bag ~ 3

10 1 0
                                    

Tidak usah bekerja keras mencari tau sesuatu yang sudah jelas bikin lo hancur.
-Aldi

•••

"Shit!"

Tangan Arga terkepal kuat, urat-urat wajahnya nampak terlihat, iris matanya memandang murka pintu kamar yang sungguh mewah ini.

Di dalam sana ada suara-suara yang semakin membuat Arga murka. Namun sebisa mungkin dirinya tidak melampiaskan amarahnya langsung pada orang di dalam sana.

Arga memutuskan melanjutkan langkah ke lantai dua dengan menyenggol salah satu guci mewah milik ayahnya yang tersusun rapi di dekat dirinya berdiri.

Suara guci terjatuh itu menggema di penjuru rumah.

"Arga ?"

Langkah Arga terhenti, ia membalikkan badan dan mendapati sepupu yang berprofesi sebagai managernya itu sedang berjalan ke arahnya.

"What are you doing here ?" tanya Arga.

Johnny menunduk melihat guci yang baru saja dengan sengaja dijatuhkan oleh Arga. Tidak menjawab pertanyaan Arga, Johnny balik bertanya. "Are you okay ?"

Arga tertawa ia mengedikkan bahunya. "Gue cuma mampir bentar kesini, ada yang mau gue ambil."

Arga tidak ingin menanggapi pertanyaan itu, ia berbalik kembali melangkah menuju lantai dua.

"Ga," Johnny menghela nafas, ia mengekori Arga. "You haven't stopped being an actor, have you?" suaranya lagi.

"No, i won't be able to eat later."

Johnny tertawa, ia bernafas lega. "Thanks goodness, yang ada lo nyusahin gue kalo ngundurin diri dari agensi."

"No, just calm down."

Johnny berhenti di belakang Arga.

"So, what's here ?" tanya Arga, ia membuka pintu kamarnya.

"Cuma mau mastiin itu, cause you don't answer my phone."

"Sorry, bro." Arga terkekeh.

Mereka berdua memasuki kamar Arga, penuh dengan nuansa abu-abu.

Johnny adalah sepupu Arga yang memiliki darah Amerika- indo. Mereka tak jarang berbincang menggunakan bahasa Inggris, seperti sudah menjadi kebiasaan karena Arga pun pernah tinggal di Chikago bersama Johnny selama dua tahun.

Bukan hanya itu, Arga pun sebenarnya memiliki darah Indonesia-Canada. Ibunya memiliki darah Canada dan ayahnya asli darah Indonesia.

Arga besar di Indonesia, dia tidak pernah tinggal di Canada. Karena meskipun memiliki darah asli Canada, Ibu Arga besar di Indonesia.

Selisih usia Johnny dan Arga kurang lebih empat tahun, usia Johnny 22tahun. Dia ditawarkan oleh ayah Arga untuk bekerja di Indonesia, menjadi manager Arga yang mengurus semua urusan Arga dalam dunia entertainment.

Johnny tidak menolak, selain dirinya mendapat gaji yang maksimal dia juga sangat merindukan Indonesia. Di mana dirinya tidak akan mencium bau alkohol di mana-mana.

Indonesia bersih dengan hal-hal yang berbau seperti itu. Itulah sebabnya Johnny lebih senang berada di Indonesia, Johnny tidak terlalu tertarik meminum alkohol meskipun agamanya memperbolehkan.

Ia hanya tertarik bermain dengan alkohol ketika stres.

"Do you still want to be here ?" Arga berdiri di depan pintu kamarnya, melihat Johnny yang enggan beranjak dari sofa empuk di kamar Arga.

B.E.H.I.N.D (Mark Lee & Lee Haechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang