ziyan

masih gak ada respon dari ziyan.

"woi"

"ah males ngomong sama demit" kesal theo yang sudah malas dengan temannya itu.

"lo demitnya" ledek jarrel ke theo

"lo wujudnya" saut theo tak mau kalah

"ni orang abis bikin gempar para fans nya, bukannya semangat malah loyo banget anjir" ledek theo sambil memukul pelan puncak kepala ziyan.

"ya gitu lah ya, agak geser otaknya, mending gausah ditemenin" saut jarrel ikut menambahkan

"males juga gue aslinya temenan sama ni setan"

stay, intak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang